Salah seorang tokoh besar Gereja purba, adalah salah seorang paling pertama yang menanggapi Injil secara serius. Barangkali ia tidak mengenal Tuhan, tetapi ia begitu berjasa, sehingga Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes yang tadinya ada bersama Tuhan, memberikan kepercayaan kepadanya.
Ia termasuk orang pertama yang percaya kepada kata-kata para rasul, salah seorang pertama yang menyerahkan diri, orang pertama yang menjual segalanya. Ia diperkenalkan oleh Kisah Para Rasul : “Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul” (Kis 4: 36-37)
Pada waktu jemaah belum berarti apa-apa sebagai kelompok kecil yang terdiri dari orang-orang yang barangkali tampaknya fanatik, Barnabas percaya, melepaskan segala-galanya dan menggabungkan diri secara penuh pada para rasul menjadi pengikut Kristus. Oleh sebab itu ia disebut “anak penghiburan”.
Sebagai pribadi, Barnabas itu seorang tokoh yang penuh hikmat, optimisme, memancarkan kepercayaan. Orang lain senang mengikuti dia dan menaruh kepercayaan kepadanya.
Dalam kenyataannya kita memang melihat dia dimanfaatkan untuk perutusan yang amat penting, namanya kembali lagi dalam bab 11 Kisah Para Rasul. Ketika harus diteliti apa yang sebenarnya terjadi di Antiokhia, Barnabas diutus dari Yerusalem. Ia pergi ke Antiokhia, “setelah datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasehati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan, karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan” (Kis 11: 23-24)
Barnabas adalah seorang tokoh yang mampu mengenali keaslian Kristianisme di Antiokhia yang menjadi asal-usul Kristianisme Barat Yunani dan Kristianisme Asia Kecil.
Tanpa dia, Gereja akan tetap terbelenggu oleh pandangan kaum Kristiani-Yahudi Yerusalem, entah sampai berapa lama. Barnabas mempunyai intuisi mendalam, bebas dari prasangka dan ketakutan. Ia juga mampu menjadi penengah : menenangkan Yerusalem dan menyemangati Antiokhia, sehingga terhindarlah perpecahan. Jadi, ia sungguh seorang tokoh berharga bagi Kristianisme purba.
(Kesaksian Santo Paulus, “Le Confessioni di Paolo” karya Kardinal Mgr.Carlo Maria Martini, Uskup Agung Milano)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar