1/19/2009

MENEMUKAN YESUS


Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. (Yoh 1:29). Dalam bahasa Aram, istilah “Anak Domba” bisa berarti hamba maupun anak domba. Yesus adalah Hamba Allah yang diwartakan para nabi, yang mengorbankan Diri-Nya bagi saudara-saudari-Nya, Yesus adalah juga Anak Domba Allah yang sejati yang menggantikan Anak Domba Allah Paskah (Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" - Mrk 14:12)

Injil ini adalah karya Yohanes Penginjil. Pengarang Injil ini tidak boleh disamakan dengan Yohanes Pembaptis. Yohanes Penginjil adalah salah satu dari dua murid pertama yang mengikuti Yesus (Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia – Yoh 1:37-39). Yohanes, yang ingin membantu kita memahami arti terdalam dari tindakan-tindakan Yesus, mengisahkan hal-hal kecil yang tidak segera kita perhatikan. Umpamanya, Kitab Suci dimulai dengan syair mengenai Penciptaan yang dikatakan terjadi dalam tujuh hari dan karena Yohanes melihat karya Yesus sebagai ciptaan baru, ia menggambarkan awal pelayanan Yesus di depan umum dengan mengatakan, bahwa awal pelayanan itu terjadi dalam satu minggu (tujuh adalah angka simbolis, Yoh 1:29, 35, 43 dan 2:1). Pada hari pertama Yohanes Pembaptis menegaskan : ada di antara kamu seorang yang kamu tidak kenal. Kita melihat bagaimana, dalam seminggu, Yohanes Pembaptis adalah orang pertama yang menemukan Yesus. Kemudian, Yohanes, Andreas dan Simon juga menemukan Dia. Hari terakhir dari pekan pertama itu adalah pesta perkawinan di Kana, tempat Yesus akan membiarkan mereka melihat kemuliaan-Nya.

Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?” (Yoh 1:38). Yohanes tidak melupakan kata-kata pertama yang diucapkan Yesus kepada mereka. Kita ingin mengenal siapa itu Yesus, tetapi Ia menanyakan lebih dahulu sikap hati kita, karena tidak ada gunanya menemukan Dia kecuali kalau hati kita siap untuk menyerahkan diri kita kepada-Nya. Kedua murid itu mulai hidup bersama Yesus, lama kelamaan mereka akan menemukan bahwa Ia adalah Guru, Mesias, Putra Allah. Demikian pula kita, kita berkembang dalam pengetahuan akan Yesus Kristus sambil kita menjalani hidup kita. Yohanes Pembaptis tidak merasa iri hati (Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" - Yoh 1:36), ia malah mendorong murid-muridnya untuk mengikuti Yesus, dan kemudian kedua murid pertama itu membawa juga orang lain (Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)." – Yoh 1:41-42 ; Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya! –Yoh 1:45-47).

Demikianpun, kita datang kepada Yesus, karena orang lain yang berbicara kepada kita tentang Dia, atau melibatkan kita dalam karya kerasulan. Kedua murid ini mengenal Yesus, lebih tepat kalau dikatakan bahwa Yesus mengenal mereka yang diserahkan Bapa kepada-Nya. Maka Ia mengenal Natanael ketika ia berada di bawah pohon ara (Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." - Yoh 1:48). Di antara orang-orang Yahudi ungkapan ini mengacu kepada seorang guru Hukum Taurat yang mengajar agama, karena biasanya mereka mengajar di bawah naungan pohon. Demikian pula Yesus mengenal Simon yang dipilih Bapa menjadi Batu Karang Gereja yang pertama (Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. - Mat 16:18).

(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)

Tidak ada komentar: