Hanya Maria yang dapat menyingkapkan misteri dikandungnya Yesus kepada Gereja purba. Bagaimana ia dapat mengungkapkan pengalaman batiniah semacam itu dan bagaimana itu disampaikan ?
Karena itu, di dalam menulis, Lukas harus mempergunakan kata-kata dan ungkapan Alkitabiah yang memungkinkan kita mengerti perjumpaan penuh misteri antara Maria dengan Allah.
Malaikat Gabriel (Luk 1:26), bagi orang Yahudi Gabriel adalah nama malaikat dari jenjang tertinggi yang muncul dalam Kitab Daniel untuk memaklumkan saat keselamatan (Dan 8:16) dan (sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari. – Dan 9:21). Demikianlah, dalam berbicara tentang Gabriel, Injil menyiratkan suatu pemahaman, bahwa bagi Maria segala sesuatu mulai dengan kepastian, bahwa inilah saat di mana nasib seluruh dunia ditentukan.
Bersukacitalah, Inilah cara yang menyenangkan yang dipakai para nabi untuk menyampaikan amanat kepada putri Sion, yaitu jemaat orang yang rendah hati, yang menantikan kedatangan Juruselamat (Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem ! - Zef 3:14).
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." (Luk 1:28). Kekharitomene (Yn), artinya “yang dikaruniai”, kata yang dipergunakan dalam Injil ini mempunyai makna khusus : yang terkasih dan yang paling disukai. Orang lain telah dikasihi, dipilih dan menjadi orang yang paling disukai, tetapi dalam hal ini semua atribut ini menjadi milik Maria.
Ia menjadi bingung oleh kata-kata ini. Teks tidak berbicara tentang ketakutan seperti yang terjadi pada Zakharia (Luk 1:12). Sejak saat pertama semangat Maria bangkit, ia sadar akan kehadiran Allah yang mengilhami setiap keputusannya, dan dengan demikian, wahyu Ilahi tidak menimbulkan ketakutan dalam dirinya. Kata-kata Ilahi yang menyatakan kepadanya panggilan unik, merisaukan dia.
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. (Luk 1:13). Di sini Injil mempergunakan beberapa teks Kitab Suci, yang beberapa dari antaranya menubuatkan tentang masa depan seorang bayi, dan sebagiannya lagi merupakan ayat-ayat di mana Allah mempercayakan suatu misi. Kita telah menyebutkan nubuat Yesaya (Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. – Yes 7:14), yang memaklumkan dia yang akan menjadi Imanuel, yang berarti Allah beserta kita. Maria akan memberinya nama Yesus yang berarti Juruselamat.
Ia akan memerintah atas bangsa Yakub selama-lamanya (yaitu bangsa Israel). Ini merupakan suatu ungkapan yang mau mengatakan, bahwa Yesus adalah Juruselamat, putra Daud, yang dimaklumkan oleh para nabi (Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya - Yes 9:6).
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (Luk 1:32-33). Tetapi tidak seperti Yohanes Pembaptis menjadi besar di hadapan Alah, karena Yohanes hanyalah manusia biasa (Luk 1:15). Yesus harus menjadi Putra Yang Mahatinggi, dan putra Daud, kedua gelar ini menunjuk pada Mesias atau Juruselamat yang dinanti-nantikan (Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. - Mzm 2:7). Lihat juga Rom 1:3-4 (tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita), inilah sebabnya mengapa dinyatakan dengan jelas bahwa Yusuf berasal dari keluarga Daud (Mat 1:20).
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar