Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk 1:38). Ketika mengatakan hal ini, Maria tidak merendahkan dirinya dengan kerendahan hati yang palsu, sebaliknya ia menyatakan imannya dan penyerahan dirinya.
Akhirnya akan lahir seorang yang akan menjadi “hamba” yang dimaklumkan oleh para nabi dan Putra Tunggal (Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. - Yes 42:1 ; Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. – Yes 52:13).
Banyak orang keliru dengan kata ‘hamba’ dalam arti bahwa mereka memandang Alah yang Mahakuasa sebagai ‘seorang’ yang mempergunakan hamba-hamba untuk kepentingan pribadi-Nya tanpa menyisihkan waktu untuk memperhatikan dan mencintai mereka. Bagi mereka, Allah akan kehilangan kebesaran-Nya jika ia memberikan Maria tanggung jawab yang otentik dalam inkarnasi Putra-Nya.
Ini persis bertentangan dengan semangat Alkitab, Allah mengasihi umat yang dikehendaki-Nya, agar Dia yang adalah Allah dapat mengalami persahabatan yang manusiawi (Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? - Ul 4:7). Allah tidak membutuhkan seorang perempuan untuk mengambil rupa seorang manusia, tetapi ia ingin Putra-Nya mempunyai seorang ibu, dan bagi Maria untuk benar-benar menjadi sang ibu, perlu kiranya bagi Allah untuk memperhatikan dia dengankasih yang lebih besar dari pada kasih-Nya terhadap ciptaan yang lain. Dengan demikian Maria disebut penuh rahmat.
Rahmat adalah sebutan kita untuk kuasa yang dimiliki Allah untuk menyembuhkan roh kita, untuk menanamkan dalam diri kita menggemakan kembali kebenaran ini, sehingga ungkapan kasih sejati datang dari kita secara spontan. Apa yang kita sebut rahmat adalah ‘benih’ yang datang dari Allah yang hidup, agar bertumbuh dan mekar di bumi ini (Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman - Mzm 85:11).
Maria sungguh-sungguh penuh rahmat, karena Yesus dilahirkan dari padanya sama seperti Ia sendiri dilahirkan dari Bapa. Itulah sebabnya mengapa Gereja percaya, bahwa Maria mempunyai peranan yang unik dalam karya keselamatan. Dialah keajaiban yang dicapai Allah pada permulaan transformasi umat manusia menjadi citra-Nya.
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar