Setiap tahun pada tanggal 15 Agustus kita merayakan pesta “Maria diangkat ke Surga”. Ada banyak gereja yang memakai nama pelindung “Maria Diangkat ke Surga”, antara lain gereja Katedral Jakarta.
Dogma terbaru ini ditetapkan oleh Paus Pius XII pada tanggal 1 November 1950. Sebuah dogma (ajaran resmi Gereja Katolik yang harus dipercayai oleh seluruh umat) tidak jatuh begitu saja dari surga, tetapi merupakan peresmian dari suatu permenungan dan refleksi teologis yang lama sekali. Sebab itu kata-kata yang dipakai dalam teks resmi dipilih dengan sangat hati-hati untuk menghindari setiap salah pengertian dan salah interpretasi.
Dalam teks dogma “Maria diangkat ke surga” ini ada dua hal yang menarik dan juga membantu kita untuk membentuk pengertian yang tepat tentang dogma ini. Dalam Kitab Suci kita tidak membaca apa-apa tentang akhir hidup Maria, peristiwa terakhir yang kita tahu tentang ibu Yesus itu adalah, bahwa ia hadir bersama dengan para rasul ketika Roh Kudus turun atas mereka pada hari Pentakosta. Ada teolog dan ahli sejarah Gereja yang masih berdiskusi tentang kematian Maria, apakah Maria mengalami kematian fisik atau tidak. Maka untuk menghindari diskusi itu rumusan dogma berbunyi : “Setelah berakhir perjalanan hidup duniawi Maria ...” Rumusan ini masih membuka kemungkinan bahwa Maria memang mengalami kamatian seperti setiap manusia, atau diangkat ke surga tanpa mengalami kematian fisik. Hal yang kedua ialah, bahwa teks resmi dogma ini tidak mengatakan bahwa Maria diangkat ke surga, tetapi diangkat ke dalam kemuliaan surgawi. Bukan surga sebagai tempat, tetapi kemuliaan surgawi sebagai suasana bahagia yang dialami oleh manusia karena persekutuan dengan Allah.
Perhatikan juga bahwa Maria diangkat ke dalam kemuliaan surgawi, berbeda dengan Yesus, Puteranya, yang naik ke surga. Yesus secara aktif membuka jalan bagi manusia, dan kitapun yang sekarang masih hidup, kelak disambut oleh Yesus di tempat yang sudah disediakan bagi kita ("Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. - Yoh 14 : 1-3).
Apa makna dogma ini bagi kita ? Pertama, dogma ini membantu kita untuk membangun hidup Kristiani yang ideal seperti Bunda Maria.
Kedua, pesta ini mengingatkan kita akan tujuan akhir hidup kita. Memang benar bahwa kemuliaan surgawi itu sudah boleh disiapkan dan dikecap di bumi ini, tetapi kepenuhannya baru akan terjadi kemudian. Dan yang ketiga, “Maria diangkat ke surga” memberikan pengharapan dan penghiburan bagi kita yang masih hidup dalam peziarahan ini, bukan menuju kehancuran (kematian) melainkan kepada kehidupan kemuliaan surgawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar