6/11/2008

Kesaksian Suster Marietha CB

Saya adalah seorang biarawati dari tarekat CB (Carolus Borromeus), yang berkarya di Kupang NTB, nama saya suster Marietha CB, waktu umur 34 tahun saya divonis oleh dokter di RS Panti Rapih Yogya bahwa saya menderita Kanker Payudara stadium 1B. Selama 1 tahun lebih saya berusaha minum obat-obatan tradisionil dan teh hijau, tapi setelah 1 tahun saya check kembali ke dokter di Panti Rapih stadium bertambah menjadi 2B, kemudian oleh seorang ibu di Semarang, saya dianjurkan ke romo Yohanes Indrakusuma OCarm di Cikanyere, Puncak, Jawa Barat untuk didoakan.
Pada waktu tangan romo Yohanes menumpangkan tangan diatas kepala saya, dia berkata "Suster, pasti meyimpan dendam yang sudah lama kepada seseorang di hati suster." Mendengar itu saya menangis tersedu-sedu dan saya katakan kepada romo "Benar romo, saya memang membenci ayah saya sejak saya di SMP, karena ayah saya telah mengkhianati ibu, 2 kakak saya dan saya. Kami diusir dari rumah kami, kemudian ayah dan seorang wanita menempati rumah yang sudah bertahun-tahun kami tempati itu. Sejak itu ibu saya sakit-sakitan dan akhirnya meninggalkan kami selama-lamanya. Sejak itu saya memendam kebencian terhadap ayah."
Setelah mendengarkan cerita saya, romo Yohanes berkata "Ya, itulah BIANG dari penyakit suster, selama suster tidak mau mengampuni ayah, obat apapun tidak akan menyembuhkan suster. Dan mengampuni bukan hanya dengan kata-kata, tetapi harus dibuktikan dengan perbuatan."
Setelah itu saya minta izin cuti selama 6 bulan dengan suster provincial CB untuk menengok dan merawat ayah, karena saya dengar dari saudara ayah, bahwa ayah kena stroke. Selama 6 bulan itu saya merawat ayah dengan cinta kasih yang tulus. Selama bersama ayah saya tidak minum obat apapun. Setelah selesai masa cuti, sebelum kembali ke Kupang, saya ke RS Panti Rapih di Yogya untuk check up, dokter yang merawat saya sangat heran dan dia bertanya, "Suster minum obat apa selama ini?" Saya jawab bahwa tidak minum apa-apa, saya balik bertanya ada apa dokter? Dokter menjawab bahwa dari hasil pemeriksaan baik darah maupun USG semuanya NEGATIVE. Langsung saya jawab obatnya adalah PENGAMPUNAN. Dokter heran dan bertanya apa maksud suster? Saya ceritakan semuanya, kemudian dokter berkata wah kalau begitu kepada pasien-pasien saya yang menderita kanker, saya akan bertanya apakah Anda punya perasaan dendam atau benci terhadap seseorang. Kalau jawabannya YA, saya akan suruh berdamai dan memberikan pengampunan seperti suster, sambil tertawa-tawa si dokter menepuk pundak saya.........
Demikianlah pengalaman yang saya alami bisa dibagikan kepada saudara-saudara semua, bahwa PENGAMPUNAN itu sangat besar faedahnya, tidak hanya untuk jasmani tapi juga rohani kita.
Salam dalam Yesus Kristus

1 komentar:

Gerson Didi mengatakan...

Kasih tuhan Beserta kita