3/30/2015

KEBANGKITAN YESUS DAN KAIN KAFAN


Pada hari kedua sesudah penguburan tampaknya Yesus hidup dan telah keluar dari kuburan. Kebangkitan terjadi pada hari pertama dalam pekan yang selanjutnya akan disebut Hari Tuhan atau Minggu.

Dalam Injil Lukas, setelah kebangkitan-Nya Yesus menolong murid-murid-Nya membaharui iman dan harapan mereka. Sebaliknya, di sini kita melihat orang-orang beriman yang dalam kesunyian mengkontemplasikan Tuhan yang telah bangkit. Kristus menampakkan Diri kepada Maria yang tidak mengenal Dia. Ketika Ia berdiri di tengah-tengah para murid-Nya, Yesus harus menunjukkan luka-luka-Nya untuk membuktikan bahwa Dialah sesungguhnya Yesus, Dia yang telah mati dan sekarang hidup lagi. Yesus berada di tengah-tengah mereka, tetapi penampilan-Nya seperti seorang yang tidak dikenal, dan tubuh-Nya yang telah diubah secara rohani memancarkan sinar kemenangan atas dosa dan maut.
Beberapa teks mencatat, Petrus adalah kepala para rasul sekaligus seorang saksi bahwa kubur sungguh kosong dan bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati (Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kafan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi. – Luk 24:12)
Iman kita didukung pertama-tama oleh kesaksian para rasul dan khususnya oleh kesaksian KEPALA para rasul, yaitu Kefas yang disebut Petrus. (bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. – 1 Kor 15:5)
Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. (Yoh 20, 4-8)
Kain kafan adalah kain sepanjang empat meter yang diletakkan di bawah jenasah mulai dari kaki sampai ke kepala, lalu dilipat ke atas jenasah dari kepala sampai ke kaki lagi.
Kain yang mengikat kedua ujung kain kafan disebut juga kain kafan.
Muka orang yang mati dibungkus dengan kain tersendiri, yaitu kain peluh yang diikat di bawah dagu dan di atas kepala.
Kain kafan dan kain pengikat terletak di tempat jenasah dibaringkan, dan kain-kain itu terbentang rata, karena jenasah di dalamnya telah menghilang tanpa dibuka pengikatnya, kain peluh yang diikat tinggal seperti biasa di tempat lain. Tubuh duniawi itu telah menghilang, alias sudah bangkit berubah menjadi tubuh yang mulia. (Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. – 1 Kor 15:40-44)
Yesus tidak kembali kepada hidup di bumi ini dengan tubuh-Nya yang duniawi, maka apabila kita berbicara tentang tubuh Yesus yang bangkit, kita mengacu kepada sesuatu yang belum pernah kita alami di bumi ini.
Mereka yang telah bermimpi melihat Yesus sebenarnya hanya melihat gambaran Yesus dan tidak sungguh-sungguh melihat Dia, kecuali beberapa orang kudus yang agung.
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)

Tidak ada komentar: