tag:blogger.com,1999:blog-38821839894242657472024-03-05T16:43:41.008+07:00Kasih-Mu TuhanKarena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh 3:16)Unknownnoreply@blogger.comBlogger289125tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-64875674877433321932020-04-13T15:03:00.001+07:002020-04-13T15:03:14.485+07:00SANTO AMBROSIUS, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPUfnlY_nYiC59jr9QfpOmomxoaURx0-BXKI3bBJQIe3a_nuUqU_2g6MOfp1p1zA-AbdhkrGi3MoOm0qpE9a19lotUxbfl3C9TpunW_oDP9zVF_lOTPdwhBDbNPTcPrpw_9q-YU5cmJAw/s1600/ambrosius.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="269" data-original-width="231" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPUfnlY_nYiC59jr9QfpOmomxoaURx0-BXKI3bBJQIe3a_nuUqU_2g6MOfp1p1zA-AbdhkrGi3MoOm0qpE9a19lotUxbfl3C9TpunW_oDP9zVF_lOTPdwhBDbNPTcPrpw_9q-YU5cmJAw/s200/ambrosius.jpg" width="172" /></a></div>
<span style="color: #222222; font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 115%;">Ambrosius
lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kristen. Ayahnya
menjabat Gubernur Gaul, dengan wilayah kekuasaannya meliputi: Prancis, Inggris,
Spanyol, Belgia, Jerman, dan Afrika. Ia mendapat pendidikan yang baik dalam
bahasa Latin, Yunani dan ilmu hukum. Di kemudian hari ia terkenal sebagai
seorang ahli hukum yang disegani. Keberhasilannya di bidang hukum menarik perhatian
Kaisar Valentinianus; ia kemudian dinobatkan menjadi Gubernur Liguria dan
Aemilia, yang berkedudukan di Milano, Italia Utara.</span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 115%;">
<span class="apple-style-span"> </span><br />
<span class="apple-style-span">Ketika Auxentius, Uskup kota Milan meninggal
dunia, terjadilah pertikaian antara kelompok Kristen dan kelompok penganut ajaran
sesat Arianisme. Mereka berselisih tentang siapa yang akan menjadi uskup yang
sekaligus menjadi pemimpin dan pengawas kota dan keuskupan Milano. Para Arian
berusaha melibatkan Kaisar Valentinianus untuk menentukan bagi mereka calon
uskup yang tepat. Kaisar menolak permohonan itu dan meminta supaya pemilihan
itu dilangsungkan sesuai dengan kebiasaan yang sudah lazim yaitu pemilihan
dilakukan oleh para imam bersama seluruh umat. Ketika mereka berkumpul untuk
memilih uskup baru, Ambrosius dalam kedudukannya sebagai gubernur datang ke
basilika itu untuk meredakan perselisihan antara mereka. Ia memberikan pidato
pembukaan yang berisi uraian tentang tata tertib yang harus diikuti. Tiba-tiba
terdengar teriakan seorang anak kecil: <i>"Uskup Ambrosius, Uskup Ambrosius!"
</i>Teriakan anak kecil itu serta-merta meredakan ketegangan mereka. Lalu mereka
secara aklamasi memilih Ambrosius menjadi Uskup Milano. Ambrosius enggan
menerimanya karena ia belum dibaptis. Selain itu ia merasa jabatan uskup itu
terlalu mulia dan meminta pertanggungjawaban yang berat. Tetapi akhirnya atas
desakan umat, ia bersedia juga menerima jabatan uskup itu.</span><br />
<span class="apple-style-span"> </span><br />
<span class="apple-style-span">Enam hari berturut-turut ia menerima semua
sakramen yang harus diterima oleh seorang uskup. Setelah itu ia ditahbiskan
menjadi uskup. Seluruh hidupnya diabdikan kepada kepentingan umatnya; ia
mempelajari Kitab Suci di bawah bimbingan imam Simplisianus; memberikan kotbah
setiap hari minggu dan hari raya dan menjaga persatuan dan kemurnian ajaran
iman yang diwariskan oleh para Rasul. Dengan bijaksana ia membimbing hidup
rohani umatnya. Ia mengatur ibadat hari minggu dengan tata cara yang menarik,
sehingga seluruh umat dapat ikut serta dengan gembira dan aktif; mengatur dan
mengusahakan bantuan bagi pemeliharaan kaum miskin dan mentobatkan orang-orang
berdosa. Ambrosius, seorang uskup yang baik hati dalam melayani umatnya. Selama
10 tahun, ia menjadi pembela ulung ajaran iman yang benar menghadapi para
penganut Arian. Pertikaian antara dia dan kaum Arian mencapai klimaksnya pada
tahun 385, ketika ia melarang keluarga kaisar memasuki basilik untuk merayakan
upacara sesuai dengan aturan mereka. Seluruh umat mendukung dia selama krisis
itu. Ia dengan tegas menolak permintaan Yustina, permaisuri kaisar yang
menginginkan penyerahan satu gereja Katolik kepada para penganut Arian. Ia
berhasil membendung pengaruh buruk ajaran Arianisme.</span><br />
<span class="apple-style-span"> </span><br />
<span class="apple-style-span">Terhadap Kaisar Theodosius yang menumpas
pemberontakan dan melakukan pembantaian besar-besaran, Ambrosius tak
segan-segan mengucilkannya dan tidak memperkenankan dia masuk Gereja. Ia
menegaskan bahwa pertobatan di hadapan seluruh umat merupakan syarat mutlak
bagi Theodosius untuk bisa diterima kembali di dalam pangkuan Bunda Gereja.
Katanya: "Kalau Yang Mulia mau meneladani perbuatan buruk Raja Daud dalam
berdosa, Yang Mulia juga harus mencontohi dia dengan bertobat" -
<i>"Kepala Negara adalah anggota Gereja, tetapi bukan tuannya."
</i>Theodosius, yang dengan jujur mengakui dosa dan kesalahannya, tak berdaya di
hadapan kewibawaan Uskup Ambrosius. Ia mengatakan:<i> "Ambrosius adalah satu-satunya
uskup yang menurut pendapatku layak memangku jabatan yang mulia ini"</i></span></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 115%;"><span class="apple-style-span">.</span></span><br />
<span lang="IN" style="color: #222222; font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 115%;"><i><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Peringatan
wajib st Ambrosius Uskup, Pujangga Gereja (7 Desember)</span></span></i>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-57248588687738169872020-04-03T16:39:00.000+07:002020-04-03T16:39:41.280+07:00NENEK GRANNY<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">Suatu </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">hari</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">, nenek Granny sedang menyambut
cucu-cucunya </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">yang </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">pulang dari sekolah. Mereka adalah anak-anak yang cerdas dan
sering menggoda nenek mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">Kali ini, Tom mulai menggoda neneknya dan berkata, <i>"Nek, apakah nenek masih suka pergi ke
gereja pada Hari minggu?"<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">"Tentu !"<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">"Apa yang nenek dapat
dari gereja? Apakah nenek bisa memberitahu kami tentang Injil minggu
lalu..?"<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">"Tidak, nenek
sudah lupa. Nenek hanya ingat, bahwa nenek menyukainya. "<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">"Lalu apa khotbah
dari pastor ?"<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">"Nenek tidak ingat
lagi. Nenek sudah semakin tua dan ingatan nenek melemah. Nenek hanya ingat,
bahwa Pastor telah memberikan khotbah yang memberi kekuatan, Nenek menyukai
khotbah itu."<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">Tom menggoda lagi, <i>"Apa
untungnya pergi ke gereja jika nenek tidak mendapatkan sesuatu dariNya?"<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">Nenek lalu terdiam oleh kata-kata itu, ia duduk dan termenung.
Dan anak-anak lain tampak menjadi malu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">Kemudian nenek lalu berdiri dan keluar dari ruangan tempat
mereka semua duduk, dan berkata, <i>“Anak-anak,
ayo ikut nenek ke dapur."<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">Ketika mereka tiba di dapur, nenek mengambil tas rajutan dan
memberikannya kepada Tom sambil berkata, <i>"Tom,
bawalah ini ke sumur, dan isilah dengan air, lalu bawa kemari !"<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">"Nenek, apa nenek
tidak sedang melucu ? Air dimasukkan ke dalam tas rajutan....? "Nek, apa ini bukan lelucon ?"</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;"> tanya Tom.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">"Tidak..,
lakukanlah seperti yang nenek perintahkan. Nenek ingin memperlihatkan kepadamu
sesuatu."<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">Maka Tom berlari keluar dan dalam beberapa saat ia kembali
dengan tas yang berteteskan air .. <i>"Lihat,
nek,"</i> katanya. <i>"Tidak ada
air di dalamnya."</i><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;">"Benar,"</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: yes;"> katanya. <i>"Tapi lihatlah, bukankah tas itu menjadi bersih sekarang. Nah anak-anak,
tidak akan pernah kamu ke gereja tanpa mendapatkan sesuatu yang baik, meskipun
kamu tidak mengetahuinya."<o:p></o:p></i></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-69142736095744346242015-07-24T13:34:00.000+07:002020-04-03T16:48:52.167+07:00BIARA TRAPIS NOTRE DAME<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center">
<span style="font-family: "arial"; font-size: 85%;"><em>Oleh : P. Ian Daulton, SDB</em></span></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: "arial";">Menjelang akhir masa kanak-kanakku, aku sangat tertarik kepada pesawat terbang dan ingin terbang. Untuk itu aku masuk pendidikan pilot. Tokoh idolaku adalah <em>Rene Foin</em>, penerbang Perancis yang paling terkenal ketika Perang Dunia I.<br /><span class="fullpost">Ketika perang dunia II mulai, aku bergabung dengan angkatan Udara Inggris. Kaum Nazi menganggap aku sebagai pilot yang paling berbahaya dan aku merasa bangga. Setiap orang merasa iri melihat keadaanku dan aku merasa sombong juga, sampai pada suatu pagi bulan November-1944, ketika sedang memimpin skwadronku pulang dari misi pemboman. Kami sedang menuju pangkalan kami di luar kota Paris, melewati Belgia, ketika tiba-tiba bertemu dengan pesawat tempur Nazi. Kapalku tertembak dan jatuh berputar-putar menuju bangunan di desa kecil <em>Chimay</em>.<br />Yang pertama-tama kulihat ketika aku membuka mataku adalah kamar bercat putih dan aku terbaring di tempat tidur. Kupikir, pasti aku berada di kamp Jerman. Dua orang berpakaian putih sedang berdiri di samping tempat tidurku. Dalam bahasa Inggris dengan logat Perancis yang kuat, salah seorang dari mereka berkata kepadaku, <em>“Jangan bergerak kapten, jangan bergerak”, kemudian ia bertanya kepada temannya, “ bagaimana dengan luka-lukanya ?”</em>Dia diberitahu bahwa aku mengalami dua keretakan pada tulang lenganku dan empat tulang iga di sebelah kiri. Mereka memasang penahan pada lenganku dan dadaku dibalut. <em>“Tapi, ia harus segera dirawat oleh dokter”,</em> kata <em>bruder Joaquim</em> yang semula kukira seorang perawat. Jadi, aku tidak berada di penjara, aku berada di <em>Biara Trapis Notre Dame de Forge, di Chimay Belgia</em>. Pesawatku jatuh dan menerobos atap mereka.<br />Aku memaksa supaya ditolong bangkit untuk pulang kembali ke pangkalanku. Tapi tepat saat itu <em>Bruder Jean</em> masuk dengan membawa berita bahwa orang Jerman sudah menemukan pesawatku dan mulai memeriksanya. Dengan demikian, aku memang harus keluar sebelum mereka menemukan aku atau para rahib akan dihukum, mungkin ditembak karena menyembunyikan pilot musuh. Bruder Joaquim datang dengan idenya yang bukan-bukan yakni untuk tidak menyembunyikan aku, melainkan merawat aku sebagaimana wajarnya.<br />Setelah mereka menggedor-gedor pintu dengan keras, para tentara dipersilahkan masuk. Letnan orang Jerman mengatakan bahwa mereka harus memeriksa biara, mencari seorang pilot yang tidak diketemukan dalam pesawat.<br />Mereka berpencar dan si Letnan pergi ke bagian rumah sakit, lalu ke perpustakaan, di mana para rahib sedang berkumpul. Pemimpin biara mengatakan bahwa hanya dialah yang boleh bercakap-cakap atas nama mereka semua, karena peraturan mereka. Yang lain diharuskan berdiri di tembok dan Letnan memeriksa satu persatu. Akupun berada di sana juga, di sebelah Bruder Joaquim, dalam pakaian biara dan tudung kepala. Perwira itu lewat sambil menggerutu, ia ingin tahu di mana pilot itu berada.<br />Pada saat itu, yang lain sudah kembali dari tempat pencarian dengan sia-sia, seseorang mengusulkan untuk mencari di hutan dan merekapun berpencaran lagi.<br />Saat untuk membuat keputusan tiba, tak dapat ditunda lagi, <em>Sang Abas</em> kuatir akan apa yang mungkin terjadi kalau tentara-tentara itu tak dapat menemukan pilot di hutan. Kehadiranku di sana apabila ketahuan akan membahayakan kehidupan para rahib yang baik hati itu.<br />Bruder Joaquim mendapat akal lagi, ia akan mengantar aku ke pangkalan. Kalau ia tertangkap, ya masih ada 80 rahib lainnya di biara. Harus ada seorang yang mengambil resiko untuk menyelamatkan hidupku. Abas memberi izin dan Bruder Joaquim segera menjalankan tugasnya, aku tetap harus mengenakan jubah biara dan ia akan mengantar aku ke pangkalan, di atas motornya yang kekar. Karena aku terlalu lemah untuk menjaga diriku sendiri, Bruder menyuruh temannya mengikat aku ke punggungnya.<br />Dalam waktu 1 jam kami telah mencapai jarak 70 mil, ketika tiba-tiba mesin motor mulai gemuruh keras dan akhirnya berhenti, ada yang salah pada karburatornya dan bruder tidak mempunyai peralatan.<br /><em><strong>“Kamu berdoa”,</strong></em> ia memaksaku, <em><strong>“ dan sesuatu pasti akan terjadi”.</strong></em> Ketika aku berkata kepadanya bahwa sudah lama sekali aku melupakan doaku, iapun tersenyum, dan berkata : <strong><em>“ teruslah berkata-kata, Tuhan, tolonglah aku !”</em></strong>Kami melihat ke sekeliling dan menemukan sebuah rumah pertanian di atas bukit, tidak terlampau jauh. Aku mau tinggal, sementara ia mencari bantuan, tapi ia memaksa untuk menggendongku sepanjang jalan. Ketika kami mengetuk pintu, betapa terkejutnya kami, sekelompok serdadu Jerman sedang tertawa-tawa dan bercanda dengan sangat gembira setelah minum beberapa galon bir. Bruder Joaquim yang berbicara, memaksa mereka supaya menolong kami dan motor kami serta menjelaskan bagaimana aku terjatuh dari atap dan membutuhkan pertolongan segera. Karenanya, ia segera membawa aku ke dokter yang ia kenal. Kolonel menyuruh memeriksa dan memperbaiki motor itu dan membantu melepaskan aku, kemudian membawa aku sampai aku dapat berbaring dengan nyaman di tempat tidur.<br />Mengenali jubah rahib, ia terbawa suasana saleh dan menceriterakan bahwa ia pun kira-kira 20 tahun sebelumnya pernah menjalani <em>retret </em>di biara dan bagaimana ia masih terkenang pengalamannya itu <em>“damai, damai…”</em> katanya berulang-ulang.<br />Ia menawari kami roti dengan isi keju dan memaksa supaya kami menerima sebuah termos berisi susu coklat panas untuk perjalanan. <em>“Tapi, apapun katamu, pemandangan seorang rahib menggendong rahib lainnya, benar-benar menyenangkan”</em> katanya. Bruder Joaquim menyimpan lelocon ini bagi dirinya sendiri dan menjamin kepada sang kolonel bahwa semua ini memang menyenangkannya juga.<br />Demikianlah kami berangkat dan akhirnya tiba di pangkalan tanpa mengalami kesulitan. Ketika kami tiba di gerbang, yang pertama menemui kami adalah <em>Bill Conover</em>, teman karibku, ia tidak mengenali aku dalam jubah tapi ketika kupanggil, di terkejut. <em>“Bill, ini aku George Cole!”</em> Bill membantu melepaskan aku dan bersama-sama tertawa melihat dua rahib mengendarai motor seperti itu.<br />Bruder Joaquim memaksa untuk segera kembali, sepertinya ia baru saja melakukan suatu hal yang biasa saja, <em>ia masih mengingatkan aku akan doa itu</em>, kemudian ia berangkat dengan lambaian tangan yang hangat. Alangkah beraninya ! ia telah mengambil resiko kematian untuk menyelamatkan aku ! Rasanya jelas ia adalah orang paling hebat yang pernah kutemui.<br />Aku dirawat beberapa lama di rumah sakit, lalu kembali ke pangkalan di Inggris. Segera aku merasa putus asa untuk menceritakan pengalamanku ini, karena terlalu fantastis, sulit untuk dipercaya !<br />Pada suatu pagi ketika aku sedang bekerja di kantorku di pangkalan, Bill teman saya itu, datang membawa surat kabar. Ia bertanya apakah aku masih ingat akan penerbang Perancis <em>Rene Foin</em>, yang dulu selalu kusebut-sebut itu ? Ini adalah ceritanya di koran, tentang dia ! Dengarkan saja ! <em>Letnan Kolonel Rene Foin</em>, Pahlawan Penerbang yang terkenal dari Perang Dunia I, yang secara misterius telah menghilang beberapa tahun yang lalu, telah diketemukan minggu lalu, <em>sebagai seorang rahib di Biara Trapis Notre Dame de Forge, di Chimay Belgia !</em>Aku ingat tempat itu, di situlah pesawatku jatuh, lalu Bill datang dan menunjukkan gambarnya rahib tersebut. Aku terkejut : <em><strong>“Orang inilah yang menyelamatkan aku !” dialah Bruder Joaquim !”</strong></em>Rene Foin belum berlalu dari hidupku…. <em>Dua tahun kemudian, ia berbuat sesuatu bagiku lagi, bahkan lebih hebat dari pada menyelamatkan jiwaku.</em>Ketika perang berakhir, aku kembali ke Biara di Chimay, aku tinggal selama seminggu di situ. Di sana aku menemukan sesuatu yang belum pernah ku temui sebelumnya, yaitu : <strong><em>damai dalam pikiran dan hati.</em></strong> Aku menemukan apa yang menjadikan Rene Foin demikian berani dan kuat. Aku belajar percaya dan berdoa. <em><strong>Dua tahun kemudian, aku dibaptis dan Bapa Baptisku adalah Bruder Joaquim – Rene Foin –</strong> Pahlawan masa kanak-kanakku yang telah memberiku dua hadiah yang tak ternilai, yakni <strong>hidup dan Iman …….</strong></em></span></span></div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-86796287068765393602015-07-24T13:33:00.000+07:002015-07-24T13:33:58.601+07:00PERUMPAMAAN TENTANG PERJAMUAN KAWIN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX7jtXYGS-jbPEIK2ByjxaS7-ukrLLyhfAPbBnT4-lpjOh8HvNtHO_qszQEqqB7DU8GMPKGXvkmLU66TeiWpfO7ixOnRiQjNmYKa5IDEGHebRmwXyifLMPomt8bay_4cLEEgJT_IRAWS8/s1600/perjamuan+kawin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX7jtXYGS-jbPEIK2ByjxaS7-ukrLLyhfAPbBnT4-lpjOh8HvNtHO_qszQEqqB7DU8GMPKGXvkmLU66TeiWpfO7ixOnRiQjNmYKa5IDEGHebRmwXyifLMPomt8bay_4cLEEgJT_IRAWS8/s200/perjamuan+kawin.jpg" width="164" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang
raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke
perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">– Mat 22:2-3).</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></i></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Sama seperti perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih yang ada di
dalam Injil Lukas, perumpamaan tentang perjamuan kawin ini hanya ada di dalam
Injil Matius.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Yesus menceritakan kisah seorang raja yang menyiapkan pesta pernikahan
bagi anaknya</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">, </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">raja merencanakan sebuah pesta yang besar. Dia mengharapkan
semua orang yang mempunyai kedudukan tinggi dan penting di istananya menghadiri
pesta pernikahan tersebut. Sebagaimana kebiasaan pada waktu itu, undangan
diberikan langsung kepada tamu dan tamu-tamu</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> itu adalah </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">para
bangsawan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">, mereka </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">diingatkan akan hari pernikahan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> tersebut.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Namun m</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">ereka menolak menghadiri </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">pesta </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">pernikahan </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">itu dengan berbagai alasan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">. Meskipun demikian, raja tersebut tetap membuat persiapan
untuk pesta pernikahan. Ketika hari pernikahan anaknya tiba, dia mengutus
hamba-hambanya untuk mengingatkan orang-orang penting </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">itu,</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> bahwa mereka diundang ke pesta</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Hamba-hamba tersebut pergi dengan membawa pesan raja: "<i> Katakanlah kepada orang-orang yang diundang
itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak
piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan
kawin ini</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">(Mat 22:4)</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> Tetapi tamu-tamu yang diundang </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">tidak menanggapi, malahan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> bersikap
menantang</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">: ada yang pergi ke
ladang, yang lain pergi mengurus usahanya</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">,</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">malahan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> hamba-hamba </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">itu </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">dianiaya</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">,</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">b</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">ahkan beberapa dari
mereka dibunuh</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">(Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya;
ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain
menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya – Mat 22:5-6)</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Di dunia Timur sebagaimana</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> sudah menjadi kebiasaan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">, menerima
undangan kerajaan </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">merupakan </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">sebagai suatu
kewajiban.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Menolak </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">undangan </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">untuk menghadiri pesta pernikahan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> tentu</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> mempunyai implikasi yang </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">bisa </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">menimbulkan
kesulitan dan permusuhan. Dengan murka Raja mengirim pasukannya untuk menghukum
pembunuh-pembunuh tersebut dan membakar kota mereka. Dia melepaskan
kemarahannya dengan mengambil tindakan menghukum; tetapi pada saat yang sama
dia juga ingin ada orang datang dan merayakan pesta pernikahan anaknya bersama-sama
dengan dia. Jadi dia menyuruh hamba-hambanya ke persimpangan-persimpangan jalan
untuk mengundang mereka yang mau datang ke pesta tersebut. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Tidak peduli apakah itu</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> orang baik </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">atau</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">pun jahat</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">,</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">supaya mereka </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">datang dalam jumlah yang besar, sehingga ruangan </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">perjamuan pesta </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">itu dipenuhi oleh tamu-tamu</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> (</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang
dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga
penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tam</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">u – Mat 22:10)</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Raja merupakan gambaran kebajikan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> Allah</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">, dan dengan demikian
menggambarkan belas kasihan dan kasih Allah yang meluas sampai kepada
orang-orang berdosa</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> sekalipun</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">. Orang dari semua </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">lapisan bisa</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> menerima undangan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> itu</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> dan memberi </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">tanggapan atas panggilan Allah</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">. <o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Allah mengundang kita ke suatu pesta di mana ada tempat untuk semua orang.
Sepanjang sejarah</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> Allah selalu
mengutus nabi-nabi</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">-</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Nya untuk mewartakan
keadilan, belas kasihan Allah dan supaya manusia percaya kepada</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">-</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Nya.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Tetapi bangsa Yahudi
tidak mengindahkan panggil</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">a</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">n Allah </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">yang mengutus</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> para nabi</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">(</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Sesudah itu
ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi
orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk it</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">u – Mat 22:8)</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">. Rencana
Allah tidak akan gagal, </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Yesus</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> mengutus rasul-rasul</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">-</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Nya untuk mewartakan Injil di negeri-negeri asing supaya orang-orang yang
bukan Yahudi juga boleh masuk Gereja</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">. <i>(</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan
undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> – Mat 22:9).<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Bagian kedua dari</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">perumpamaan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> ini</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> menunjukkan hal </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">lain,</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">bahwa ketika raja itu masuk dia
menemukan sesuatu yang tidak berkenan kepadanya <i>(</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Ketika raja itu masuk
untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian
pesta</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> – Mat 22:11). </span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Seorang t</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">amu</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">terkejut</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> ia ditemukan tidak mengenakan pakaian pesta</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">. Kita tidak
perlu berargumen, bahwa karena orang tersebut adalah </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">seorang yang miskin</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">, maka tidak mungkin orang tersebut memiliki pakaian pesta dan
mengenakannya pada pesta itu.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> Tidak sama sekali, karena sudah kebiasaan pada </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">zaman</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> itu</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">, bahwa</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> tuan pesta </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">selalu </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">menyiapkan pakaian
pesta </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">bagi tamunya, </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">yang akan dipakai </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">oleh para tamu yang memang tidak mempunyai pakaian pesta <i>(</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Kemudian berkatalah Yehu kepada orang yang mengepalai gudang pakaian:
"Keluarkanlah pakaian untuk setiap orang yang beribadah kepada Baal!"
Maka dikeluarkannyalah pakaian bagi mereka.</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">– </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">2</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Raj 10:22</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">)</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Jadi sebetulnya o</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">rang </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">tersebut</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> bisa
mengenakan pakaian </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">pesta yang sudah disediakan,</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> tetapi ia
tidak</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">melakukannya</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> dengan kata lain ia menolaknya</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">, maka</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">ia tidak bisa menjawab apapun.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">(</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke
mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> – Mat 22:12).</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> Karena tamu tersebut diam saja, maka r</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">aja memerintahkan
hambanya untuk mengambil tamu yang keras kepala ini, mengikatnya, dan
melemparkannya ke dalam kegelapan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">(</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Lalu kata
raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah
orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap
dan kertak gigi.</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">– Mat 22:13).<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Kita semua,</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> orang-orang Kristen, yang sudah </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">diundang dan sudah <i>“</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">berada</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">”</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> di dalam Gereja, apakah k</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">ita semua sudah</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> memakai
pakaian </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">pesta ?</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> yaitu </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">pertobatan, </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">menghayati hidup
dengan keadilan, kejujuran dan kepercayaan ?</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> Raja </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">ingin tamunya
menerima apa yang dia berikan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">, s</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">iapa </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">yang </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">menolak akan menanggung akibatnya.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Allah menyediakan dan memberikan pakaian kepada umat-Nya melambangkan kebenaran-Nya.
Allah memberi </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">kita</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> pakaian kebenaran yang melambangkan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> bahwa si pemakai telah diampuni, dosa-dosanya telah ditutupi, dan dia </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">menjadi</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> anggota rumah Allah melalui Kristus</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">,</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> <span lang="IN">mengenakan pakaian p</span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">esta</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> melambangkan pertobatan,
pengampunan, dan kebenaran.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Ketika Bapa menyambut
pulang anaknya yang telah hilang, dia mengenakan jubah yang terbaik bagi
anaknya, dengan berbuat demikian ia menyatakan bahwa anaknya telah diampuni</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> dan diterima kembali sebagai anak dalam keluarga Bapa</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> <i><span lang="IN">(Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah
bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah
cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.</span></i></span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> - </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Luk 15:22)</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Tamu yang tidak </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">mau memakai </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">pakaian pesta melambangkan orang berdosa </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">yang menolak kebenaran Allah dan </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">yang membenarkan diri sendiri</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">P</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">erikop</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> ini diakhiri dengan k</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">alimat</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> <i><span lang="IN">"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." </span></i></span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">(Mat 22:14)</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">. Orang</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> yang menolak datang, </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">dan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> yang tidak </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">mau </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">mengenakan pakaian pesta, tidak termasuk ke dalam orang yang
dipilih.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> P</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">anggilan Allah </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">terutama </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">kepada orang berdosa</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">(Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat
yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil
orang benar, melainkan orang berdosa." – Mrk 2:17)</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">, dan Allah</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> mengundang mereka </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">untuk </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">menikmati sukacita
keselamatan <i>(</i></span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Marilah kepada-Ku, semua yang letih
lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu – Mat 11:28</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">)</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> <span lang="IN">Alkitab menunjukkan bahwa
manusia </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">juga bebas untuk memilih dan juga </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">bertanggung jawab
atas sikapnya yang tidak </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">peduli</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">beront</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">ak dan </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">angkuh. Maka,
meskipun undangan itu bersifat universal dan meliputi semua orang, hanya
beberapa orang yang menerimanya dalarn iman dan pertobatan yang ditentukan
untuk kehidupan kekal</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">(Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan
mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk
hidup yang kekal, menjadi percay</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">a - </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Kis 13:48)</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 26.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><a href="http://ohkasihyesus.blogspot.com/">Kasih Yesus</a><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 26.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2010/03/perumpamaan-anak-yang-hilang.html" target="_blank">Perumpamaan anak yang hilang</a><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 26.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2010/01/anggur-baru-kantong-baru.html" target="_blank">Anggur baru kantong baru</a><o:p></o:p></span></i></div>
</span>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-36156066973246596042015-07-24T13:31:00.000+07:002015-07-24T13:31:50.198+07:00DAUD MENGALAHKAN GOLIAT ( PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZxo0W9CsMigpZFbBS9PpLeUB2TEuYthJuBIN9HPjSEwCAn1PQvYyDVVsH_7HH-7vqQamQMSEogqqrSuPESE0ROFbMADZQB9TizVw7WWO5LkVNnlsvM_Q79p9MLYcyopzTVfGWWyhI67U/s1600/david_defeats_goliath.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZxo0W9CsMigpZFbBS9PpLeUB2TEuYthJuBIN9HPjSEwCAn1PQvYyDVVsH_7HH-7vqQamQMSEogqqrSuPESE0ROFbMADZQB9TizVw7WWO5LkVNnlsvM_Q79p9MLYcyopzTVfGWWyhI67U/s200/david_defeats_goliath.jpg" width="140" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Tetapi Daud berkata kepada orang
Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing,
tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala
barisan Israel yang kautantang itu.</span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> (1 Sam 17:45)</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Kamu datang kepada saya dengan tombak dan pedang, tetapi saya
datang untuk melawan kamu dalam nama Yahweh, bahwa peperangan Daud melawan
Goliat melambangkan peperangan antara kebaikan dan kejahatan. Goliat lambang kejahatan dan kesombongan,
terlalu percaya diri, mengandalkan kekuatan sendiri, tidak percaya kepada
Tuhan. Daud lambang kebaikan dan kerendahan hati, yang selalu mengandalkan
Tuhan dalam setiap tindakannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Di dunia ini kemenangan tidak akan berpihak pada mereka yang
lebih kuat dan lebih baik persenjataannya. Orang-orang seperti itu menghina
Allah dengan kesombongan dan kepercayaan diri. Dan mereka tak akan bertahan
apabila mereka menghina orang pilihan Allah, khususnya yang hina dina. Kemenangan
akan berpihak kepada orang lemah yang percaya pada pertolongan Allah. Di sini
pemenangnya seorang yang dalam hatinya selalu mempunyai suara hati yang benar.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Saul meminta Daud untuk melindungi diri dengan baju baja dan
senjata miliknya <i>(Lalu Saul mengenakan <b>baju perangnya</b> kepada Daud, ditaruhnya <b>ketopong tembaga</b> di kepalanya dan </i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">dikenakannya</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span></i><b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">baju zirah</span></i></b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> kepadanya. Lalu Daud mengikatkan <b>pedangnya</b> di luar baju perangnya,
kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah
Daud kepada Saul: "Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab
belum pernah aku mencobanya." Kemudian ia menanggalkannya. – 1 Sam 17:38-39)</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">. Akan tetapi Daud sadar, bahwa kalau ia memakai senjata tersebut, ia tak
akan dapat menggunakannya dan orang Filistin akan mengalahkannya. Maka Daud menanggalkan
semua senjata pengaman tersebut, lalu ia membuat dirinya menjadi lebih bebas.
Daud, pergi ke medan perang dengan penuh kepercayaan <i>“dalam nama Yahweh, Allah semesta alam.”</i><o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Lalu Daud mengambil <b>tongkatnya</b> di tangannya, dipilihnya
dari dasar sungai <b>lima batu</b> yang
licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu,
sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang
Filistin itu. (1 Sam 17:40)</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">. Daud mengambil 5 buah batu sebagai
senjata melawan Goliat, dari ke lima batu tersebut, Daud hanya menggunakan satu
batu saja, dan Daud mengalahkan Goliat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Ke lima batu itu adalah lambang perlengkapan senjata Allah,
seperti yang diuraikan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, ke lima
perlengkapan senjata Allah adalah : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 20.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Kebenaran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 20.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Keadilan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 20.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Kerelaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 20.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Iman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 20.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Firman Allah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">(</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Sebab itu <b>ambillah seluruh perlengkapan
senjata Allah</b>, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat
itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan <b>kebenaran</b> dan berbajuzirahkan <b>keadilan</b>,</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">kakimu berkasutkan <b>kerelaan</b>
untuk memberitakan Injil damai sejahtera;</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">dalam segala
keadaan pergunakanlah perisai <b>iman</b>,
sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si
jahat,</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">dan terimalah
ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu <b>firman
Allah</b></span></i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;"> – Ef 6:13-17)</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">.</span><i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Dalam kitab Efesus 6 dijelaskan, bahwa konflik dengan Iblis
adalah bersifat rohani, dan karena itu tidak ada senjata yang nyata yang dapat
digunakan secara efektif untuk melawan iblis dan antek-anteknya.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> (<i>karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. – Ef 6:12).</i> Bahwa
ketika kita mengikuti semua petunjuk dengan menggunakan perlengkapan senjata
Allah, kita akan dapat bertahan, dan dapat memperoleh kemenangan tanpa
memperdulikan strategi apapun dari Iblis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Sebagaimana peperangan Daud melawan Goliat, peperangan kita
sekarang ini adalah peperangan rohani dalam diri kita sendiri, yaitu melawan godaan-godaan,
keinginan-keinginan kita yang jahat di mata Tuhan, dan kita sering jatuh dalam
kelemahan-kelemahan maupun keinginan daging kita. Segala keinginan jahat yang bercokol
dalam diri kita, yaitu kesombongan, keserakahan,
keinginan-keinginan yang tidak terkontrol, kemarahan, egoisme, kebencian,
dusta, iri hati, pikiran kotor, gosip, dsb yang menyebabkan kita jatuh dalam
dosa. Tidak hanya itu, kekuatan dari luar diri kita juga sering mengancam
dengan segala pengaruh-pengaruh yang kelihatannya baik namun bisa membinasakan
jiwa kita. Kita tidak berdaya, seperti Daud dibandingkan dengan Goliat, tetapi
Daud maju dalam medan perang dalam Nama Yahweh, dan Daud mengalahkan Goliat
hanya dengan satu buah batu. Kita juga dapat menang dalam peperangan rohani ini,
sama seperti Daud, dengan mengikuti anjuran rasul Paulus mengenakan kelima perlengkapan
senjata Allah, hanya satu yang kita pakai untuk memenangkan peperangan rohani,
yaitu Firman Allah, keempat perlengkapan senjata Allah lainnya adalah benteng yang kokoh dalam menahan serangan
iblis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Kita mengenakan <b>kebenaran</b>
untuk melawan dusta, karena Iblis dikatakan sebagai “bapa dari segala dusta” <i>(Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta
dan bapa segala dusta - Yoh 8:44)</i>. Mengenakan baju zirah <b>keadilan </b>untuk melindungi hati kita
dari segala tuduhan dan dakwaan Iblis. B</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">erkasutkan <b>kerelaan</b> untuk memberitakan Injil damai sejahtera</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">, sama seperti Daud rela untuk maju ke medan perang melawan Goliat. Untuk
memberitakan Injil perlu kerelaan, namun musuh kita iblis selalu menebarkan ranjau
yang berbahaya di jalan kita dalam mewartakan Injil untuk menghentikan pewartaan
Injil. <b>Iman</b> adalah perisai yang
kokoh dan penting untuk menghentikan panah api dari si jahat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">Firman Allah</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-no-proof: yes;">, adalah pedang Roh yang dapat dipakai bukan hanya untuk mempertahankan
diri, tetapi juga untuk menyerang<i> (Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana
pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada
suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu
telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggungan jawab – Ibr 4:12-13)</i>. Sementara senjata-senjata rohani
lainnya bersifat mempertahankan diri, pedang roh adalah senjata penyerang dalam
senjata Allah. Yesus, ketika dalam pencobaan di padang gurun, Firman Allah
menjadi acuan-Nya dalam menangkal setiap godaan dan serangan Iblis, <i>Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis:
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah." – Mat 4:4</i>, (bdk Mat 4:1-11 dan Luk 4:1-13). Sungguh
suatu berkat bahwa Firman Allah yang sama tersedia untuk kita semua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 20.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: Arial;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2010/02/yesus-dicobai-di-padang-gurun.html" target="_blank">Yesus dicobai di padang gurun</a><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 20.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: Arial;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2009/04/yesus-kristus-raja-di-hadapan-pilatus.html" target="_blank">Yesus Kristus Raja di hadapan Pilatus</a><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 20.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: Arial;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/05/jika-allah-di-pihak-kita.html" target="_blank">Jika Allah di pihak kita</a></span></i></div>
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-14044383476159852372015-07-24T13:30:00.000+07:002015-07-24T13:30:34.813+07:00ORANG GALATIA YANG BODOH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_kOK3EL06Gcg6r57XAyhxiqwG_cpp9NFhk_zhMfvl1gDTAuDuh_zmk7ijV-IZ_uiTynKqyBUrUyOkp7Qc8YiaHHRMEj2nIgMCjvtK23pevgN5Qp-dUb_Cic77y0m3XMKkFfZDatrany8/s1600/galatians22.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_kOK3EL06Gcg6r57XAyhxiqwG_cpp9NFhk_zhMfvl1gDTAuDuh_zmk7ijV-IZ_uiTynKqyBUrUyOkp7Qc8YiaHHRMEj2nIgMCjvtK23pevgN5Qp-dUb_Cic77y0m3XMKkFfZDatrany8/s200/galatians22.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? (Gal 3:1-2)</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Paulus tidak tahu argumen yang lebih kuat untuk mempertobatkan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">orang-orang kafir</i></b> dari pada mewartakan Yesus yang disalibkan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? (Gal 3</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">:</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">3)</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> Ayat ini memiliki makna ganda :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Pertama</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">,</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> umat di Galatia telah mengalami bagaimana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Roh Kudus</i> bekerja dan juga mukjizat-mukjizat-Nya, tetapi sekarang mereka mau menerima <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sunat dalam daging</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kedua</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">,</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> mereka telah mulai dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kebenaran Tuhan</i> yang ada dalam Kristus, yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Roh”</i>. Sekarang mereka kembali pada adat istiadat Yahudi yang sekalipun dari Tuhan juga, tetapi disesuaikan dengan umat yang masih hidup <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menurut daging</i>, yaitu mereka yang t</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">id</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">ak <i style="mso-bidi-font-style: normal;">terpelajar dalam iman</i> dan mereka yang berdosa.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Mereka yang mengganggu umat Galatia mengatakan : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Kalian adalah milik Kristus, tetapi ia adalah keturunan Abraham dan buatlah seperti seorang Yahudi, dengan demikian bersama Kristus kalian akan menjadi putra-putra Abraham.”</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Paulus menyatakan, bahwa seseorang </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">adalah</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> anak Abraham atau anak Allah </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">bukan </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">karena </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">dari </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">ras</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;"> atau keturunan</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">, </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">tetapi</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">bahwa <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">mereka yang hidup dari iman</b>, mereka itulah anak-anak Abraham. (Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraha</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">m - </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Gal 3</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">:</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">7)</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">, dan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu</i></b><i style="mso-bidi-font-style: normal;"> (Gal 3</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">:</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">9)</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Hal ini juga yang ia kembangkan dalam surat kepada jemaat di Roma, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Karena itulah <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia</b>, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham</b> (Rm 4</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">:</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">16)</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kekudusan</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> atau <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">perdamaian dengan Tuhan</i></b>,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>inilah arti kata <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">kebenaran</i></b> sebagaimana yang sering digunakan oleh Paulus. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman</i></b></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." </span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>- Gal 3</span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">:</span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">8)<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Janganlah berpikir bahwa </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">hal</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> seperti itu sudah hilang,</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">masih </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">ada banyak orang yang berpikir bahwa mereka adalah orang-orang Katolik</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">,</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"> karena </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">mereka merasa </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">telah dilahirkan</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;"> kembali </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">setelah</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;"> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">dibaptis, </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">tetapi </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">mereka lupa bahwa tanpa iman, pe</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">mbaptis</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">an itu tidak berarti sama sekali</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 24.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;"><a href="http://ohkasihyesus.blogspot.com/2011/07/transfigurasi-paulus-1.html" target="_blank">Transfigurasi Paulus</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 24.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;"><a href="http://ohkasihyesus.blogspot.com/" target="_blank">Kasih Yesus</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-39765659273358606972015-07-24T13:28:00.000+07:002015-07-24T13:28:25.711+07:00PERTOBATAN ST AUGUSTINUS DI MILANO (1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhSoE8GpwHJNcZTjSOp4C-0F8ADNn6oGyDqomc21Xjo1-71624tRbBHkRqZuNTv7ZL9P3weAYGThVWRekJntQCZGW4orGgk9LsAj-cb1O5EpJnmJlsa8bWT3Bn1UY-KixFjHKGfprnGus/s1600-h/augustinus.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372592320861934466" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhSoE8GpwHJNcZTjSOp4C-0F8ADNn6oGyDqomc21Xjo1-71624tRbBHkRqZuNTv7ZL9P3weAYGThVWRekJntQCZGW4orGgk9LsAj-cb1O5EpJnmJlsa8bWT3Bn1UY-KixFjHKGfprnGus/s200/augustinus.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0 10px 10px 0; width: 129px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial; mso-ansi-language: IN;">Marilah kita mengikuti Augustinus menuju puncak batinnya yang bermuara pada pertobatannya. Kita akan melihat dia, seperti para sahabatnya melihat dia berjuang dan meronta-ronta. Kita mengikuti dia dalam perjalanannya yang sangat jauh, yaitu perjalanan batin yang harus ditempuhnya, dari pengertian intelek sampai kebenaran yang diterima oleh hati yang serasi, berikutnya sampai kebenaran itu dilaksanakan dengan kemauan yang keras.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial; mso-ansi-language: IN;">Kita akan menyaksikan penderitaan jiwanya yang memuncak hampir sampai pada titik patah hatinya, tetapi justru pada saat dramatis itu jalan buntu menjadi jalan ke luar bagi Augustinus.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial; mso-ansi-language: IN;">Lebih dahulu harus kita melihat pentas tempat berlangsungnya drama itu. Walaupun para pemeran di atas panggung itu hanya memainkan peranan yang sekunder, namun mereka juga amat penting. Makin tampaklah pada diri Augustinus ciri khas pembawaannya. Bagi dia, hidup hanya mungkin bersama dengan sahabat-sahabatnya. Dalam suka dan duka, dia tidak tahan sendirian. Bila kelak ia menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Uskup Hippo</i>, di luar waktu studi, menulis atau membaca, ia senantiasa berada bersama kawan-kawan beserta <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/12/yesus-berbicara-kepada-keluarga-1.html" target="_blank" title="Yesus berbicara kepada keluarga">keluarganya</a></i>. Benih hidup berkomunitas sebagaimana dihanyatinya kemudian sudah ada sejak dari masa mudanya dan menjadi amat kentara setibanya di Milano.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial; mso-ansi-language: IN;">Tidak lama kemudian, <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/08/bunda-ratu.html" target="_blank" title="Bunda Ratu">ibunya</a></i>, Monica kembali dekat dengan Augustinus. Sebenarnya ia datang ke Milano untuk mengurus tanah warisan milik almarhum suaminya, Patrisius. Betapa amat tepat kedatangannya, akan tetapi ia tidak datang seorang diri. Dibawanya serta rombongan yang bakal masuk dalam keluarga guru besar Augustinus, yaitu anak Monica yang pertama, Navigius, dan dua kemenakan, Rustikus dan Lastidianus. Augustinus menghibur ibunya dengan kabar yang menyenangkan, bahwa ia memang belum seorang Kristen, tetapi sekurang-kurangnya tidak lagi seorang penganut <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mani_(nabi)" target="_blank" title="Ensiklopedia Wikipedia mengenai Manikheisme">Manikheisme</a> (<span class="apple-style-span"><span style="color: black;">suatu</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: black;"> agama gnostik </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: black;">Persia kuno yang pernah berkembang luas namun sekarang telah punah)</span></span></i>. Waktu itu umurnya 30 tahun. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Aku telah dibebaskan dari kebohongan, sekalipun belum memeluk kebenaran.”</i> Walaupun demikian, Monica makin yakin, bahwa sebelum meninggal ia akan melihat anaknya, Augustinus, sebagai seorang Kristen yang setia. Semuanya itu menjadi perangsang kerinduan dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/10/berkanjang-dalam-doa.html" target="_blank" title="Berkanjang dalam doa">doanya</a></i>, sehingga dengan lebih tabah lagi ia berkunjung ke Katedral dan tempat ziarah orang suci. Dalam rumah tangga Augustinus, ada gundiknya bersama anaknya, Adeodatus, yang usianya saat itu sudah dua belas tahun. Akan tetapi, keadaan itu tidak dapat dipertahankannya labih lama lagi. Ada kalanya Augustinus diundang ke istana kaisar untuk membawa pidato kenegaraan. Berhubung dengan itu, ia harus menempatkan diri pada tingkat masyarakat yang selaras dengan kedudukannya. Demi kariernya, ia memerlukan seorang istri yang sah. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Tak bosan-bosannya orang mendesak aku beristri, terutama ibuku, yang dengan demikian berharap supaya setalah aku beristri akan menerima <a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2009/03/pembasuhan-kaki-ritus-pertobatan.html" target="_blank" title="Pembasuhan kaki ritus pertobatan">pembasuhan</a> oleh baptisan yang membawa keselamatan.” (Conf VI.XIII.23).</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial; mso-ansi-language: IN;">Ia memang sudah meminang seorang gadis, tetapi pernikahannya terpaksa harus ditunda, sebab umur calon istrinya baru 12 tahun, dua tahun di bawah umur yang sah. Namun persiapan untuk pernikahan itu berjalan terus. Syarat mutlaknya, Augustinus harus melepaskan perempuan yang telah empat belas tahun setia kepadanya, dan yang telah mengasuh anaknya. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Dia kembali ke Afrika”</i>, diceritakan oleh Augustinus dengan nada malu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“dan bersumpah tidak mau kawin kagi. Ia meninggalkan aku dan anak yang dilahirkannya bagiku.”</i> Perpisahan itu amat menyedihkan Augustinus. Ia berkata, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Waktu teman hidupku direnggut dari sisiku, hatiku yang melekat padanya tercabik-cabik, terluka dan berdarah.” (Conf.VI.XV.25)</i>. Akan tetapi, tindakan ini jauh dari menyelesaikan masalah, malahan menambahkannya. Diakuinya agak terus terang, bahwa ia kurang sabar menantikan dua tahun. Oleh karena itu, diambilnya seorang gundik lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial; mso-ansi-language: IN;">Selain mereka yang disebut di atas, terdapat juga dalam keluarga itu Alypius, seorang <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/06/seorang-pengusaha-sukses-jatuh-di-kamar.html" target="_blank" title="Adakah orang yang mendoakan kita ?">sahabat</a></i> yang akrab, yang telah ikut Augustinus ke Roma untuk tinggal bersama dengan dia, juga dengan maksud mempraktekkan studi hukum. Juga ada Nebridius, yang telah melepaskan tanah miliknya lalu meninggalkan kota Karthago dan ibunya. Menurut Augustinus, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Ia datang ke Milano dengan satu tujuan saja, yaitu hidup bersamaku dengan hati berapi-api yang menggandrungkan kebenaran dan hikmat” (Conf.VI.X.17)</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial; mso-ansi-language: IN;">Demikianlah Milano menjadi kota pertemuan ketiga orang sahabat karib, tempat persimpangan jalan hidup mereka bertiga yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“seperti tiga mulut yang lapar”</i> menantikan Allah memberi mereka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rezeki kebenaran</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/05/berilah-aku-minum.html" target="_blank" title="Berilah Aku minum">cinta kasih-Nya</a></i>. Kelompok kecil orang Afrika itu hidup bersama dengan Monica selaku pemimpin rumah tangga. Sekalipun pada masa berjuang dan kurang stabil itu, secara inisiatif, Augustinus sudah mencari hidup berkomunitas. Yang pada hari-hari itu hanya merupakan impian, akan dijadikan suatu strategi pastoral di masa mendatang. Augustinus menceritakan, bahwa pada masa pergolakan di Milano, beberapa dari mereka, di antaranya Alypius dan Nebridius membenci keramaian dan kehidupan sehari-hari, sudah hampir mengambil keputusan untuk menghayati hidup bersama, penuh damai, jauh dari orang banyak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: Arial; mso-ansi-language: IN;">“Kami telah membolak-balik suatu rencana dalam benak kami untuk menarik diri dari khalayak ramai dan hidup dengan kesenggangan yang tenang. Kesenggangan itu mau kami atur begini : segala sesuatu yang dapat kami miliki akan kami kumpulkan menjadi satu, melebur semua harta menjadi harta milik bersama yang satu saja. Berdasarkan persahabatan yang setia, tidak ada lagi yang ini untuk si A atau untuk si B, akan tetapi harta itu akan menjadi kesatuan yang satu, keseluruhannya akan dimiliki tiap-tiap orang dan semuanya itu dimiliki semua orang. Kami mengira dapat menjalankan hidup bersama sabagai kelompok yang terdiri kira-kira sepuluh orang. Beberapa di antara kami sangat kaya, terutama Romanianus warga kota kami. Pada waktu itu, ia datang ke istana lantaran kesusahan besar dalam urusannya. Ia merupakan salah seorang kawan yang paling akrab sejak masa kecil. Dialah yang paling banyak mendesak, supaya rencana kami dilaksanakan. Ia punya daya meyakinkan yang besar sebab harta kekayaannya besar sekali, jauh melebihi kekayaan anggota-anggota lain kelompok kami.” (Conf.VI.XIV.24)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial; mso-ansi-language: IN;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial; mso-ansi-language: IN;">Maka jelasnya, yang disebut di atas merupakan gagasan yang penting bagi Augustinus. Telah terbayang apa yang akan diwujudkan Augustinus dalam komunitasnya nanti sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/06/imam-yang-tunggal-dan-satu-satunya.html" target="_blank" title="Imam Yang Tunggal dan satu-satunya">imam</a></i> dan Uskup selama hampir empat puluh tahun. Merupakan corak khusus dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Regula (Pedoman <a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/06/biara-trapis-notre-dame.html" target="_blank" title="Biara Trapis Notre Dame">hidup membiara</a>)</i> Santo Augustinus yang termasyur itu, yang mengandung wawasan dan petunjuk praktis tentang hidup membiara.<o:p></o:p></span></div>
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 8.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">(Sumber : Augustinus Tahanan Tuhan – Oleh Mgr.P.Van Diepen, OSA ; Editor N.Halsema, SJ - Diterbitkan dalam kerjasama Pusat Pastoral Yogyakarta & <a href="http://www.kanisiusmedia.com/" target="_blank" title="Kanisius Media">Penerbit Kanisius</a> )</span></i></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-54776626941934962252015-07-24T13:27:00.000+07:002015-07-24T13:27:32.779+07:00BUNDA RATU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiptCtvlKvzA50RNEPeRddIZakNkzKtRn6uhP7KRJP2Pi3MxiqSn-9q6iUzWlMWIXmPNcVeNoIl-UWnDsZbSxWgTrPrQ6CQRidsUj5aK4RUQreEujU5lSAypq8DNzljKdDrEbtwblnuf4E/s1600/AUX1.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiptCtvlKvzA50RNEPeRddIZakNkzKtRn6uhP7KRJP2Pi3MxiqSn-9q6iUzWlMWIXmPNcVeNoIl-UWnDsZbSxWgTrPrQ6CQRidsUj5aK4RUQreEujU5lSAypq8DNzljKdDrEbtwblnuf4E/s200/AUX1.JPG" width="143" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dalam kerajaan Daud, apabila seorang raja naik tahta, <i>ibunya</i> diberi <i>gelar khusus</i> sebagai <b><i>“gebirah”</i></b>, yang dalam <i>bahasa Ibrani</i> berarti <b><i>“nyonya besar”</i></b> atau <b><i>“ratu”</i></b>. Sebagai <i>bunda ratu</i>, ia memiliki <i>kedudukan khusus kedua</i> yang sangat berkuasa dalam kerajaan, yaitu kedua sesudah sang raja sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Bunda ratu adalah <i>istri dari raja terdahulu</i> dan sekaligus <i>ibu dari raja yang sekarang bertahta</i>. Maka bunda ratu menjadi simbol dari martabat rajawi sang raja, yang mengikat dia dengan darah rajawi ayahya. Dalam arti ini, bunda ratu menjamin keabsahan kedudukan sang raja dalam garis dinasti yang bersangkutan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Sejumlah kutipan <i>Perjanjian Lama</i> memperlihatkan peran penting <i>bunda ratu</i> dalam kerajaan Daud. Misalnya, bisa kita baca Kitab Raja-raja ke 1 dan ke 2, kedua kitab ini menuturkan sejumlah raja yang memerintah atas Israel. Sangat mengesankan, hampir setiap kali cerita memperkenalkan <i>seorang raja baru</i> di Yehuda, ia selalu menyebut <i>ibunda sang raja</i>, sambil menggaris-bawahi perannya dalam suksesi dinasti kerajaan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dalam lingkungan <i>Israel kuno</i>, bunda ratu bukan hanya sosok utama, lebih tepat dikatakan bahwa ia menduduki jabatan dengan kekuasaan yang nyata dalam kerajaan. Barangkali contoh yang paling baik dari peran penting bunda ratu adalah <i>Batsyeba</i>, istri Daud dan <i>ibunda Salomo</i>. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Batsyeba masuk menghadap raja Salomo untuk membicarakan hal itu untuk Adonia, lalu bangkitlah raja mendapatkannya serta <b>tunduk menyembah kepadanya</b>; kemudian duduklah ia di atas takhtanya dan <b>ia menyuruh meletakkan kursi untuk bunda raja, lalu perempuan itu duduk di sebelah kanannya.</b> Berkatalah perempuan itu: "Suatu permintaan kecil saja yang kusampaikan kepadamu, janganlah tolak permintaanku." Jawab raja kepadanya: <b>"Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu."</b> (1 Raj 2 : 19-20)<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kisah ini mengungkapkan wibawa istimewa dari bunda ratu, <i>dulu ketika ia seorang istri raja, ia harus bersujud kalau menghadap raja Daud, tetapi sekarang sebagai bunda ratu, sang rajalah yang bangkit dan bersujud ketika menyambutnya.</i> Di sini Salomo memberikan tempat duduk kepada ibundanya, Batsyeba di <i>sisi kanannya</i>. Tindakan ini penuh dengan simbolisme rajawi, dalam Alkitab, <i>sisi kanan adalah tempat yang paling terhormat</i>, misalnya dalam Mazmur <i>(Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu." - Mzm 110 : 1)</i> melukiskan bagaimana <i>Mesias</i> akan duduk di <i>sisi kanan Allah</i> dan <i>memerintah atas segala bangsa</i>. Dengan cara yang sama <i>surat Ibrani</i> melukiskan Kristus duduk di sisi kanan Bapa, memerintah segala mahluk, ditinggikan di atas semua malaikat dan orang-orang kudus (<i>Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?" - Ibr 1 : 13)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dalam 1 Raja-raja 2 : 17 kita jumpai seorang bernama Adonia, dimana ia dengan penuh keyakinan minta kepada Batsyeba (bunda ratu) untuk menyampaikan satu permintannya kepada raja Salomo, Adonia berkata kepada Batsyeba, <i>Maka katanya: "Bicarakanlah kiranya dengan raja Salomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu, supaya Abisag, gadis Sunem itu, diberikannya kepadaku menjadi isteriku." (1 Raj 2 : 17)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Ketika Batsyeba menyampaikan menyampaikan permintaan itu, maka raja Salomo menjawab : <i>"Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu." (1 Raj 2 : 20)</i> Kata-kata Salomo mengungkapkan komitmen total sang raja terhadap pemintaan itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dalam injil Lukas banyak bicara tentang tugas <i>“rajawi”</i> Maria. Sungguh dalam peristiwa <i>Kabar Suca-cita</i>, Lukas menunjukkan kepada kita bahwa Maria diberi panggilan untuk menjadi <b><i>bunda ratu</i></b> dalam kerajaan Yesus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Ketika <i>Malaikat Gabriel</i> menampakkan diri kepada Maria, Maria diberitahu bahwa dirinya akan <i>menjadi <b>ibu dari seorang Putra</b> yang akan duduk sebagai raja, yang akan memulihkan kerajaan Daud.</i> Anak ini akan menjadi penggenapan banyak <i>nubuat</i> yang mengatakan bagaimana Mesias akan mengokohkan kerajaan Allah dan akan meraja selama-lamanya. (<i>Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya - 2 sam 7 : 13)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kemudian Malaikat berkata : <i>“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (Luk 1 : 31-33)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kalau seorang Yahudi kuno mendengar tentang seorang perempuan dalam keluarga Daud melahirkan seorang raja baru dari dinasti Daud, ia akan dengan mudah menyimpulkan, bahwa <i>dia itu bunda ratu</i>. Dan inilah persis <i>panggilan Maria</i> yang disampaikan pada peristiwa Kabar Sukacita. Maria adalah bunda ratu dari seorang yang akan duduk diatas <i>“tahta Daud, bapak leluhur-Nya”</i> dan yang <i>“kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan”</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Tugas <i>“rajawi”</i> Maria lebih explisit lagi dalam peristiwa kunjungannya ke <i>Elisabet</i> sanaknya yang sedang mengandung Yohanes Pembaptis. Injil Lukas menulis, bahwa <i>“Elisebet pun penuh dengan Roh Kudus dan berseru”,</i> berarti apa yang diserukan oleh Elisabet kepada Maria adalah <i>ungkapan dari Roh Kudus sendiri</i> yang ditujukan kepada Maria, melalui Elisabet. <i>Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan <b>Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus</b>, lalu berseru dengan suara nyaring: <b>"Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?</b> Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." (Luk 1 : 41-45)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">Jadi kalau orang-orang Katolik menghormati <i>Maria ratu dan </i>dalam doa <i>Salam Maria</i> menyebut <i>Bunda Allah</i>, sebenarnya kita hanya mengikuti teladan <i>Elisabet yang dipenuhi Roh Kudus</i>, yang adalah orang pertama dalam Alkitab yang secara explisit mengakui jabatan ratu yang disandang Maria sebagai <b><i>“Ibu Tuhanku”</i></b>, dan sesungguhnya adalah ungkapan dari <i>Roh Kudus</i> sendiri.</span><br />
<i> (Disari dari buku : Catholic for a Reason II, by Dr. Scott Hahn)</i><br />
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-9349814628518865592015-07-24T13:26:00.001+07:002015-07-24T13:26:39.284+07:00ULAR TEMBAGA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI_PsoRdLhjBBH_hN9CFwCGjVgmyfZ3IDEdRH5Khytm9ogEha1RDaYs7527rd-CAMBDdCG7AEz7Ct6_xxujaftFxpzVfr_r0qwonUxSs2q263jNev72FG_8Yz_SB32iUedbwR4LS4L9Sw/s1600-h/ular+tembaga.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5299577573826680354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI_PsoRdLhjBBH_hN9CFwCGjVgmyfZ3IDEdRH5Khytm9ogEha1RDaYs7527rd-CAMBDdCG7AEz7Ct6_xxujaftFxpzVfr_r0qwonUxSs2q263jNev72FG_8Yz_SB32iUedbwR4LS4L9Sw/s200/ular+tembaga.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0 10px 10px 0; width: 172px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Mengenai ular tembaga ini, dua pertanyaan yang berbeda sekali bisa diajukan. Yang pertama, apa asal-usul historis dari kisah ini ? Jawaban yang mudah diberi ialah, dekat pertambangan <b><i>Sinai</i></b> <i>dihormati <b>seorang dewa pernyembuh</b> dan <b>ular-ular tembaga kecil dipersembahkan</b> sebagai tanda terima kasih</i>. <o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kisah-kisah para musafir tentu mengilhami kisah ini. Tetapi pertanyaan yang lebih penting ialah pertanyaan yang kedua, apa yang hendak disampaikan oleh bagian kitab suci ini ?<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Umat mengeluh, orang-orang Israel mengeluh sekali lagi. Keluhan ini adalah pemberontakan batin dari mereka yang tidak bersedia berkurban dan tidak mau berusaha untuk menjadi lebih baik, tetapi sebaliknya malahan mempersalahkan orang lain.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: <b>"Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."</b> Lalu Musa membuat <b>ular tembaga</b> dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup. (Bil 21, 8-9)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">. <o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Suatu perintah yang aneh bagi orang-orang Israel, tetapi <b><i>ular tembaga</i></b> itu akan menjadi <b><i>tanda kenabian</i></b>. Allah hendak menyembuhkan dosa dengan apa yang diperalat oleh dosa itu sendiri.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><b><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Barang siapa memandangnya akan hidup</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: Arial;">. Ini juga suatu <b><i>pernyataan kenabian.</i></b> Para pendosa tidak perlu mengikuti peraturan yang ketat, mereka cukup memandang <b><i>tanda yang Allah berikan</i></b> untuk penyembuhan mereka dengan <b><i>IMAN</i></b>. <o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Yesus akan mengatakan, <i>“Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan (di atas kayu salib) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal (Yoh 3, 14).</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kisah tentang ular merupakan salah satu <b><i>gambaran biblis</i></b> <i>yang artinya tersembunyi</i>. Umat harus menanti hari ketika Kristus akan menyingkapkan artinya. Hal yang sama terdapat juga dalam kisah Melkisedek <i>(Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.- Kej 14, 18</i>) dan kisah Yusuf (Kej 37-50)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Hal demikian terjadi juga dalam kehidupan kita, ada kejadian-kejadian di masa lampau kita, yang tidak kita mengerti pada waktu itu, ada juga kejadian-kejadian yang tidak bisa kita mengerti sekarang, dan kita sering bertanya : <i>“Mengapa hal init terjadi pada saya ?”</i> Pada suatu waktu kelak, terang Kristus akan menyingkapkan artinya.<o:p></o:p></span></div>
<i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 8pt;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)</span></i></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-38075560755780113692015-07-24T13:26:00.000+07:002015-07-24T13:26:12.346+07:00Air Dari Batu Karang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5cuhfoydAmijiBREcvi5a1nB3I6E-Q-D-YpGjpW1jHxfhh_Gn3SLsqKg5fJhqK_L67qaVHNiOQmcV597FXxz-9VofcDfOIx30v380Axi20OPqeN3q46uDRLgFCWR5DoukfH2UR0IEZOQ/s1600/rafidim.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5cuhfoydAmijiBREcvi5a1nB3I6E-Q-D-YpGjpW1jHxfhh_Gn3SLsqKg5fJhqK_L67qaVHNiOQmcV597FXxz-9VofcDfOIx30v380Axi20OPqeN3q46uDRLgFCWR5DoukfH2UR0IEZOQ/s200/rafidim.jpeg" width="167" /></a></div>
<div align="justify">
<span style="font-family: arial;">Allah <em>menguji </em>orang-orang Israel di padang gurun, berapa lama orang-orang biasa ini akan tetap rela mengikuti suatu tujuan hidup yang tidak biasa, sejauh mana iman mereka tetap bertahan.<br />
<span class="fullpost">Orang-orang Israel juga <em>mencobai</em> Allah, mereka meminta kepada-Nya tanda-tanda, karena mereka tidak percaya sepenuhnya kepada-Nya. Mereka menuntut mukjizat-mukjizat, mereka seolah-olah berseru kepada Allah, <em>“Jika Engkau bersama kami, tunjukkanlah kepada kami di sini dan sekarang juga ! ”<br />
</em>Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: <em>"Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum."</em> Tetapi Musa berkata kepada mereka: <em>"Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?" (Kel 17, 2)<br />
</em>Kitab suci mengenang peristiwa perlawanan ini dalam peristiwa <em>air yang keluar dari batu karang</em>, Musa juga diuji di tempat ini, Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: <em>"Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!"</em> <em>(Kel 17, 4)<br />
</em>Kelak <em>tradisi Yahudi</em> melihat dalam batu karang itu suatu <em>gambaran Allah, sumber kehidupan,</em> yang hadir di tengah-tengah umat-Nya, <em>batu ajaib</em> yang mengikuti mereka dalam pengembaraan mereka, dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. <em>(1 Kor 10, 4)<br />
</em>Allah adalah batu karang yang tidak bisa diterobos dan yang menyimpan rahasia-rahasia-Nya sampai Ia <em>mengijinkan diri-Nya dilukai</em> dan dari luka yang terbuka itu mengalirlah <em>kehidupan</em>. <em>(Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel - Kel 17, 6)<br />
</em>Hendaknya kita mengerti bahwa manusia karena berdosa, kehilangan pengetahuan akan Allah yang sejati, oleh karena itu manusia tidak akan dapat menemukan Allah, tetapi Allah menjadi lemah dalam diri Yesus, ketika Yesus wafat di atas salib, menyatakan rahasia kasih dan belas kasihan Allah kepada kita. Injil menekankan dengan jelas, bahwa <em>dari hati Yesus, yang dilukai oleh tombak, mengalirlah darah dan air, (tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. - Yoh 19, 34)</em> suatu gambaran tentang <em>Roh Kudus (Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya - Yoh 7, 37-39)<br />
</em><br />
<em><span style="font-size: 85%;">Sumber : Kitab Suci Komunitas Kristiani, Edisi Pastoral Katolik</span></em></span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-87123849871717952432015-07-24T13:25:00.000+07:002015-07-24T13:25:32.190+07:00YESUS MENGAMPUNI DOSA DAN MENYEMBUHKAN SEORANG LUMPUH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiboXWBjLWZ2BsayhmzQAAkxdy2oQ-0Xbwg2isX8NYA59aOx4AHLpZo6WrA3ltcVwXxvBKMZ9fVlvybZmbHlFZkT_2S6PpbgimVc3rwPLYePUDpi1WA8K7CrqvF9jOWoiNQfQF7Ds3Hn5E/s1600/membongkar+atap+%2528luk+5%252C19%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiboXWBjLWZ2BsayhmzQAAkxdy2oQ-0Xbwg2isX8NYA59aOx4AHLpZo6WrA3ltcVwXxvBKMZ9fVlvybZmbHlFZkT_2S6PpbgimVc3rwPLYePUDpi1WA8K7CrqvF9jOWoiNQfQF7Ds3Hn5E/s200/membongkar+atap+%2528luk+5%252C19%2529.jpg" width="164" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu -- : "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" (Mrk 2:9-11).</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> Dengan mukjizat seorang lumpuh disembuhkan dan diampuni dosanya, Yesus memberikan tiga jawaban sekaligus : <i>kepada orang sakit, kepada teman-temannya, dan kepada orang-orang farisi</i>.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni! - (Mrk 2:5)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">. Inilah sahabat-sahabat orang lumpuh itu dan Yesus segera mengganjar iman mereka. Tampaknya orang lumpuh itu tidak melakukan lebih dari pada setuju dengan nasihat teman-temannya. Yesus segera mengatakan kepadanya, <i>“dosa-dosamu telah diampuni”</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Perkataan ini mengherankan ! bagaimana Yesus bisa mengampuni dosa-dosanya jika orang tersebut tidak sadar akan dosa apapun, sehingga ia juga tidak bertobat ataupun menantikan pengampunan ? Tentu selama bertahun-tahun di dalam penderitaan penyakitnya, orang itu bertanya kepada diri sendiri, mengapa Allah menyiksa dia dengan penderitaan itu ? <i>(masyarakat waktu itu percaya bahwa penyakit itu adalah suatu siksaan dari Allah)</i>. Banyak teks dalam Perjanjian Lama menggaris bawahi hubungan yang kompleks antara dosa dan penyakit. Sering penyakit membuat kita sadar akan keadaan kedosaan kita, dan dari pihak Yesus, Ia tidak mau menyembuhkan kecuali ada pemulihan dengan Allah. Yesus bertindak seperti Allah : Ia memandang kepada orang berdosa, memperbaiki segala luka batin karena dosa dan mengampuninya sebelum melakukan penyembuhan.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kemudian orang-orang Farisi datang, ketika Yesus mengampuni orang lumpuh, orang-orang sederhana tidak menyadari betapa perkataan Yesus itu menyebabkan sandungan. Mereka tidak mendapat pendidikan keagamaan yang cukup untuk segera menyadari, bahwa hanya Allah saja yang bisa memberi pengampunan. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat merasa telah terjadi skandal <i>(Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" – Mrk 2:6-7)</i>, dan kemarahan mereka dapat dipahami karena mereka maupun orang-orang lain dan murid-murid belum mengerti, bahwa <i>Yesus adalah Putera Allah yang sejati</i>. Yesus membungkam mereka : Jika aku menyembuhkan orang sakit dengan cara Allah, tidakkah Aku juga harus mengampuni seperti Allah ? (Mrk 2:10-11).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Yesus menggelisahkan hati mereka yang bertanya, siapakah Dia ? Lebih baik Ia menunjukkan bahwa hanya Dia yang bisa menyelamatkan manusia seutuhnya, jiwa dan raga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Berbahagialah orang yang diberi jaminan, bahwa dosa-dosanya telah diampuni lewat pandangan dan perkataan Yesus. Allah adalah Dia yang hidup dan mencintai dan kita perlu berjumpa dengan Dia, supaya pengampunan bisa menjadi asli – <i>mata-Nya bertemu dengan mata kita</i>. Oleh karena itu, Allah harus menjadi manusia – Yesus mengampuni dosa-dosa karena Dia adalah Putera Allah <i>(Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. - Yoh 5:27)</i> dan dari Dia kita menerima pengampunan baik dari Allah maupun dari masyarakat dalam komunitas Kristiani.<o:p></o:p></span></div>
<i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 8pt;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)</span></i></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-24876179915350366402015-07-24T13:22:00.000+07:002015-07-24T13:22:07.312+07:00YESUS DAN PEREMPUAN SAMARIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1kcONmQvW0emrIgONMCcGckyxzL_v-bo6RhEXYV1s4-SznkqHdg0vB7UPLEl4qgYdaGiwvr9KjgHTdYbbCQzNx3GytptSrOwUiLhNdgTFqs7MtVGJ-01KdSorTTN1b4niStn3Cos2FhA/s1600/perempuan+samaria.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1kcONmQvW0emrIgONMCcGckyxzL_v-bo6RhEXYV1s4-SznkqHdg0vB7UPLEl4qgYdaGiwvr9KjgHTdYbbCQzNx3GytptSrOwUiLhNdgTFqs7MtVGJ-01KdSorTTN1b4niStn3Cos2FhA/s200/perempuan+samaria.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." (Yoh 4:5-7)</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Orang-orang Yahudi membenci orang-orang Samaria. Menurut kebudayaan Yahudi pada zaman itu, tidak diperkenankan kalau seorang laki-laki berbicara dengan seorang perempuan di tempat umum. Yesus, yang telah mengatasi segala prasangka rasial dan sosial, mulai berbicara dengan perempuan Samaria. Dalam diri perempuan ini Ia berjumpa dengan masyarakat biasa dari Palestina.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Perempuan ini berasal dari provinsi lain dan adalah anggota ibadat yang berbeda, tetapi keduanya diberi janji-janji yang sama dari Allah dan keduanya menantikan seorang Penebus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Tujuan utama perempuan ini adalah untuk melepaskan dahaganya. Para leluhur bangsa Yahudi berkelana dengan gembalaan mereka dari satu sumber air ke sumber air yang lain. Orang-orang Yahudi yang terkenal seperti Yakub, menggali sumur-sumur, dan sekeliling sumur-sumur itu padang gurun mulai hidup kembali. Kenyataan ini bagai sebuah perumpamaan : setiap orang mencari di segala tempat untuk menemukan sesuatu yang dapat melepaskan dahaga mereka. Yesus membawa air hidup yang adalah hadiah dari Allah bagi kita anak-anak-Nya, hadiah itu adalah Roh Kudus sendiri <i style="mso-bidi-font-style: normal;">("Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya – Yoh 7:37b-39a)</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Apabila ada air di padang gurun, sekalipun air itu tidak muncul ke permukaan, tetapi akan tampak bahwa di tempat itu ada sumber air, karena tanaman hijau tumbuh segar di sekitarnya. Demikian pula dengan kita, apabila kita sungguh-sungguh hidup oleh Roh Kudus, maka kelakuan kita menjadi lebih baik, keputusan-keputusan kita lebih bebas, pikiran-pikiran kita lebih tertuju kepada hal-hal yang baik. Air hidup yang menjadi sumber semua hasil ini tidak dapat dilihat, yaitu kehidupan kekal, dan maut itu tidak dapat mengalahkannya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya." – Yoh 8:51)</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Tujuan kedua dari permpuan ini ialah untuk mengetahui, di manakah dapat ditemukan kebenaran ? Yesus berkata kepadanya, engkau mempunyai lima suami. Pernyataan Yesus ini melambangkan nasib umum dari orang-orang yang tinggal di kota yang telah mengabdi kepada banyak tuan atau “suami-suami”, dan akhirnya tidak mengakui salah satu sebagai tuannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Orang-orang Samaria memiliki Kitab Suci sedikit berbeda dengan yang dimiliki orang-orang Yahudi, dan di kota itu sendiri, beberapa puluh kilometer dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sumur di Sikhar</i>, terletak <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bait Allah</i> mereka yang menandingi Bait Allah di Yerusalem. Yesus menegaskan, keselamatan datang dari bangsa Yahudi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi – Yoh 4:22)</i>. Mengenai hal ini Yesus <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tidak sependapat</i> dengan mereka yang mengatakan, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Tidak jadi soal termasuk Gereja mana kita, sebab semua Gereja sama saja.”</i> Sekalipun seseorang beruntung karena mengikuti agama yang benar, namun ia masih harus berjuang dan berusaha untuk mencapai pengetahuan rohani akan Allah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. – Yoh 4:23)</i>. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Roh, </i>yang kita terima, menolong kita menyembah Allah dalam kebenaran. Bapa mencari penyembah-penyembah seperti itu yang menjalin relasi personal dengan Dia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yoh 4:24)</span></i></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">, Allah tidak membutuhkan kata-kata dalam doa-doa kita, tetapi Allah ingin melihat kesederhanaan, keindahan dan keagungan di dalam roh kita. Roh Allah tidak dapat berkomunikasi, kecuali dengan mereka yang mencari kebenaran dan hidup sesuai dengan kebenaran-Nya di dalam dunia yang penuh tipu daya ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Pada akhirnya, kisah tentang perempuan Samaria ini adalah suatu refleksi tentang kehidupan kita. Masing-masing kita dalam berbagai hal, sama dengan perempuan Samaria. Apa yang terjadi di sumur Yakub menggambarkan perjumpaan kita dengan Yesus, cara-cara yang dipakai Yesus untuk menuntun perempuan itu sampai mengakui dan mencintai Dia adalah cara-cara yang digunakan Yesus, langkah demi langkah, untuk mendatangkan pertobatan kita. Akhirnya, perempuan itu menjadi murid Yesus dan karena pengalaman itu ia menjadi juga rasul Yesus. Banyak orang di kota itu percaya kepada Yesus karena perempuan itu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." – Yoh 4:39)</i>. Pengalaman akan Yesus ini adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sumber kerasulan</i>. Memberitakan Injil adalah membagikan pengalaman ini kepada orang lain.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;">Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. (Yoh 4:35).</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"> Bagaikan panen, orang yang mengikuti Yesus juga menjadi matang. Orang yang menuai tuaian diberi upah untuk karya mereka, pepatah Yesus ini mempunyai banyak penjabaran. Ayat 36 <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita)</i>. mungkin mengacu pada kegembiraan bersama Bapa yang menabur dan Putra yang menuai. Dengan cara lain, dalam ayat 37 <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai)</i>, Yesus dan murid-murid-Nya menyadari bahwa mereka tidak bekerja percuma. Orang lain telah bekerja, Yesus mengacu kepada mereka yang datang sebelum Dia, khususnya Yohanes Pembaptis.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-no-proof: yes;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 24.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/05/berilah-aku-minum.html" target="_blank">Berilah aku minum</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 24.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2010/07/orang-samaria-yang-baik-hati.html" target="_blank">Orang Samaria yang baik hati</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 24.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span class="fullpost"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial; mso-no-proof: yes;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-no-proof: yes;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/09/roh-mengajarkan-kebijaksanaan.html" target="_blank">Roh mengajarkan kebijaksanaan</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-3468853395705451312015-05-20T16:21:00.001+07:002015-05-20T16:21:49.980+07:00Hidup Dalam Bimbingan Roh Kudus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center">
<em>Oleh : Rm. Yohanes Indrakusuma, O.Carm</em> </div>
<div align="center">
</div>
<strong><em></em></strong><br />
<strong><em></em></strong> <br />
<strong><em></em></strong> <br />
<strong><em>1. Dasar-dasar bimbingan Roh Kudus</em></strong><br /><br />Inti agama Kristen adalah hubungan pribadi dengan Allah. Yesus datang ke dunia dengan tujuan <em>"supaya barang siapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal."</em> <em>(Yoh. 3:16)</em> Hidup yang kekal ini bukan lain daripada <em>"mengenal Bapa, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang diutus-Nya."(Yoh.17:3)</em> Hubungan pribadi itu <span class="fullpost">begitu eratnya, sehingga Yesus menggambarkannya sebagai hubungan antara pokok anggur dan ranting-rantingnya. <em>"Akulah pokok anggur dan kamu ranting-rantingnya."</em> <em>(Yoh.15: 5) </em><br />Hubungan pribadi itu mengandaikan komunikasi dari dua pihak. Dari pihak Allah hal itu diungkapkan dalam perhatian dan penyelenggaraan terhadap manusia serta segala kebutuhannya. Allah memperhatikan manusia sampai hal yang sekecil-kecilnya, karena tiada sesuatu pun yang luput dari pandangan Allah, bahkan burung-burung di udara tidak lepas dari perhatian dan penyelenggaraan Allah. Itulah sebabnya Yesus dalam Injil Mat. 6:25-30 mengatakan, bahwa kita tidak usah kuatir akan apapun juga, baik itu tentang makanan maupun pakaian, karena Bapa yang memelihara burung-burung di udara dan bunga-bunga di ladang juga akan memenuhi segala keperluan kita.<br /><br />Kemudian sebagai alasan yang lebih dalam dikatakan-Nya, <em>"Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu."</em> <em>(Mat. 6:32)</em> Ketika mengajar tentang doa, Yesus bersabda supaya kalau berdoa jangan bertele-tele memakai banyak kata seperti kebiasaan orang kafir, yang mengira, bahwa karena banyaknya kata-kata, doanya akan dikabulkan. Kemudian dikatakan-Nya, <em>"Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui, apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya." (Mat. 6:8)</em><br /><br />Dari pihak manusia hubungan itu diungkapkan dalam iman penuh penyerahan diri, seperti diungkapkan Santo Paulus, <em>"Hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." (Gal. 2:20)</em> Iman ini diungkapkan dalam pelaksanaan kehendak Allah sebagai jawaban, <em>"Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku." (Yoh. 14:23)</em><br /><br />Dari semuanya itu kiranya jelas, bahwa agama Kristen bukanlah suatu rentetan hukum-hukum, peraturan-peraturan, dan perintah-perintah yang harus ditaati, melainkan pertama-tama adalah suatu relasi pribadi dengan Allah sendiri. Memang, hukum, peraturan, dan perintah diperlukan sebagai bantuan, supaya kita dapat mengerti apa yang dikehendaki Allah. Hal itu khususnya berlaku pada awal hidup rohani kita, sebab pada awalnya orang belum cukup mampu untuk mengikuti bimbingan Allah yang lebih langsung. Namun kemudian, kalau hubungan pribadi itu berkembang Allah akan membimbing kita secara lebih pribadi dan langsung.<br /><br />Oleh karena itu pula, bila orang tidak memiliki hubungan pribadi yang nyata dengan Allah, hidupnya lebih dipimpin oleh peraturan-peraturan yang anonim. Banyak orang yang hidupnya dikuasai perintah-perintah yang negatif, jangan berdusta, jangan mencuri, jangan menipu, jangan berzinah, dan lain-lain, namun pada dasarnya hidupnya masih dikuasai oleh kehendak sendiri, keinginan sendiri. Kalaupun ia giat dalam kegiatan Gereja, semuanya itu masih sebagian besar demi kepentingan diri sendiri, bukan karena cinta kepada Allah. Ia tetap menentukan sendiri arah dan keputusan hidupnya, bukan Allah.<br /><br />Dalam kenyataannya sedikit sekali orang yang sadar, bahwa hidupnya seharusnya diserahkan ke dalam bimbingan Allah yang telah lebih dahulu mengasihi dia. (Yoh. 4:10) Sedikit sekali yang berani menyerahkan hidupnya ke dalam bimbingan Allah dalam kepercayaan dan pasrah dari hari ke hari, dari saat ke saat.<br /><br />Mengapa demikian? Karena ia tidak memiliki hubungan pribadi yang sadar dengan Allah, karena Allah jauh dan kurang hidup bagi dia, walaupun sebenarnya sangat dekat. Sebaliknya setelah orang mengalami pencurahan Roh Kudus, atau dibaptis dalam Roh, Allah menjadi begitu hidup bagi dia dan ia mengalami suatu relasi pribadi yang nyata dengan Allah. Karena pencurahan itu, Allah begitu hidup bagi dia dan ia jadi menggebu-gebu semangatnya dan seringkali menjadi berlebihan dalam banyak hal dan juga dalam menanggapi bimbingan Allah. Dalam hal ini dibutuhkan keseimbangan.<br /><br />Bimbingan Allah itu dikerjakan oleh Allah Tritunggal Mahakudus Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Namun secara khusus bimbingan itu dilakukan oleh Roh Kudus, karena Dialah yang diberi tugas untuk itu oleh Bapa. Roh itulah yang dianugerahkan Allah kepada kita dan yang menjadikan kita anak-anak Allah, sehingga kita dapat berkata <em>"ya Abba, ya Bapa" (Rm. 8:15).</em> Oleh karena itu, Dia pulalah yang membimbing semua anak Allah. <em>"Semua orang, yang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah." (Rm. 8:14)</em> Bahkan pada saat-saat yang sukar, dalam masa penganiayaan, Dia pula yang akan mendampingi para murid Kristus. <em>"Sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus." (Mrk. 13:11)</em> dan Injil <em>Lukas 12:12</em> mengatakan, <em>"Sebab pada saat itu juga Roh Kudus sendiri akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan." </em><br /><br /><strong><em>2. Cara-cara Allah membimbing</em></strong><br /><br /><strong>2.1 Bimbingan umum</strong><br /><br />Allah membimbing umat-Nya dengan dua cara, yaitu bimbingan umum dan khusus. Pada permulaan biasanya Allah membimbing umat secara umum lewat sabda-Nya dalam Kitab Suci, lewat Gereja, lewat arah hidup yang umum.<br /><br /><strong><em>a. Kitab Suci</em></strong><br />Kitab Suci adalah sumber bimbingan yang pertama dan utama. Lewat sabda-Nya dalam Kitab Suci Allah mengajar, menerangi, menyatakan kehendak-Nya, menegur dan menguatkan kita. Namun Kitab Suci tidak dapat ditafsirkan sesuka hati. Yang terutama harus kita ketahui ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri (2 Ptr. 2:20), tetapi harus ditafsirkan sesuai dengan iman Gereja Universal, Gereja Katolik. Kita boleh dan harus membaca firman Tuhan, namun dalam menafsirkannya harus tunduk pada tafsiran Gereja.<br /><br /><strong><em>b. Gereja</em></strong><br />Gereja sebagai persekutuan umat beriman di bawah kepemimpinan Paus dan para uskup merupakan Umat Allah yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri. Oleh karena itu, Yesus secara istimewa memberikan Roh-Nya kepada Gereja itu, supaya ia selalu setia dan tidak sesat. Kehadiran Roh Kudus yang istimewa dalam Gereja menjadikannya mampu untuk mengerti kehendak dan bimbingan Roh sendiri dan menafsirkannya untuk tiap masa dan situasi bagi umat beriman. Gereja juga diberi karunia dan wewenang untuk menafsirkan Kitab Suci secara tepat. Itulah sebabnya kita harus mempelajari sabda Tuhan dan ajaran iman Gereja, supaya tahu apa yang dikehendaki Allah bagi kita.<br /><br /><strong><em>c. Status hidup</em></strong><br />Pada umumnya kehendak Allah tidak dapat bertentangan dengan status hidup yang telah dipilih oleh seseorang, biarpun kadang-kadang ada pengecualian juga. Misalnya seorang kepala keluarga harus bertanggungjawab atas kesejahteraan keluarganya. Oleh sebab itu, ia tidak dapat memberikan pelayanan dengan mengabaikan kewajiban tersebut.<br /><br /><strong>2.2 Bimbingan khusus</strong><br /><br />Dalam Perjanjian Baru, Allah sering memberikan bimbingan secara khusus. Yesus telah mencurahkan Roh-Nya kepada semua orang yang percaya kepada-Nya, supaya mereka itu mengalami kehadiran, hiburan, kuasa, dan bimbingan Allah. Karena adanya hubungan pribadi, Allah ingin secara khusus berbicara kepada umat-Nya serta membimbing mereka, bukan hanya secara kolektif atau masal, melainkan juga secara pribadi. Inilah perbedaan yang menyolok dengan Perjanjian Lama, yaitu saat umat umumnya hanya dibimbing secara masal. Bimbingan khusus ini dapat berupa:<br /><br /><strong><em>a. Inspirasi atau ilham</em></strong>Inspirasi ialah penerangan Roh Kudus yang diberikan kepada seseorang secara langsung untuk mengerti atau melakukan sesuatu. Roh dapat memberikan inspirasi tersebut kepada seseorang dan dengan demikian menyatakan kehendak-Nya kepada orang tersebut. Inspirasi dapat disertai dorongan Roh. Inspirasi dapat berlaku untuk suatu rencana jangka panjang.<br /><br /><strong><em>b. Dorongan Roh</em></strong><br />Ini merupakan rasa batin yang dialami oleh seseorang yang memberikan keyakinan, bahwa Allah ingin, agar dia melakukan atau mengatakan sesuatu. Ini biasanya ditujukan untuk suatu tindakan dalam jangka pendek. Dorongan ini merupakan suatu desakan batin dari Roh, tidak sama dengan perasaan, walaupun kadang-kadang juga bisa dirasakan. Ini merupakan suatu pengalaman pribadi dan subyektif dan karenanya dapat keliru. Namun hal itu adalah sesuatu yang amat berharga dan merupakan buah umum dari pencurahan Roh Kudus. Kemungkinan bahwa orang dapat keliru bukan alasan untuk membunuhnya, melainkan diperlukan kebijaksanaan untuk membeda-bedakan roh, untuk mengadakan discernment.<br /><br /><strong><em>c. Tanda-tanda</em></strong><br />Ini cara lain yang juga sering dipakai Allah untuk berbicara kepada kita. Tanda yang paling sering dipakai ialah teks Kitab Suci. Suatu saat teks Kitab Suci dapat tiba-tiba mencuat keluar dan menyentuh hati kita, kadang- kadang dapat dalam sekali, seolah-olah teks itu ditujukan kepada kita secara pribadi. Teks-teks seperti itu amat baik untuk meneguhkan dorongan Roh atau inspirasi. Kadang-kadang ada orang yang berdoa untuk suatu teks, mohon kepada Allah untuk menunjukkan kehendak-Nya melalui teks-teks Kitab Suci. Hal itu dapat dilakukan dengan dua cara:<br />- membuka Kitab Suci begitu saja<br />- memperhatikan teks yang muncul dalam pikiran setelah berdoa<br />Cara-cara ini, walaupun dapat berasal dari Tuhan, namun sangat berbahaya, khususnya dengan membuka Kitab Suci begitu saja. Dalam hal itu yang sering terjadi ialah, bahwa Kitab Suci berubah menjadi buku ramalan. Demikian pula memperhatikan teks yang muncul dalam pikiran, karena sukar sekali membedakan, mana yang dari pikiran sendiri, mana yang dari Allah. Dalam banyak hal yang muncul ialah pikiran sendiri. Oleh karena itu, cara- cara seperti ini hendaknya jangan dipakai.<br />Lain halnya kalau orang mendapat dorongan dari dalam untuk membuka Kitab Suci. Pada waktu itu teks tersebut akan mencuat dan memberikan keyakinan yang besar. Demikian pula bila teks itu tiba-tiba muncul sendiri dalam pikiran secara kuat dan konsisten. Kalau tidak, sebaiknya dihindari saja, karena mudah sekali orang keliru.<br />Kadang-kadang situasi atau keadaan yang menguntungkan dapat menjadi petunjuk kehendak Allah. Namun dalam hal ini pun kita harus hati-hati, karena setan juga dapat menciptakan suatu situasi tertentu. Dalam semuanya itu kita harus memakai akal yang sehat dan kita harus memperdalam pengertian kita tentang jalan-jalan Tuhan, khususnya dengan mempelajari tradisi Gereja lewat tokoh-tokohnya yang besar.<br />Dalam semuanya itu sikap dasar kita yang paling tepat ialah kerelaan untuk melaksanakan kehendak Allah. Bila kita sungguh-sungguh rela untuk melaksanakan kehendak-Nya, Tuhan akan menyatakannya kepada kita dengan cara yang tepat dan aman, tanpa keraguan.<br /><br /><strong><em>d. Visiun dan sabda batin</em></strong><br />Orang juga dapat menerima visiun, penglihatan, misalnya melihat Tuhan Yesus, Bunda Maria, orang kudus, atau sesuatu yang lain. Hal itu dapat terjadi lewat mata jasmani atau mata batin. Orang juga dapat mendengar sabda. Hal itu dapat terjadi lewat telinga jasmani maupun telinga batin. Namun, semuanya itu dapat berasal dari setan, dari diri sendiri atau dari Allah. Oleh karena itu, dalam hal ini kita harus sangat hati-hati.<br />Semakin jasmaniah, semakin berbahaya, karena semakin mudah ditiru oleh si jahat atau timbul dari fantasi sendiri. Oleh sebab itu dalam hal ini sikap kita ialah jangan mempedulikan. Mengapa? Kalau itu datangnya dari Allah, maka pada saat diberikan, buahnya sudah tertanam dalam hati kita, yaitu pertobatan, kerendahan hati, pertambahan iman dan cintakasih.<br />Tujuan Allah memberikan semuanya itu ialah untuk memperoleh buah-buah tersebut, bukan supaya orang dapat berbangga-bangga. Itu semua adalah pemberian Allah yang cuma-cuma dan diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kapan dikehendaki-Nya menurut kebijaksanaan-Nya. Mendambakan hal itu berarti membuka diri bagi penipuan si jahat. Sikap yang paling tepat dalam hal ini ialah sikap lepas bebas dalam kepasrahan kepada kebijaksanaan Allah, karena Ia lebih tahu apa yang kita perlukan, apa yang paling baik bagi kita.<br /><br /><strong>2.3 Bimbingan khusus lewat orang lain</strong><br /><br />Belajar dari orang lain yang berpengetahuan dan berpengalaman serta minta nasihat-nasihatnya adalah suatu cara untuk lebih dapat mengenal kehendak Allah. Namun, secara konkret kita menghadapi persoalan besar, yaitu di manakah kita dapat menemukan orang yang sedemikian itu. Di mana harus kita cari? Namun bila kita sungguh-sungguh mencari kehendak Allah dengan tulus ikhlas, Allah akan mengutus orang semacam itu kepada kita pada saat kita sungguh memerlukannya.<br /><em><strong>Catatan:</strong></em><br />Untuk menerima bimbingan Allah dan mengenali kehendak-Nya, kita harus belajar untuk membeda-bedakan bermacam-macam roh atau mengadakan discernment. Di sini kita bedakan dengan karunia membeda-bedakan bermacam-macam roh, yang merupakan karunia yang tidak tetap, yang diberikan Allah secara cuma-cuma kepada orang- orang tertentu, pada saat-saat tertentu pula. Inilah karunia Roh Kudus yang disebutkan Santo Paulus dalam 1 Kor. 12:10. Namun, di samping itu ada suatu proses discernment yang dapat kita pelajari berdasarkan pengertian yang sehat dan pengalaman para kudus, seperti yang tersimpan dalam Tradisi Gereja.<br /><br /><strong><em>3. Tumbuh dalam menerima bimbingan</em></strong><br /><br />Supaya dapat tumbuh dalam menerima bimbingan Allah ini kita harus:<br /><br />* Memperdalam hubungan pribadi kita dengan Allah lewat doa-doa pribadi.<br /><br />* Rajin mempelajari dan meresap-resapkan sabda Allah dalam Kitab Suci. Namun, terutama dengan memupuk kerinduan untuk melaksanakan kehendak Allah, apapun itu, karena kita tahu, bahwa Allah hanya menghendaki yang terbaik bagi kita, walaupun mungkin saat itu kita belum dapat mengertinya.<br /><br />* Penyerahan diri kepada Allah akan membuat kita semakin peka terhadap bisikan Roh Kudus yang berbicara pada kedalaman lubuk jiwa kita.<br /><br />* Sabar untuk tumbuh dalam hubungan pribadi dengan Tuhan dan dalam menerima bimbingan, karena hal itu makan waktu. Lewat pengalaman-pengalaman sedikit demi sedikit kita akan tumbuh dalam hal bimbingan Allah itu.<br /><br /><strong><em>Sharing :</em></strong><br /><br />* Bagaimana pengalaman Anda selama ini, sudahkah Anda selalu berjalan dalam bimbingan Tuhan dan mengikuti setiap kehendak-Nya? Sulitkah menjalankan hidup dalam bimbingan Roh Tuhan itu? Sharingkanlah pengalaman Anda<br /><br />* Menurut Anda kapan saja kita membutuhkan bimbingan Roh Kudus itu? </span><br />
<div align="right">
<span class="fullpost"><br /><strong><em><span style="font-family: arial; font-size: 85%;">Sumber : Majalah Rohani Vacare Deo (Media Pengajaran Komunitas Tritunggal Mahakudus)</span></em></strong><br /><strong><em><span style="font-family: Arial; font-size: 85%;"></span></em></strong></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-23676398337012211192015-05-20T16:21:00.000+07:002015-05-20T16:21:22.203+07:00ROH ITU AKAN DATANG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNaJyPZO3tVgoT8gbp7KK1qjPrnPvJdP-8AVpQ-wMFcTSrhMslqLZiFq7odgEoC3-jBqcMjF5NPzEKhbkdiZ7SZPZSVGTOD_s9dBJPZIjbVDHN501I5lMvsxB-xyBnlYB-oTid9ESCnWM/s1600-h/roh_kudus.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337068238088415778" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNaJyPZO3tVgoT8gbp7KK1qjPrnPvJdP-8AVpQ-wMFcTSrhMslqLZiFq7odgEoC3-jBqcMjF5NPzEKhbkdiZ7SZPZSVGTOD_s9dBJPZIjbVDHN501I5lMvsxB-xyBnlYB-oTid9ESCnWM/s200/roh_kudus.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 177px; margin: 0 10px 10px 0; width: 197px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dengan mengangkat kita sebagai anak-anak Bapa, Yesus memampukan kita mengalami <i>misteri kehidupan intim di dalam Allah</i>. Dalam Allah ada persatuan di antara ketiga pribadi : <i>Bapa, Putra dan Roh dari kedua-Nya</i><o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kita berbicara tentang <i>Roh dari kedua-Nya</i>, karena Yesus mengatakan : Bapa akan memberikan kepadamu seorang <i>Penolong</i> <i>(Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran – Yoh 14:16-17)</i> dan Penolong yang Kuutus <i>(Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. – Yoh 15:26)</i>. Sekarang Yesus mengatakan : Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku : segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya <i>(Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku." Yoh 16:15)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"> <div class="MsoNormal">
<b><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">“Roh”</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> bukanlah suatu bahasa kiasan, Roh itu adalah seorang Pribadi <i>(Tetapi di antara orang banyak itu ada banyak yang percaya kepada-Nya dan mereka berkata: "Apabila Kristus datang, mungkinkah Ia akan mengadakan lebih banyak mujizat dari pada yang telah diadakan oleh Dia ini?" – Yoh 7:31 </i>; <i>"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. – Yoh 14:1)</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Sejak hari <i>Pentakosta</i>, Roh mulai bertindak dalam Gereja, dan dengan demikian Ia menunjukkan, bahwa <i>Ia adalah Roh Kristus</i>. Orang-orang Yahudi yang tidak percaya mengira bahwa Allah beserta mereka, tetapi nyatanya Roh-Nya tidak bertindak di antara mereka. Maka jelas bahwa mereka telah berdosa, karena tidak percaya kepada Kristus <i>(akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; - Yoh 16:9)</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Apa itu <i>jalan kebenaran</i> <i>(Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; Yoh 16:8)</i> ? <i>Orang Benar</i> dengan huruf besar adalah <i>Kristus sendiri</i> dan orang-orang benar dengan huruf kecil adalah mereka yang percaya kepada-Nya tanpa melihat-Nya <i>(akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; - Yoh 16:10)</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kisah Para Rasul mencatat bagaimana Roh bekerja dalam diri murid-murid Yesus yang pertama. Sebelum memberikan kuasa-kuasa ajaib, Roh memberikan mereka kegembiraan, kedamaian dan kasih timbal balik, maupun kepastian dalam hati bahwa Yesus telah bangkit dan tinggal bersama mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Roh menuntun para misionaris, Ia memberi mereka kuasa untuk mengerjakan mukjizat-mukjizat, Ia memberikan kepada para orang beriman pengetahuan akan Allah, kemampuan-kemampuan baru untuk berkarya, menyembuhkan, melayani dan menggoncangkan dunia orang berdosa. Sepanjang sejarah, Roh akan membangkitkan orang-orang beriman, martir-martir, nabi-nabi dan dengan perantaraan mereka, Roh akan mengubah dunia. Dengan demikian <i>Sang Penebus</i>, sekalipun tampaknya telah dikalahkan, akan dibenarkan, dan menjadi nyata bahwa yang kalah sebenarnya adalah iblis, yang telah dihukum <i>(akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. - Yoh 16:11)</i>. Roh jahat, sang sutradara dari pertunjukan dunia telah tergeser, dan pengaruhnya dikurangi. Suatu kekuatan baru, yaitu <i>Roh Kudus</i>, mengarahkan sejarah sekarang dan menuntun manusia kepada <i>kebenaran sempurna</i>.<o:p></o:p></span></div>
<i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 8pt;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)</span></i></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-44186606500011040392015-05-20T16:19:00.001+07:002015-05-20T16:19:39.828+07:00PENTAKOSTA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicyK8PPqoWUatDKyzHAaVXgqLBFKMwOjJD5MffndbwGRax6UjhyphenhyphenIQpG9TafjEBhyphenhyphenhwxZb9jJilbFAO0rZbQSnLClkiqebXTq6BkSIJLTEDUMxv4WZ5OXscuoAcbag7F9gc-ufeia985Z4/s1600-h/pentecost.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337067278465514738" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicyK8PPqoWUatDKyzHAaVXgqLBFKMwOjJD5MffndbwGRax6UjhyphenhyphenIQpG9TafjEBhyphenhyphenhwxZb9jJilbFAO0rZbQSnLClkiqebXTq6BkSIJLTEDUMxv4WZ5OXscuoAcbag7F9gc-ufeia985Z4/s200/pentecost.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0 10px 10px 0; width: 144px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pentakosta</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> merupakan salah satu pesta terbesar dalam penanggalan Yahudi. Pesta ini asalinya adalah <i>pesta pertanian</i>, kemudian pada masa Perjanjian Lama menjadi <i>perayaan syukur</i> atas pemberian Hukum Musa di atas gunung Sinai. Pada kesempatan ini, sama seperti hari raya Paskah Yahudi, banyak orang Yahudi yang tinggal di sekitar Timur Tengah berziarah ke Yerusalem.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Selama Perayaan Paskah Yahudi itulah, yang memperingati pembebasan dari perbudakan Mesir, Yesus, melalui kematian dan kebangkitan-Nya memberi <i>kebebasan kepada dunia dari kematian dan dosa</i>. Inilah saat yang tepat untuk merayakan pemberian Hukum di Sinai, hari di mana Tuhan mengadakan perjanjian dengan umat pilihan-Nya, bahwa Allah sekarang mengaruniakan Roh-Nya kepada Israel yang baru, yaitu Gereja. <i>(Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah. - Gal 6:16)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pada saat yang sama pula, pembaptisan dengan api diwartakan oleh Yohanes <i>(Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. - Luk 3:16)</i>. Allah mengutus Roh Putra-Nya dan dengan ini, lahirlah Gereja. Gereja bukanlah suatu lembaga manusiawi atau hasil karya dari sekelompok orang beriman, ia berasal dari inisiatif Allah, dan Allah berkehendak agar setiap orang dari setiap bangsa menjadi saksi atas peristiwa ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Tiupan angin keras adalah suatu tanda, karena <i>Roh</i> berarti <i>napas</i> dan <i>angin</i> dalam <i>budaya Ibrani</i>. Dijiwai oleh Roh Kudus, Petrus berbicara. Ia sekarang mengetahui kebenaran dan percaya, dan itulah sebabnya ia dengan berani mewartakannya <i>(Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. - Yoh 15:26 ; Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Yoh </i>16:13)<i><o:p></o:p></i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Apa yang terjadi pada Pentakosta sama uniknya dengan peristiwa kebangkitan. Namun, peristiwa ini mengikuti pola campur tangan Allah dalam sejarah. Di satu pihak, Roh Kudus selalu membawa pembaruan bagi karya kerasulan kita, membangkitkan semangat keagamaan kita dan membangun komunitas Kristen yang dinamis yang menjadi darah baru bagi Gereja. Gereja menjadi semakin tua dan memerlukan pembaruan terus menerus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Roh Kudus datang untuk memberikan kehidupan bagi Gereja. Ia juga datang untuk memberi peneguhan dan kekuatan bagi orang-orang beriman. Pembaptisan dengan api yang diterima para rasul, diberikan pula kepada kita melalui <i>Sakramen Penguatan/Krisma (Luk 3:16)</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">“Setiap orang mendengar para rasul berbicara dengan bahasa mereka (orang yang mendengar) sendiri” Ayat ini diulang sebanyak tiga kali, <i>(Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. - Kis 2:6 ; Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: - Kis 2:8 ; baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." - Kis 2:11)</i>, yang menunjukkan kepada kita, bahwa ini merupakan kunci untuk memahami teks ini. <i>Mukjizat Pentakosta</i> bukanlah suatu kenyataan bahwa para rasul, yang semua penduduk asli Palestina, mulai berbicara dalam bahasa asing, melainkan suatu kenyataan, bahwa semua orang asing mendengar pewartaan tentang perbuatan ajaib Allah dalam bahasa mereka sendiri, inilah <i>mukjizat Pentakosta</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Banyak teks Perjanjian Baru yang lain, yang mengacu kepada <i>“karunia lidah”</i> <i>(sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah - Kis 10:46 ; Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. – Kis 19:6 ; 1 Kor 12; 14:2-19)</i>, tetapi dalam teks Pentakosta ini Allah menggariskan dasar bagi semua pewartaan, mereka yang dipanggil untuk beriman kepada Yesus, dipanggil untuk menjadi anggota Gereja, tidak diwajibkan untuk meninggalkan bahasa dan budaya mereka, seperti yang diharapkan orang <i>Yahudi Proselit</i> zaman dahulu. Di lain pihak Allah bahkan menghendaki agar umat manusia dari segala bangsa, bahasa dan kebudayaan turut memuji dan memuliakan-Nya melalui cara ini, dengan keaneka-ragaman dalam Tubuh Kristus <i>(Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. - 1 Kor 12:12-13),</i> akan tampak bagi semua orang seperti berkumpulnya kembali anak-anak Allah yang tercerai-berai melalui Yesus dan Roh-Nya. <i>(dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. - Yoh 11:52).</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dalam sejarahnya, Gereja cenderung melupakan mukjizat Pentakosta ketika menekankan bahasa dan kebudayaannya saat mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa yang baru. Melalui sejarahnya juga, Roh Kudus memperingatkan Gereja, agar melawan cobaan-cobaan seperti itu, sebagaimana yang ditunjukkan oleh para rasul yang hidup berdasarkan semangat Pentakosta pada waktu itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 8pt;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)</span></i><br />
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-37264569920227159592015-05-20T16:19:00.000+07:002015-05-20T16:19:17.599+07:00MARIA DAN PENTAKOSTA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihFNqQJPrPXTqZ0WLbjyWKxA2eJv8O5SZAL4hk0w4UvNvBoy6vhaKu9oPEy8Ca2JPJxKqru4oyhJaBqUkEfrngI4mXq7CZoNR6oNG3PE3cWWBhFGawQ_f9rH_EzqAHStrQR_dHhtc55FU/s1600/Pentecost.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihFNqQJPrPXTqZ0WLbjyWKxA2eJv8O5SZAL4hk0w4UvNvBoy6vhaKu9oPEy8Ca2JPJxKqru4oyhJaBqUkEfrngI4mXq7CZoNR6oNG3PE3cWWBhFGawQ_f9rH_EzqAHStrQR_dHhtc55FU/s200/Pentecost.jpg" width="156" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. (Luk 1:35).<o:p></o:p></span></i></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Konsili Vatican II menyatakan bahwa Maria “seakan-akan dibentuk oleh Roh Kudus” (Lumen gentium 56). Siapa saja yang menghormati Maria, ia bersembah sujud kepada Roh Kudus, karena apa saja yang dimiliki Maria, dihasilkan oleh karya Roh Kudus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Maria rendah hati dan bekerja secara sembunyi, seperti Roh Kudus. Bunda Maria bertumbuh dalam Roh Kudus semakin lama semakin mendalam mulai dari sejak Maria dikandung ibunya. Sejak awal Maria dikuasai penuh oleh Roh Kudus. Dia menyerahkan dirinya tanpa batas, maka Roh Kudus dengan bebas tanpa halangan dapat menguasainya untuk memikul tugas yang direncanakan Allah, yaitu menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bunda Allah dan ibu seluruh umat manusia</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Roh Kudus menaunginya, sehingga ia menjadi penuh rahmat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." – Luk 1:28)</i>. Hari Pentakosta mempunyai arti yang tiada taranya bagi mereka dan para murid Yesus. Ketika Yesus masih bersama para murid, mereka tidak dapat menerima Roh, sebab Roh belum diberikan. Namun di dalam diri Maria Roh sudah hadir. Maria sudah biasa bergaul dengan Roh. Terlebih lagi sekarang. Pada hari Pentakosta ia menjadi Bunda Gereja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus. – Kis 1:13-14)</i>. Pada hari Pentakosta, lahirlah Gereja. Sebenarnya secara rahasia Gereja sudah lahir pada saat Yesus menyerahkan Maria kepada Yohanes dan menyerahkan Yohanes kepada Maria <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!". Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya – Yoh 19:25-27).</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Semua yang secara tersembunyi terjadi pada salib, menjadi nyata pada hari Pentakosta. Maria berdiri di tengah para murid yang penuh dengan Roh Kudus sambil berkata dalam bahasa lain. Ketika Maria menyanyikan lagu syukurnya - Magnificat, ia sudah memperlihatkan bahwa keheningannya dapat menjadi sorak suci. Maria-lah orang pertama yang mulai berkata-kata dalam Roh. Soraknya itu menular kepada para murid dan merekapun mulai berkata-kata, mabuk oleh Roh Kudus. Maria adalah pusat Gereja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada hari Pentakosta, keibuan Maria menjadi jelas dan meluas. Yesus hadir di mana-mana, karena Roh-Nya dan sekaligus membuat Maria menjadi seluas dunia. Ia menjadi seluas Gereja, sehingga tiada seorangpun tinggal di luarnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt; line-height: 115%;">(Sumber : Maria Dalam Kitab Suci & Dalam Hidup Kita)</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 27.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/12/maria-orang-yang-peka-dan-tanggap.html" target="_blank">Maria orang yang peka dan tanggap terhadap bimbingan Roh Kudus</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 27.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/12/jadilah-padaku-menurut-perkataanmu-itu.html" target="_blank">Jadilah padaku menurut perkataanmu</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 27.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/12/maria-tipe-orang-kontemplatif_04.html" target="_blank">Maria tipe orang kontemplatif</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 27.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2009/12/aku-ini-hamba-tuhan.html" target="_blank">Aku ini hamba Tuhan</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-60268621289408774882015-05-20T16:18:00.000+07:002015-05-20T16:18:51.488+07:00PAULUS DI EFESUS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhalJWz5zqVLjwGmtR36We8kO1aADDETucFd2_aYTYPaU4kVAgh9oL8RJIu68Bwo59wZI8qIKS6xEAFCPxlWXoqWYHSxJELhzWt41lMaK8tRKXzTCEGyn5eKZkwm7C9xZo2oDQyYD9GoW0/s1600/paulus+di+efesus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhalJWz5zqVLjwGmtR36We8kO1aADDETucFd2_aYTYPaU4kVAgh9oL8RJIu68Bwo59wZI8qIKS6xEAFCPxlWXoqWYHSxJELhzWt41lMaK8tRKXzTCEGyn5eKZkwm7C9xZo2oDQyYD9GoW0/s200/paulus+di+efesus.jpg" width="160" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif;">Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. (Kis 19:6)</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif;">.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif;">Selama hampir tiga tahun Paulus mewartakan di Efesus. <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Ephesus" target="_blank" title="Wikipedia : Ephesus">Efesus</a></i> adalah salah satu kota terindah dan terbesar di Kekaisaran Romawi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif;">Lukas ingin menceritakan baptisan murid-murid <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yohanes Pembaptis</i>. Seperti telah dikatakan, bahwa mereka telah mengetahui ajaran Yesus, tetapi sebagai murid, mereka berkekurangan apa yang terpenting, yaitu mereka belum menerima <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Roh Kudus</i></span> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(</i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif;">Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus." – Kis 19:4)</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif;">.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif;">Kita tidak boleh lupa bahwa bahasa orang Kristen saat itu sangat terbatas, Roh Kudus itu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">‘lebih dari pada manifestasi’</i> yang diungkapkan lewat penumpangan tangan. Demikian kita membaca pernyataan, bahwa mereka tidak mendengar ada Roh Kudus dalam Kis 19:2 <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.")</i> ; sementara ada teks lain menyatakan : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Roh Kudus diterima</i>, dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Roh Kudus turun</i> atas mereka (ayt 6) bandingkan dengan Kis 8 <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. - Kis 8:14-17)</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif;">Penumpangan tangan berarti mengakui perubahan yang terjadi saat pembaptisan melalui pengalaman <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2009/05/pentakosta.html" target="_blank" title="Pentakosta">Karunia Roh</a></i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama - 1 Kor 12:7)</i>. Pada masa kini, banyak orang Kristen terkejut jika mereka tidak pernah mengalami <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kehadiran Allah</i> secara nyata ini. Kita tidak boleh berkata, bahwa Karunia ini tak berguna, atau bahwa sesuatu tidak terjadi pada masa kini. Sesungguhnya yang terpenting adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">beriman dan menghayatinya dari pada merasakannya</i>. Tetapi pengalaman demikian sering menumbuhkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“bunga-bunga”</i> indah bagi iman kita, ia menunjukkan, bahwa Allah itu dekat dan menjadi tuan atas diri kita. Mungkin sikap rasional kita dan hidup Gereja tidak percaya akan semuanya itu yang adalah ungkapan-ungkapan pribadi, akhirnya sampai mematikan karunia-karunia Roh, mungkin inilah kekurangan kita (rasional) dalam pengabdian kepada Yesus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif;">“Mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.”</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif;"> Haruskah kita menyimpulkan bahwa pada awalnya pembaptisan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“dalam nama Yesus”</i> dan bukan dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus”</i> ? tidak jelas. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dalam nama</i> berarti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dengan kuasa</i>. Rupanya pembaptisan dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus disebut pembaptisan dalam nama Yesus untuk membedakannya dari pembaptisan Yohanes dan dari agama lain. Bisa juga bahwa pada saat menerima air dalam nama tritunggal Kudus, orang yang dibaptis harus berdoa secara pribadi dalam Nama Yesus. Selain itu, pada awalnya mungkin yang diberikan “dalam nama Yesus” dan kelak disesuaikan oleh Gereja untuk membedakannya dengan kelompok-kelompok yang beriman kepada Yesus tetapi tanpa mengakuinya sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Putra Allah yang lahir dari Bapa</i>. Kita tak perlu heran dengan perubahan ini, Gereja para rasul telah menyusun suatu rumusan baptisan pertama, lalu Gereja yang sama mengambil rumusan yang kedua yang dihubungkan dengan Yesus dalam Mat 28:19 <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus)</i>. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><br />
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 24.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif;">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2009/05/roh-itu-akan-datang.html" target="_blank">Roh itu akan datang</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 24.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif;">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><a href="http://kasihmu-tuhan.blogspot.com/2008/05/hidup-dalam-bimbingan-roh-kudus.html" target="_blank">Hidup dalam bimbingan Roh Kudus</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 24.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Arial, sans-serif;">-<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><a href="http://www.sarapanpagi.org/efesus-vt1665.html" target="_blank">Efesus</a><o:p></o:p></span></i></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-77624111918292025952015-03-30T16:44:00.000+07:002015-03-30T16:44:00.653+07:00DI JALAN MENUJU EMAUS (2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaaf6t6wlzkWjWarCe6oCQ0gZwilDNMD4g0d36PPB3iHAvb2yiFz1G-Nnc5YS20dA2S9OXcYUMeQGjCFoVPxb-83OFyxPrCCp4B9hKtiQYBZk-FPEF6utHMIMZ_kpmAAfk68uUP_H0EDQ/s1600-h/emaus.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaaf6t6wlzkWjWarCe6oCQ0gZwilDNMD4g0d36PPB3iHAvb2yiFz1G-Nnc5YS20dA2S9OXcYUMeQGjCFoVPxb-83OFyxPrCCp4B9hKtiQYBZk-FPEF6utHMIMZ_kpmAAfk68uUP_H0EDQ/s200/emaus.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5322144376749040994" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 188px; margin: 0 10px 10px 0; width: 200px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Ketika itu <b>terbukalah mata</b> mereka dan mereka pun <b>mengenal Dia</b>, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka (Luk 24:31)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">. Kita memperhatikan di halaman Injil ini, betapa cermatnya Lukas secara bergantian mempergunakan kata kerja : <b><i>melihat </i></b><i>dan<b> mengenal</b></i>.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Penginjil Lukas, sesungguhnya ingin memperlihatkan kepada kita, bahwa sesudah kebangkitan-Nya Yesus tidak lagi dapat dilihat oleh mata badaniah, tetapi harus dilihat dengan mata rohani kita, Ia telah pergi dari dunia ini kepada Bapa, dan dunia yang baru ini luput dari kemampuan indrawi kita. Hanya dengan penglihatan barulah, yaitu mata rohani dalam terang iman membuat kita <b><i>“mengenal-Nya”</i></b> sebagai pribadi yang hadir dan aktif dalam diri kita dan di sekeliling kita. Jika sejarah Gereja mencatat sejumlah penampakan luar biasa dari Yesus yang bangkit, maka orang-orang beriman diundang untuk <b><i>“mengenal”</i></b> Dia melalui iman.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kedua murid ini kembali ke rumah untuk kembali ke pekerjaan mereka yang semula, setelah harapan mereka hancur. Kita terbiasa menyebut mereka peziarah Emaus. Orang-orang Yahudi atau bangsa Israel adalah kaum peziarah karena mereka tidak pernah mempunyai kesempatan untuk berlama-lama di jalan. Keberangkatan dari Mesir, penaklukan <i>Tanah Terjanji</i>, pertempuran melawan penyerbu, pengembangan kebudayaan religius merupakan banyak tahapan sepanjang jalan. Setiap kali mereka berpikir bahwa dengan mencapai sasaran, masalah mereka akan terselesaikan, tetapi setiap kali pula mereka harus menyadari bahwa jalan yang mereka tempuh masih panjang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kleofas</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> dan pengiringnya adalah peziarah sejak mereka mengikuti Yesus, karena mereka berpikir bahwa Dia akan menebus Israel. Pada akhirnya yang ada hanya kematian Yesus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Inilah saat ketika Yesus benar-benar hadir dan mengajar mereka, bahwa <i>tak seorangpun dapat memasuki Kerajaan Allah tanpa melewati kamatian</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Mereka mengenal-Nya (Luk 24:31)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">. Barangkali Yesus tampak berbeda seperti yang kita lihat dalam Yohanes 20:14 <i>(Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus)</i>. Inilah yang dikatakan dalam Markus 16:12 <i>(Sesudah <b>itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain</b> kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota)</i>. Lukas juga menginginkan agar kita mengerti, bahwa orang-orang yang tidak dapat mengenal Yesus, akan melihat Dia ketika mereka menjadi percaya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, <b>mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi</b> (Luk 24:27)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">. Ingatlah bahwa kitab <i>“Musa dan para nabi” adalah salah satu cara menyebut Kitab Suci</i>. Yesus mengundang mereka untuk beralih dari iman dan harapan Israel menuju masa depan yang bahagia bagi seluruh bangsa, yaitu kepada iman dalam tiap-tiap pribadi yang menerima misteri penolakan dan Kesengsaraan-Nya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dalam pelajaran Kitab Suci-Nya yang pertama, Yesus mengajarkan mereka bahwa Mesias harus menderita <i>(Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" – Luk 24:26)</i>. Yesus tidak hanya membeberkan semua teks yang menubuatkan Kesengsaraan dan Kebangkitan-Nya seperti Yes 50:6 <i>(Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi)</i> ; Yes 52:13 <i>(Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan)</i>, tetapi juga teks-teks yang menunjukkan bahwa rencana Allah menyaring sejarah manusia <i>(Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya – Mzm 69:36)</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Sesuatu yang mirip terjadi dengan kaum beriman sekarang, ketika kita selalu mengeluh dan menunjukkan ketidak-sabaran kita. Namun Yesus tidak meninggalkan kita sendirian, Ia tidak bangkit untuk duduk-duduk saja di Surga, Ia mendahului kemanusiaan dalam ziarah-Nya dan menarik kita kepada hari terakhir ketika Ia datang menemui kita.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pada saat yang sama Ia berjalan bersama kita, dan ketika harapan kita hancur, itulah saatnya kia menemukan makna Kebangkitan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Jadi yang dilakukan Gereja bagi kita sama dengan yang dilakukan Yesus bagi kedua murid-Nya. <i>Pertama</i>, Gereja memberikan kita “penafsiran atas Kitab Suci”: yang menjadi persoalan dalam usaha kita mengerti Kitab Suci bukanlah menghafal perikop demi perikop, melainkan menemukan <i>benang merah</i> yang menghubungkan berbagai peristiwa dan mengerti rencana Allah terhadap manusia. <i>Kedua</i>, gereja merayakan Ekaristi. Perhatikan bagaimana Lukas menuliskan, Ia <b><i>mengambil roti, mengucap berkat, membagi-bagi-Nya dan memberikan-Nya</i></b> <i>(Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. – Luk 24:30)</i>, <b><i>empat kata</i></b> yang sama digunakan oleh kaum beriman dalam <b><i>perayaan Ekaristi</i></b>. Kita bisa datang mendekati Yesus lewat percakapan dengan Dia dan merenungkan sabda-Nya, kita juga mendapati Dia <i>hadir</i> dalam pertemuan-pertemuan persaudaran kita, namun Ia memperkenalkan diri-Nya dengan cara yang berbeda ketika kita <i>membagi-bagikan roti</i> yang adalah <b><i>Tubuh-Nya</i></b> <i>(Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka <b>mengenal Dia</b> pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. – Luk 24:35)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 8pt;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)</span></i><br />
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-7470542453639721032015-03-30T16:43:00.001+07:002015-03-30T16:43:37.220+07:00DI JALAN MENUJU EMAUS (1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWaGWhTz3NPiqEEGlyiACC5j6ICjmbni21GRwcZ5w8k-uw-_BIsvewiaIUSAyb3VYcoMOfr_IVx-vqRJ_POlcSwPxGYbFeJdNavRsYHlj2jopsC9tJ1IpLJ_eP_JGei8fjL-AtQlZ04lc/s1600-h/emaus1024hh9.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWaGWhTz3NPiqEEGlyiACC5j6ICjmbni21GRwcZ5w8k-uw-_BIsvewiaIUSAyb3VYcoMOfr_IVx-vqRJ_POlcSwPxGYbFeJdNavRsYHlj2jopsC9tJ1IpLJ_eP_JGei8fjL-AtQlZ04lc/s200/emaus1024hh9.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5322143549865589762" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 150px; margin: 0 10px 10px 0; width: 200px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 8pt;">(The Pilgrimage of Faith, oleh John O’Donnel SJ)</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kisah dua murid di jalan menuju <i>Emaus</i> merupakan topik permulaan suatu seri meditasi iman Kristiani, karena pokok meditasi ini adalah <i>imajinasi kehidupan iman suatu perjalanan ziarah, suatu perjalanan dalam persahabatan dengan Kristus</i>.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kisah Injil ini lebih dari sekedar kenang-kenangan sejarah, <i>jalan menuju Emaus adalah suatu jalan yang setiap orang harus lalui</i>. Dua murid ini mewakili kita dalam perjalanan hidup kita. Kristus ada bersama kita, jika kita mempunyai <i>“mata”</i> untuk melihat Dia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pada meditasi, pertama, kita akan mengkonsentrasikan pemikiran bahwa perjalanan hidup tidak kita lakukan sendirian, melainkan merupakan suatu perjalanan dalam persahabatan dengan Kristus dan dengan sesama kita.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kadang-kadang orang bertanya, hal apakah yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk menjadi orang Kristen ? apa bedanya antara kehidupan seorang Kristen dan kehidupan orang yang tak beriman ? bukankah banyak orang yang tidak beriman menjalani hidup yang baik dan sering lebih baik dari pada mereka yang beriman. Jawabannya terletak pada <i>“persahabatan”</i>. Memang bisa juga menjadi seorang yang baik tanpa percaya kepada Allah ataupun Kristus, namun kehidupan yang demikian dijalani tanpa bersama seseorang yang kasih-Nya setia tanpa batas, yaitu Dia yang selalu mempertahankan kita pada keadaan yang baik maupun keadaan buruk, yang berjalan bersama kita hingga saat kematian dan malahan menyambut kita setelah kematian.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">St. Lukas menggambarkan bagaimana kedua murid Kristus dalam perjalanan mereka menuju ke Emaus dibimbing dari keadaan tidak percaya hingga menjadi percaya. Tuhan membuka mata mereka, sehingga mereka mengenali Dia, kitapun dapat mengenali Dia dengan cara yang sama.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">St. Lukas menekankan dua hal, pertama ia menceritakan kepada kita, bahwa Yesus menginterpretasikan kepada mereka seluruh isi Kitab Suci, mulai dari kisah Musa sampai pada kisah para nabi adalah menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan Diri-Nya <i>(Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. – Luk 24:27)</i>. Dengan perkataan lain Yesus menunjukkan kepada mereka, bahwa seluruh Kitab Perjanjian Lama berhubungan dengan Diri-Nya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kedua, Lukas menghendaki supaya kita mengerti bahwa Kristus sungguh-sungguh dapat ditemukan di dalam Kitab Suci. <i>Ia sungguh-sungguh berbicara kepada kita di sana</i>, sama halnya ketika Ia berbicara kepada kedua murid ini di dalam perjalanan ke Emaus, Yesus juga berbicara kepada kita semua melalui Sabda-Nya di dalam Kitab Suci.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Sejak Konsili Vatikan II, kita telah mulai mendapatkan kembali kehadiran Allah yang baru melalui Sabda di dalam Kitab Suci, kita telah lama terbiasa berbicara dengan Kristus yang nyata hadir dalam Ekaristi. Sekarang kita mulai menghargai dan mengenali kehadiran-Nya dalam Sabda-Nya juga.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Iman kita berkisar sekitar misteri, bahwa Allah kita adalah Allah yang berbicara, Dia telah berbicara kepada kita ketika Sabda-Nya menjadi manusia, yaitu Yesus dari Nazareth. Yesus adalah pengungkapan Allah bagi kita. Ketika Ia berkata kepada para rasul, bahwa mereka yang telah melihat Dia, juga telah melihat Bapa <i>(Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. – Yoh 14:9)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dalam penyaliban Yesus dan kematian-Nya di kayu salib, Sabda menjadi <i>hening</i>. Jika itu merupakan akhir dari Yesus, maka iman kitapun menjadi tidak ada gunanya. Tetapi Ia telah bangkit dan kemudian mengutus murid-murid-Nya untuk memberikan kesaksian atas kebenaran kebangkitan ini, yang kemudian diabadikan dalam Injil. Iman muncul ketika kita mendengar Sabda ini, bukan suatu teks yang mati atau tanda-tanda cetakan di atas halaman Kitab Suci, melainkan sungguh-sungguh hidup seperti ketika Kristus berbicara kepada hati kita.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kehadiran Kristus dalam Sabda dari Kitab Suci, sungguh dapat membimbing kita pada pertemuan dengan Dia dalam Sakramen Gereja, terutama Ekaristi. Karena itu, pertemuan murid-murid di jalan menuju ke Emaus ini mencapai puncaknya pada pengenalan mereka atas diri Yesus, ketika Dia memecah-mecahkan roti <i>(Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. – Luk 24:30-31)</i>. Bahasa <i>“pemecahan roti”</i> ini, selalu mengenai Perjanjian Baru berkenaan dengan misteri Ekaristi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dalam meditasi kita sebelumnya, kita bicarakan kehadiran Allah bersama umat-Nya pada perjalanan hidup mereka. Dan tentunya juga dalam Ekaristi, yang disebut <i>Viaticum</i>, makanan untuk perjalanan. Melalui Ekaristi sungguh sangat membantu kita dalam merefleksikan hubungan kehadiran Kristus dalam Ekaristi dengan kehadiran-Nya dalam Gereja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kadang-kadang kita membayangkan bahwa urapan dari Persembahan dalam Misa menghasilkan suatu transisi kehadiran Kristus dari sama sekali tidak hadir menjadi hadir sepenuhnya. Pengertian seperti ini tidak cukup untuk mengamati misteri-Nya. Sebagaimana sudah kita lihat, Kristus juga hadir melalui Sabda dalam Kitab Suci, namun lebih lanjut Kristus sudah hadir dan ada di antara kita sebagai komunitas Kristiani, Ia ada di antara kita setiap hari yaitu ketika kita berusaha hidup sesuai dengan perintah-Nya yang baru untuk mengasihi. Tiap hari kita berusaha menanggulangi <i>ego kita</i> dan menyerahkan hidup kita pada-Nya dan kepada sesama. Kita berusaha untuk melihat di dalam diri komunitas kita, juga saudara-saudari seiman, di mana Kristus rela wafat bagi siapa saja. Demikian jauh kita lakukan hal ini, maka Kristus sungguh-sungguh hadir dalam diri kita dan komunitas kita menjadi seperti yang dikatakan Konsili Vatikan II, suatu sakramen yang dalam kehidupannya membuat Kristus nampak jelas pada dunia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Lalu, di dalam Ekaristi, Dia malahan sudah hadir di tengah-tengah kita, memperdalam kehadiran-Nya di antara kita semakin nyata, kita bergabung dengan Dia dalam pengurbanan-Nya dan menerima-Nya sebagai makanan. Sakramen adalah kejadian-kejadian ketika Kristus hadir secara khusus dan dengan cara yang lebih intensif, tetapi Dia tidak pernah absen dari kita.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Misteri hidup kita di dalam Kristus adalah bahwa kehadiran-Nya dalam komunitas Gereja, kehadiran-Nya dalam Sabda dari Kitab Suci dan kehadiran-Nya dalam Sakramen Ekaristi, semuanya saling berhubungan erat satu sama lain. Dalam hidup kita sehari-hari, kita mengenali kehadiran-Nya ketika kita mematikan ego dalam diri kita dan menjalani kehidupan cinta kasih-Nya. Dalam Kitab Suci, Sabda yang menjadi daging pada saat kematian-Nya tetap berlanjut dalam Sabda permakluman-Nya, yang hingga sekarang kita dengarkan. Dalam Sakremen Ekaristi, ingatan akan wafat-Nya dan kebangkitan-Nya, merupakan suatu anugerah yang nyata dalam hidup komunitas.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 12pt;">Setelah bangkit dari mati, Kristus mengirim <i>Roh Kehidupan-Nya</i> kepada para murid-Nya dan kepada kita semua, dan melalui Roh yang sama Ia mendirikan tubuh dan mistik-Nya, yaitu Gereja, sebagai Sakramen Penyelamatan seluruh umat manusia.</span><br />
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-35295679588259087742015-03-30T16:43:00.000+07:002015-03-30T16:43:13.682+07:00HARI RAYA PASKAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS30qDAUoYZVhTFnUmL2H6gR2xrD2wqltlZYL8NcRHZ-MEI3cWtFF9e_ZJl5a27erAsEi7tu8qSEMglLdnUuj5M4RyB2haZiefuRABPuYEaRSzqQk1uh0QoyzLgxbo90TioCcpxZePuH4/s1600-h/kubur+kosong.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS30qDAUoYZVhTFnUmL2H6gR2xrD2wqltlZYL8NcRHZ-MEI3cWtFF9e_ZJl5a27erAsEi7tu8qSEMglLdnUuj5M4RyB2haZiefuRABPuYEaRSzqQk1uh0QoyzLgxbo90TioCcpxZePuH4/s200/kubur+kosong.gif" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5312471620501070066" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0 10px 10px 0; width: 184px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Mengapa disebut demikian dan kapan diangkat menjadi Liturgi Gereja?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Beberapa kata yang menunjuk pada kata <i>Paskah</i> adalah : <i>Pesach (Ibr)</i> atau <i>Pasover (Ing)</i> atau <i>Pascha (Yun)</i> berarti <i>“lalu”</i>. Kata lain untuk Pasover adalah <i>Easter</i>, namun arti kata Easter tidak menentu. Pandangan umum pada abad ke 8, kata Easter dikaitkan dengan pemujaan dewi musim semi orang-orang <i>Anglo-Saxon (Ing)</i> yang bernama <i>Eostre</i>. Dalam bahasa Romawi dan beberapa bahasa lain, kata <i>Easter (Ing)</i> lebih menunjuk pada kata <i>Pesach (Ibr)</i> atau <i>Pasover</i>.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Secara teologis dan liturgis, Paskah berakar pada kitab Perjanjian lama. Dalam Kitab <i>Keluaran (Exodus)</i> kata Paskah menunjuk tidak hanya <i>“berlalunya”</i> bencana dari orang-orang Yahudi di Mesir, tetapi juga <i>“bebasnya”</i> Israel dari perbudakan Mesir menuju tanah terjanji <i>(Kanaan)</i>. Paskah Yahudi berarti <i>perayaan syukur atas pembebasan (tulah dan perbudakan) dan persembahan hasil pertama dalam tahun. (Paskah Yahudi lihat Kel 12)</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Paskah Yahudi selalu dirayakan berdasarkan kalender (penanggalan) yang berdasarkan <i>siklus bulan (moon)</i> yaitu pada hari ke <i>14 Nisan atau Abib (bulan pertama)</i> dalam penanggalan Yahudi yang jatuh antara bulan Maret dan April. Sehingga dapat jatuh pada hari apa saja dalam pekan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Paskah orang Kristen pertama dirayakan sebagai peringatan akan wafat (dan kebangkitan) Kristus yang disalib. Mereka merayakan Paskah pada hari Minggu pertama sesudah bulan purnama atau sesudah waktu siang dan malam sama lamanya atau siklus musim yang berkisar antara tanggal 22 Maret sampai 25 April (setelah 21 Maret).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pada abad ke 2, karena adanya dua kalender yang digunakan untuk menentukan perayaan Paskah, maka timbul pertentangan dan <i>Konsili Nicaea</i> (tahun 325) menentukan perayaan Paskah yaitu pada hari Minggu sesudah hari ke 14 Nisan dan sesudah waktu siang dan malam sama lamanya, sebagai jalan tengah. Namun kesulitan muncul dengan harus diperhitungkannya <i>kalender Yulianus</i> yang berdasarkan <i>siklus Matahari</i>. Hingga abad ke 9 pertentangan tetap timbul, dan mulai teratasi dengan adanya <i>kalender Gregorius</i> pada tahun 1582, beberapa daerah lain mulai menyesuaikan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><b><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pengertian Paskah secara Teologis-Liturgis :<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Tema pokok Paskah adalah perayaan wafat, kebangkitan, kenaikan dan turunnya Roh Kudus bagi Gereja. Paskah dipersiapkan dengan masa persiapan (Pra-Paskah / Puasa) dan diikuti 50 hari sesudahnya (masa Paskah) yang berakhir pada hari Pentakosta.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Paskah bukan hanya mengenangkan peristiwa masa lalu saja, tetapi sebagai ungkapan kematian dan kebangkitan Kristus dengan hidup baru yang dibagikan kepada umat yang percaya kepada-Nya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Di dalam liturgi Paskah diikuti dengan pembaptisan, ini mengungkapkan bahwa orang yang dibaptis bebas dari dosa dan bangkit dengan hidup baru dalam Kristus. Pakaian putih para baptisan sebagai simbol, bahwa mereka terbebas dari kegelapan dosa oleh Terang Kristus yang bangkit.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Liturgi sekarang diawali dengan perarakan Lilin Paskah dalam kegelapan sebagai simbol Kristus yang bangkit adalah terang dunia yang menghalau kematian dan kegelapan dosa, kemudian menyusul Exultet yang mengingatkan kita akan Allah yang membebaskan umat-Nya di masa lampau.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Upacara liturgi ini hanya diadakan seandainya tidak ada upacara liturgi pada Malam Paskah atau banyak umat yang belum mengikuti upacara liturgi Vigili Paskah</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Warna Liturgis adalah Putih, lambang Kemuliaan dan Kegembiraan. Perayaan Ekaristi sama dengan Hari Minggu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 9pt;">Untuk kita renungkan :<o:p></o:p></span></i></span></div>
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 9pt;">Yesus bangkit untuk apa dan bagi siapa? Selamat bangkit bersama Kristus Jaya, seraya bernyanyi “Alleluia”.</span></i><br />
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-25367664733347310402015-03-30T16:42:00.001+07:002015-03-30T16:42:50.326+07:00YESUS YANG BANGKIT DAN MULIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYBYpEjPXtsk6vAljTKxsYk0J-mxuizi0o-2k0hEbn5zzhrcj-y7jjrFq275x0dFIY1XCAU7sGkhrHUdIFTaMeTe9V8ekb40YAaYspTh-tvgc3lP4uTW-D2pOzrTH8pO0NkhR6Q6iXhxg/s1600-h/Wojciech_Gerson-Jezus_i_Maria_Magdalena.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYBYpEjPXtsk6vAljTKxsYk0J-mxuizi0o-2k0hEbn5zzhrcj-y7jjrFq275x0dFIY1XCAU7sGkhrHUdIFTaMeTe9V8ekb40YAaYspTh-tvgc3lP4uTW-D2pOzrTH8pO0NkhR6Q6iXhxg/s200/Wojciech_Gerson-Jezus_i_Maria_Magdalena.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5321830022191827538" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0 10px 10px 0; width: 138px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." (Yoh 20:17)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">. Sebelum kematian-Nya, Yesus tidak menolak perasaan-perasaan dan tindakan-tindakan <i>Maria Magdalena</i> yang penuh antusias. Sekarang tindakan tersebut yang ingin memiliki Gurunya yang tercinta sudah tidak pantas lagi.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Yesus sekarang adalah Dia yang telah bangkit, dan sekalipun Ia membiarkan dapat dilihat oleh murid-murid-Nya selama beberapa hari, murid-Nya harus melepaskan kehadiran fisik Yesus yang sudah membuat mereka <i>betah</i>. Sejak saat itu para pengikut-Nya atau saudara-saudara dan pencinta-pencinta Yesus akan memeluk Dia dengan cara <i>yang rahasia dan lebih mengagumkan</i>, ketika mereka diberi <i>karunia-karunia doa dan iman</i>. Pada saat itu <i>roh yang kontemplatif</i>, yang dilambangkan oleh Maria, boleh menikmati seluruh pribadi Kristus <i>(Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku - Kid 3:4)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Aku belum pergi ke Bapa</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">. Yesus menyatakan keinginan besar yang memenuhi seluruh hidup-Nya. Ia berasal dari Allah dan harus kembali kepada Bapa. Inilah <i>“kasih terbesar di dunia”</i>. Segala kasih yang Yesus tunjukkan kepada kita hanyalah suatu manifestasi dari kasih yang lain, karena Allah Bapa adalah sumber dan tujuan segala kasih itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Bukan kebetulan bahwa kata <i>Tuhan</i> sekali lagi diulang tujuh kali, yang terakhir kali oleh Thomas, <i>("Ya Tuhanku dan Allahku!" – Yoh 20:28)</i> hal ini adalah ungkapan iman Gereja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Mari kita perhatikan bahwa orang-orang yang telibat dalam peristiwa ini dahulu menyebut Yesus <i>“Guru”</i>, tetapi sekarang Yohanes membuat mereka menyebut-Nya <i>Tuhan</i>. Mengapa ? sejak awal mula Gereja, para orang beriman perlu mencari kata-kata untuk mengungkapkan iman mereka kepada <i>Yesus, Putra Allah</i>. Karena Yesus adalah Putra, Ia bukanlah pribadi yang sama dengan Allah, tetapi Ia satu dengan Allah. Bagaimana mengungkapkan situasi Ilahi ini ?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dalam Kitab Suci, Allah diberi dua nama : <i>Allah dan Yahweh</i>. Pada waktu itu orang-orang Yahudi sudah tidak lagi menyebut nama <i>Yahweh</i> melainkan menyebut-Nya <i>“Tuhan”</i>, lagi pula dalam Kitab Suci yang berbahasa Yunani yang dipakai oleh para rasul dan Gereja, <i>Yahweh</i> diterjemahkan juga dengan istilah <i>”Tuhan”</i>. Maka para rasul segera memutuskan mempertahankan istilah <i>Allah apabila berbicara tentang Allah Bapa, dan menggunakan istilah “Tuhan” bagi Yesus,</i> sehingga ditegaskan bahwa <i>Yesus setara dengan Bapa</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Penampakan-penampakan Yesus yang telah bangkit kepada para murid-Nya selain membina harapan dan menjadikan mereka saksi-saksi yang layak tentang kebangkitan-Nya, juga diperlukan untuk pembinaan rohani mereka. Murid-murid itu perlu belajar <i>mengenal Yesus</i> tidak hanya lewat panca indera mereka, tetapi juga <i>lewat iman</i>. Demikian pula kita harus belajar mengenal dan mengikuti Yesus dalam terang iman yang diberikan kepada kita, yang meskipun dalam situasi suram pada saat kita mengalami kesepian dan kekeringan, maupun pada saat kita mengalami penghiburan, sehingga kita juga akan menjadi salah satu dari mereka yang terberkati oleh Yesus. <i>Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. <b>Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya</b>.” ( Yoh 20:29)</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 8pt;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)</span></i><br />
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-31346458662035216592015-03-30T16:42:00.000+07:002015-03-30T16:42:26.197+07:00KEBANGKITAN YESUS DAN KAIN KAFAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgOokqXHSAZSRC-JvekRh6hblaBntWQrZxLv6DvXr1LbIu5oPDsEa0ocgunbN9io9I29TQ2QHCXanovTrDrH5HepNh-Cwm3x1sfDUjc5LyzljJvcTQr7I1jaTEH2lzsyd3DXFW7Swa3H4/s1600-h/yesus+bangkit.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgOokqXHSAZSRC-JvekRh6hblaBntWQrZxLv6DvXr1LbIu5oPDsEa0ocgunbN9io9I29TQ2QHCXanovTrDrH5HepNh-Cwm3x1sfDUjc5LyzljJvcTQr7I1jaTEH2lzsyd3DXFW7Swa3H4/s200/yesus+bangkit.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5321383175419553506" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0 10px 10px 0; width: 169px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pada hari kedua sesudah penguburan tampaknya Yesus hidup dan telah keluar dari kuburan. Kebangkitan terjadi pada hari pertama dalam pekan yang selanjutnya akan disebut <i>Hari Tuhan</i> atau <i>Minggu</i>.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dalam Injil Lukas, setelah kebangkitan-Nya Yesus menolong murid-murid-Nya membaharui iman dan harapan mereka. Sebaliknya, di sini kita melihat orang-orang beriman yang dalam kesunyian mengkontemplasikan Tuhan yang telah bangkit. Kristus menampakkan Diri kepada <i>Maria</i> yang tidak mengenal Dia. Ketika Ia berdiri di tengah-tengah para murid-Nya, Yesus harus menunjukkan luka-luka-Nya untuk membuktikan bahwa Dialah sesungguhnya Yesus, Dia yang telah mati dan sekarang hidup lagi. Yesus berada di tengah-tengah mereka, tetapi penampilan-Nya seperti seorang yang tidak dikenal, dan tubuh-Nya yang telah diubah secara rohani memancarkan sinar kemenangan atas dosa dan maut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Beberapa teks mencatat, Petrus adalah kepala para rasul sekaligus seorang saksi bahwa <b><i>kubur sungguh kosong</i></b> dan bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati <i>(Sungguhpun demikian <b>Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kafan saja</b>. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi. – Luk 24:12)<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Iman kita didukung pertama-tama oleh kesaksian para rasul dan khususnya oleh kesaksian <i>KEPALA</i> para rasul, yaitu <b><i>Kefas</i></b> yang disebut <b><i>Petrus</i></b>.</span><span lang="IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">(bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. – 1 Kor 15:5)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. <b>Ia menjenguk ke dalam</b>, dan <b>melihat kain kafan</b> terletak di tanah; akan <b>tetapi ia tidak masuk ke dalam</b>. <b>Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu</b>. Ia melihat <b>kain kafan terletak di tanah</b>, sedang <b>kain peluh</b> yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat <b>kain kafan</b> itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. (Yoh 20, 4-8)<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><b><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kain kafan</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> adalah kain sepanjang empat meter yang diletakkan di bawah jenasah mulai dari kaki sampai ke kepala, lalu dilipat ke atas jenasah dari kepala sampai ke kaki lagi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kain yang mengikat kedua ujung kain kafan disebut juga <b><i>kain kafan</i></b>. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Muka orang yang mati dibungkus dengan kain tersendiri, yaitu <b><i>kain peluh</i></b> yang diikat di bawah dagu dan di atas kepala.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN" style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><b><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kain kafan</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> dan <b><i>kain pengikat</i></b> terletak di tempat jenasah dibaringkan, dan <b><i>kain-kain itu terbentang rata</i></b>, karena <b><i>jenasah di dalamnya telah menghilang tanpa dibuka pengikatnya</i></b>, kain peluh yang diikat tinggal seperti biasa di tempat lain. <b><i>Tubuh duniawi itu telah menghilang</i></b>, alias <b><i>sudah bangkit</i></b> berubah menjadi <b><i>tubuh yang mulia</i></b>.</span><span lang="IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">(Ada <b>tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi</b>, tetapi <b>kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi</b>. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, <b>yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah</b>. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. – 1 Kor 15:40-44)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Yesus tidak kembali kepada hidup di bumi ini dengan tubuh-Nya yang duniawi, maka apabila kita berbicara tentang tubuh Yesus yang bangkit, kita mengacu kepada <i>sesuatu yang belum pernah kita alami di bumi ini</i>. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Mereka yang telah bermimpi melihat Yesus sebenarnya hanya melihat gambaran Yesus dan tidak sungguh-sungguh melihat Dia, kecuali beberapa orang kudus yang agung.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 8pt;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)</span></i><br />
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-59104490990552427022015-03-30T16:41:00.002+07:002015-03-30T16:41:56.031+07:00MALAM PASKAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju75cHCNipne0E6Og8eLBxjQ4HbyzV09zbUCzR2Euz9cHFPfb4pSJ3TconC9_haMbziGsIqTHN_DoEetBrAHexiGVICZi7A2cNyBPIaLYpeduNfimwHY_BDSWGKaAsi1hs3jpdiKpXamM/s1600-h/yesus+bangkit.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju75cHCNipne0E6Og8eLBxjQ4HbyzV09zbUCzR2Euz9cHFPfb4pSJ3TconC9_haMbziGsIqTHN_DoEetBrAHexiGVICZi7A2cNyBPIaLYpeduNfimwHY_BDSWGKaAsi1hs3jpdiKpXamM/s200/yesus+bangkit.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5312223359839412770" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0 10px 10px 0; width: 169px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Mengapa disebut demikian? Bagaimanakah data sejarah penunjang liturgi tersebut hingga kini dalam Gereja?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Malam Paskah berarti malam menjelang Hari Raya Paskah, tepatnya malam Minggu. Hari Sabtu itu dalam liturgi Gereja disebut <i>“Sabtu Suci”</i>. Malam Paskah disebut juga <i>“Vigili Paskah”</i>. Istilah <i>“vigili”</i> berasal dari bahasa Latin <i>“Vigilis”</i>, yang berarti <i>“Berjaga-jaga, siap siaga”</i>. Oleh karena itu, <i>Vigili Paskah</i> berarti <i>berjaga bersama Yesus Kristus yang yang beralih dari kematian menuju kebangkitan</i>.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Sesuai dengan penghayatan iman kristiani, maka peringatan akan kemenangan Kristus atas dosa dan maut, telah dimulai pada upacara liturgi Malam Paskah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pada abad ke 2, peringatan sengsara maupun kebangkitan Kristus dirayakan atas cara yang sederhana. Menurut penghayatan Gereja pada waktu itu, pada Malam Paskah, Yesus melewati pintu gerbang kematian menuju kehidupan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Bacaan Kitab Suci yang diwartakan dan direnungkan adalah antara lain pernyataan Paulus : <i>“Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab Anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus” (1 Kor 5, 7)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pada abad ke 3 ibadat Malam Paskah berlangsung pada malam hari. Pada malam itu pula diadakan upacara pembaptisan bagi para katekumen. Teks Injil Rom 6 tentang makna <i>“mati dan bangkit bersama Kristus dan dua jenis perhambaan”</i>, diwartakan dan direnungkan. Menurut data buku <i>“Traditio Apostolica” (Sejarah Tradisi Para Rasul)</i>, yang dikarang oleh <i>Hippolitus</i>, maka Malam Paskah dan upacara pembaptisan berlangsung sampai ayam berkokok, dilanjutkan dengan perayaan ekaristi pada pagi hari.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Sejak abad ke 4, upacara Jumat Agung telah dipisahkan dari liturgi Malam Paskah dan Hari Raya Paskah. Malam Paskah merupakan rangkuman dari Triduum hari ketiga, berakhirnya masa puasa, namun tercipta saat rekonsiliasi, yang memuncak pada Hari Raya Paskah. Pada waktu itu, telah ditata bentuk litrugi Malam Paskah yang dikenal dengan upacara <i>“Lilin Paskah”</i> sebagai simbol <i>Cahaya Kristus</i> yang mengalahkan dosa dan maut. Tradisi tersebut berlangsung sampai abad ke 14, namun upacara cahaya diadakan pada pagi hari, sehingga simboliknya menghilang dari penghayatan iman umat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pada tahun 1951, abad ke 20, Paus Pius XII melalui dekritnya <i>“Ad Vigiliam Paschalem” (tentang Vigili Paskah)</i>, tepatnya 9-Februari-1951, menetapkan bentuk upacara liturgi Malam Paskah yang dikenal hingga saat ini dalam liturgi Gereja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Upacara liturgi terdiri dari 4 bagian, yaitu <i>upacara cahaya, liturgi sabda, upacara pembatisan dan liturgi ekaristi</i>. Dalam upacara cahaya, imam memberkati <i>Api Baru</i> di luar Gereja di depan pintu gerbang utama, menandai Lilin Paskah dengan tanda salib angka tahun yang bersangkutan, menancapkan <i>5 biji dupa simbol luka-luka Kristus</i>, melingkari dua abjad Yunani yakni <i>Alpha dan Omega (Awal dan Akhir)</i>. Lilin Paskah dinyalakan dari Api Baru. Diakon membawa Lilin Paskah tersebut (jika tidak ada diakon, berarti imam itu sendiri), tiga kali berhenti seraya menyanyikan <i>“Lumen Christi” (Cahaya Kristus)</i> di tengah kegelapan ruangan gereja, maka umat serentak menjawab <i>“Deo Gratias” (Syukur kepada Allah)</i>, seraya menyalakan lilin-lilin yang dipegang dan berlutut tanda hormat ke arah lilin utama tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Jika sudah tiba di panti imam, maka lampu-lampu dinyalakan, dilanjutkan dengan <i>“Exultet” (Madah Pujian Paskah)</i> oleh diakon atau oleh imam. Menyusul liturgi sabda dengan <i>sembilan kutipan teks Kitab Suci Perjanjian Lama dan Baru</i>. Setiap bacaan diselingi dengan lagu dan doa singkat dalam suasana hening. Tersedia tujuh bacaan Kitab Suci Perjanjian Lama, tiga kutipan wajib yakni Kisah Penciptaan, Kisah Pengorbanan Ishak dan Penyeberangan Laut Merah. Sedangkan empat bacaan lainnya diambil dari kutipan Kitab Para Nabi, namun sifatnya fakultatif.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Bacaan Kitab Suci Perjanjian Baru, diambil dari Rom 6, 3-11, menyusul madah pujian <i>“Alleluia”</i>, dilanjutkan dengan kutipan Injil mengenai peristiwa Kebangkitan menurut kalender tahun liturgi yang bersangkutan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Sesudah homili singkat, dilanjutkan dengan upacara pemberkatan air baptis dan air suci, yang diawali dengan <i>“Litani Para Kudus”</i>. Jika ada katekumen yang telah siap untuk dibaptis, maka diterimakan <i>“Sakramen Permandian”</i> dan <i>Krisma</i> jika upacara liturgi dipimpin oleh seorang Uskup.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Sesudah pembaharuan janji baptis dalam bentuk tanya jawab antara imam dan umat, maka umat diperciki dengan Air Suci, sesudahnya dilanjutkan dengan liturgi ekaristi. Jika ada neobaptis, maka akan menerima Komuni Pertama.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Ternyatalah bahwa liturgi Malam Paskah mengandung unsur-unsur yang sama dengan tradisi yang hidup dan berkembang dari jaman ke jaman, dari generasi ke generasi hingga kini. Teristimewa setelah adanya penataan kembali <i>“Upacara Vigili Paskah”</i> pada tahun 1951, masih terlihat dan terasa dampaknya terhadap upacara liturgi Malam Paskah sebagaimana terdapat dalam <i>“Missale Romanum”</i>, dengan struktur dasarnya yang tebagi atas :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Upacara Cahaya</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> : Pemberkatan Api, pemberkatan lilin, perarakan dan pujian Paskah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Liturgi Sabda</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> : Bacaan Kitab Suci Perjanjian Lama dan Baru<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Liturgi Pembaptisan</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> : Pemberkatan Air Baptis, pembaptisan, pemberkatan Air Suci, pembaharuan janji baptis.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Liturgi Ekaristi</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> : warna liturgi adalah putih, upacara liturgi berlangsung sore atau malam hari.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">(Bacaan 1 : Kej 1:1,26-31a Bacaan 2 : Kej 22:1-2,9a,10-13,15-18 Bacaan 3 : Kel 14:15–15:1 Bacaan 4 : Yes 54:5-14 Bacaan 5 : 55:1-11 Bacaan 6 : Bar 3:9-15,32-4:4 Bacaan 7 : Yeh 36:16-17a,18-28 Epistola : Rm 6:3-11<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Injil A : Mat 28:1-10 Injil B : Mrk 16:1-7 Injil C : Luk 24:1-12)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Untuk kita renungkan :<o:p></o:p></span></i></span></div>
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Pada Malam Paskah, Yesus Kristus Tuhan kita beralih dari kematian menuju kepada hidup. Kita memperoleh hidup baru lewat Air Sakramen Permandian atau Baptisan. Kita memperoleh pemahaman baru mengenai hidup lewat Terang Kristus melalui simbolik Lilin Paskah.</span></i><br />
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-74945014868791347752015-03-30T16:41:00.000+07:002015-03-30T16:41:21.803+07:00YESUS KRISTUS RAJA DI HADAPAN PILATUS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjnmVvg84yIjTqUMnvN-PUflz7y979j_KOxTswIhn0V3Rvud89QD09uqX9WevurInrFSzKFvsSJ3xruZeNR-y-tlthBdiFeqzTb74ikaofeLi2gxtwJM2J8wD_9nlB0w9hmZuGqQmuIhE/s1600-h/Jesus_Pasion1a.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjnmVvg84yIjTqUMnvN-PUflz7y979j_KOxTswIhn0V3Rvud89QD09uqX9WevurInrFSzKFvsSJ3xruZeNR-y-tlthBdiFeqzTb74ikaofeLi2gxtwJM2J8wD_9nlB0w9hmZuGqQmuIhE/s200/Jesus_Pasion1a.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5319996790485317506" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 140px; margin: 0 10px 10px 0; width: 200px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." (Yoh 18:36)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">. Dalam Injil kata <i>kerajaan</i>, yaitu negeri yang dikuasai oleh seorang raja; <i>kekuasaan</i>, yaitu pemerintahan raja; <b><i>Kerajaan</i></b>, yaitu <i>martabat dan kuasa seorang raja</i>.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dalam jawaban Yesus kepada Pilatus, arti yang diberikan kepada kata itu bukan kerajaan, melainkan <b><i>Kerajaan</i></b>, yaitu <i>kuasa seorang raja</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Apapun juga artinya, kelirulah kalau kita mengartikan kata-kata Yesus sebagai berikut : <i>“Kerajaan-Ku berada di dunia lain, maka soal-soal sosial dan politik di dunia ini tidak penting bagi-Ku”</i> dan mengira bahwa Yesus datang untuk memberikan keselamatan rohani, secara individu kepada jiwa-jiwa yang percaya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Demikian pula, kelirulah kalau kita mengartikan kata-kata : Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas, bahwa <i>seolah-olah</i> para penguasa menerima kuasa mereka langsung dari Allah dan tak seorangpun boleh mengambil langkah-langkah untuk menggantikan mereka dengan orang lain yang tidak begitu korup, atau dengan orang yang lebih adil, atau juga dengan orang yang lebih mampu. <i>(Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. - Rm 13:1)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Yesus dengan tangan terikat, <i>“bertindak”</i> sebagai raja di hadapan gubernur Pilatus <i>yang menjadi tawanan dari jabatan dan ambisinya sendiri</i>. Yesus bukanlah seorang raja yang sama seperti mereka yang berasal dari dunia ini, karena Ia tidak memperlihatkan kuasa seperti yang sudah biasa ditaati oleh banyak orang. Yesus raja orang-orang Yahudi, tidak datang untuk menghidupkan kembali kerajaan Yahudi, tetapi untuk mendirikan <b><i>Kerajaan Kebenaran</i></b>, yang dijanjikan Allah kepada mereka selama berabad-abad.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Namun kebenaran tidak menang dengan menggunakan senjata, tetapi <i>dengan kesaksian mereka yang hidup menurut kebenaran</i>. Saksi-saksi kebenaran sering dianiaya, tetapi mereka sendiri tidak menganiaya orang lain.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">. Yesus <i>berbeda</i> dengan penguasa-penguasa lain yang telah memperoleh kedudukan mereka lewat kekerasan atau telah memenangkannya dalam suatu pemilihan, Yesus beda karena Ia telah diutus dan diurapi oleh Bapa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pilatus</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">, di lain pihak telah diangkat oleh Kaisar Roma dan karirnya tergantung pada <i>ambisinya</i> maupun pada beberapa <i>pelindung kekuasaannya</i>. Bagaimana orang seperti dia bisa memiliki kuasa atas Putra Allah dan menyuruh orang untuk menyalibkan Dia karena takut kepada rakyat, kalau bukan untuk memenuhi suatu dekrit dari Atas ? Sesungguhnya, bahkan tidak seekorpun burung pipit yang jatuh ke tanah tanpa diijinkan olah Bapa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Allah tidak akan mengijinkan manusia untuk menghancurkan nasib Putra-Nya. Ia sungguh menaruh perhatian kepada kita masing-masing sehingga ketidak-adilan pun yang diperbuat terhadap kita, dapat berguna untuk rencana-rencana-Nya bagi kepentingan kita. Karena nasib kita tergantung sekaligus pada Allah dan penguasa-penguasa duniawi, kita harus percaya bahwa Ia memanfaatkan keputusan-keputusan duniawi mereka untuk melaksanakan rencana-rencana-Nya, sekalipun kuasa mereka itu dari dunia, yang berarti dapat dipertanyakan keabsahan kuasa mereka.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pilatus terpaksa menghukum Yesus, karena ia telah menindas dan tanpa malu mengeksploitasi orang-orang Yahudi, ia takut nanti mereka mengadukan dia kepada Kaisar mengenai segala perbuatannya. Tetap baginya menghukum Yesus tidak lebih dari pada menghukum mati seorang Yahudi lagi, ia tidak memikul seluruh kesalahan, karena pengadilan seperti itu adalah buah dari sistem kolonial Roma.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kayafas</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">, Imam Agung Allah yang terurapi, sebaliknya tidak bisa menghukum Yesus tanpa dengan tahu dan mau memfitnah perbuatan-perbuatan-Nya dan perkataan-Nya, maka dosanya lebih besar <i>(Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya." – Yoh 19:11)</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: <b>"Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!"</b></span></i><b><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: Arial;">(Yoh 19:15). Demikianlah teriakan dari masa yang disulut oleh pemimpin-pemimpin mereka, sekalipun mereka membenci orang-orang Romawi dan Kaisar mereka. Sesungguhnya, beberapa tahun kemudian orang-orang Yahudi tidak memiliki raja lain selain Kaisar, dan raja ini akan menghancurkan mereka.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pilatus sebenarnya ingin menyelamatkan hidup dari tahanannya ketika ia mempertontonkan Dia dalam kondisi-Nya yang terluka dan tersiksa. Namun siasatnya membuahkan kebalikannya </span><i>(</i><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar." – Yoh 19:12)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 9pt;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)</span></i><br />
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3882183989424265747.post-7131204333862977082015-03-30T16:40:00.001+07:002015-03-30T16:40:59.379+07:00ANAK DOMBA PASKAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwqNgD4Msw4h4CPPv8V5Mv9RV9DIsZGrxNPX_Y54ECvJUtKwREXXTXZk7M44Df2XQs50Km97BeamgNBFW-oEJETVttjZUlWDtsCyxRCni-lNUHBbna45ug63LowoLfB4dMWlZOVaWWDPA/s1600-h/anak+domba+paskah.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwqNgD4Msw4h4CPPv8V5Mv9RV9DIsZGrxNPX_Y54ECvJUtKwREXXTXZk7M44Df2XQs50Km97BeamgNBFW-oEJETVttjZUlWDtsCyxRCni-lNUHBbna45ug63LowoLfB4dMWlZOVaWWDPA/s200/anak+domba+paskah.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5314701926845069938" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 96px; margin: 0 10px 10px 0; width: 94px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;">Para leluhur Ibrani, ketika mereka masih mengembara dengan kawanan-kawanan mereka sebelum mereka tinggal di Mesir, mereka merayakan Paskah Anak Domba, yang merupakan pesta tradisional para gembala. Mereka mengorbankannya pada bulan pertama pada musim semi, suatu masa kritis bagi biri-biri betina yang baru beranak.<o:p></o:p></span></div>
<span class="fullpost"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Anak domba yang dipisahkan untuk pesta disimpan selama beberapa hari di tempat orang tinggal, supaya anak domba itu lebih bersatu dengan keluarga dan membawa dosa-dosa dari semua anggota keluarga. Kemudian, kemah-kemah direciki dengan darahnya untuk menghalau roh-roh jahat yang mengancam manusia dan hewan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Arti pesta kuno ini telah berubah, Allah menghendaki Paskah dirayakan pada peristiwa bangsa Israel keluar dari Mesir, pesta itu akan selalu ada untuk mengingatkan Israel akan pembebasannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Dengan menyelamatkan anak-anak sulung dari Israel, Allah sekali lagi menyatakan secara resmi penolakan-Nya terhadap kurban manusia (<i>Lalu Ia berfirman: <b>"Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia</b>, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."</i></span><i><span lang="IN" style="font-size: 11.5pt;"> </span></i><i><span style="font-size: 11.5pt;"> - </span></i><i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Kej 22:12)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">, karena pada jaman dulu di Timur Tengah ada kebiasaan mengorbankan manusia (</span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Kemudian <b>ia mengambil anaknya yang sulung</b> yang akan menjadi raja menggantikan dia, <b>lalu mempersembahkannya sebagai korban bakaran</b> di atas pagar tembok. - 2 Raj 3:27</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">) & (</span><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Ia menajiskan juga Tofet yang ada di lembah Ben-Hinom,<b> supaya jangan orang mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban </b>dalam api untuk dewa Molokh -<b> </b>2 Raj 23:10)<b><o:p></o:p></b></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Anak sulung dari umat-Nya adalah milik-Nya </span><i><span lang="IN">("Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; <b>Akulah yang empunya mereka</b>." - Kel 13:2)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> demikian juga anak sulung dari binatang-binatang dan hasil pertama dari bumi <i>(</i></span><i><span lang="IN">maka <b>haruslah engkau membawa hasil pertama dari bumi yang telah kaukumpulkan dari tanahmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu</b>, dan haruslah engkau menaruhnya dalam bakul, kemudian pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana. - Ul 26:2)</span></i><span lang="IN" style="font-family: Arial;">, tetapi berhubung Allah telah menyelamatkan anak-anak sulung Israel ketika mereka meninggalkan Mesir, setiap anak sulung di Israel haruslah <i>“ditebus”</i>, bukannya dikurbankan <i>(</i></span><i><span lang="IN">Tetapi mengenai manusia, <b>setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus</b> - Kel 13:13).<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Sejak saat itu keluarga-keluarga Israel akan menganggap anak sulung mereka sebagai milik Tuhan dan dipersembahkan kepada-Nya (Kel 13:2) karena mereka telah diselamatkan dari bencana.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Menurut hukum ini, Yesus anak sulung Maria, juga dipersembahkan di Bait Allah kemudian ditebus kembali dengan sepasang burung merpati <i>(Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. - Luk 2:22-24)</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pesta yang berasal dari suatu <i>pesta kafir “diubah”</i> menjadi suatu pesta yang mempunyai <b><i>“arti baru”</i></b>, darah anak domba memeteraikan perjanjian Tuhan dengan umat yang telah dipilih-Nya dari bangsa-bangsa lain. Mulai saat itu, Paskah akan menjadi pesta kemerdekaan bangsa Israel.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Pada pesta Paskah, Allah membiarkan Yesus mati dan bangkit dalam hari-hari Paskah. Kematian Yesus memeteraikan <b><i><u>Perjanjian Baru</u></i></b> antara Allah dan umat manusia <i>(Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah <b>perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu</b>. - Luk 22:20)</i>, setiap <b><i><u>Perayaan Misa</u></i></b> berakar pada <b><i><u>kematian dan kebangkitan Kristus “Anak Domba Allah</u>”</i></b>.<o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost"><i><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 8pt;">(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katholik)</span></i><br />
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0