8/15/2012

JANGANLAH MASUKKAN KAMI KE DALAM PENCOBAAN (DOA BAPA KAMI)


Tentara-tentara Kristus yang sejati, orang-orang kontemplatif dan yang menghayati doa, tidak pernah takut kepada musuh-musuh yang terang-terangan. Mereka yakin bahwa kekuatan musuh itu tidak sebesar kekuatan yang diberikan Tuhan kepada mereka. Maka mereka tidak akan pernah lari dari medan perang.

Yang mereka takuti adalah musuh-musuh yang berbahaya, yaitu setan-setan yang mengubah diri menjadi malaikat terang. Dari musuh-musuh inilah mereka selalu mohon untuk dibebaskan. Barulah bila setan-setan itu telah menimbulkan kerugian besar, mereka dapat mengenali bahwa itulah mereka.
Kerugian-kerugian yang mungkin ditimbulkan setan adalah :
·         Mencoba membujuk kita dengan mengatakan bahwa anugerah-anugerah yang kita terima berasal dari Allah, padahal sebenarnya telah dipalsukan oleh setan. Ini malah justru dapat membawa kebaikan, karena orang akan meluangkan lebih banyak waktu untuk berdoa, maka orang malah menjadi lebih maju. Ini akan dilakukan oleh orang-orang yang rendah hati dan yang menyadari, bahwa mereka tidak layak menerima anugerah-anugerah itu. Mereka hanya mau melayani-Nya, menyenangkan Dia, dan tinggal dekat pada-Nya dalam doa. Maka setan tidak dapat menimbulkan kerugian pada mereka.
·         Membuat kita percaya, bahwa kita memiliki kebajikan-kebajikan yang sebenarnya tidak kita miliki. Jika kita menerima anugerah-anugerah itu disertai kesadaran, bahwa kita tidak melakukan apa-apa untuk memperolehnya kecuali menerimanya saja, maka kita aman. Akan tetapi bila kita menerimanya dengan kesadaran, bahwa kita sudah memberi dan melayani, maka kita akan merasa Tuhan pantas memberi kita ganjaran. Ini akan menimbulkan kerugian pada kita, sebab bila demikian, kerendahan hati telah melemah dan kita lalai mengembangkan kebajikan karena percaya, bahwa kita telah mencapainya, sehingga kita terjatuh dalam godaan setan ini. Kerugiannya bukan hanya bagi diri kita sendiri saja, tetapi sesudah kita jatuh dan menimbulkan lobang di jalan, dan karena kita tidak bangun dan keluar dari lobang itu, maka mungkin orang-orang lain akan jatuh pada lobang yang sama.
·         Jadi tetaplah rendah hati dan mengakui, bahwa kita tidak mempunyai kebajikan-kebajikan itu. Seandainya kita merasa memiliki kebajikan-kebajikan itu, hendaklah kita sadar, bahwa itu hanya dipinjamkan saja oleh Tuhan. Dia dapat mengambilnya sewaktu-waktu.
·         Di lain pihak, kalau kita benar-benar mengabdi kepada Tuhan dengan rendah hati, maka pada saatnya Tuhan akan datang memberikan bantuan yang kita perlukan. Kalau kita tidak kuat dalam kebajikan, Tuhan akan datang menolong pada saatnya. Hendaknya ini menyadarkan kita, bahwa kita tidak punya apa-apa kecuali kalau itu diberikan oleh Tuhan.
Bentuk-bentuk godaan-godaan setan lainnya :
·         Membuat kita merasa mempunyai kebajikan-kebajikan tertentu, misalnya, kesabaran, kemiskinan roh, atau kemiskinan lahiriah yang disebabkan oleh pengucapan kaul kemiskinan. Yang benar : orang yang sungguh-sungguh rendah hati akan meragukan kebajikan-kebajikannya sendiri. Perhatikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut :
-       Orang yang menganggap diri miskin : mengapa berusaha mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya ?
-       Orang yang rendah hati : mengapa bila harga diri kita dihina sedikit, perasaan dan perbuatan kita menunjukkan kehormatan kita telah sangat dihina ?
-       Orang yang rendah hati : mengapa bila ada kesempatan untuk mendapat kehormatan yang lebih besar, kita begitu bernafsu untuk memperolehnya ?
·         Kerendahan hati yang ditanamkan setan dalam diri kita membuat kita selalu gelisah mengenai  besarnya dosa-dosa kita di masa lalu, sehingga kita merasa tidak layak menyambut komuni, tidak layak untuk berhadapan dengan Tuhan dalam doa, waktu hadir dalam adorasi merasa tidak tenang karena tidak pasti apakah sudah mempersiapkan diri dengan baik atau tidak, semua pelayanan yang dilakukan rasanya tidak berguna, orang meragukan kerahiman Allah.
Kerendahan hati sejati disertai kedamaian, sukacita, dan ketenangan. Walaupun benar dia melihat, bahwa dia telah melakukan suatu kejahatan, dia akan merasa sedih, tetapi tetap disertai kedamaian batin, sukacita, dan rasa syukur yang tak dapat dihilangkan, karena juga sadar akan kerahiman Allah yang tidak terbatas. Ini mendorong jiwa untuk mengabdi Allah dengan lebih baik.
Yang perlu dilakukan untuk mengatasi godaan demikian itu ialah : berhenti memikirkan kehinaan diri sendiri, dan mulai memikirkan kerahiman dan kasih Allah serta penderitaan-Nya untuk kita. Adalah rahmat yang besar kalau orang dapat menyadari hal itu sebagai godaan, karena godaan itu akan segera dapat diatasi.
·         Godaan lain ialah : rasa aman bahwa kita tidak akan pernah lagi mengulangi kesalahan masa lampau maka lalu kembali kepada kesenangan duniawi. Orang merasa bahwa “saya sudah tahu semuanya itu, dan saya tahu bahwa semuanya akan berakhir dan saya akan dapat menikmati kesenangan-kesenangan yang lebih besar dari perkara-perkara Allah.” Bila godaan ini ada pada para pemula, maka bahayanya ialah bahwa dia merasa tidak apa-apa untuk melakukan dosa sekali lagi. Maka godaan ini harus segera dilawan supaya tidak makin jauh mundur ke belakang.
Cara-cara mengatasi godaan-godaan itu
·         Betapapun tingginya kontemplasi, harus diakhiri dengan pemeriksaan batin yang jujur dengan tetap menyadari ketidak-layakan kita untuk menerima segala anugerah itu.
·         Sesudah berhasil menghindari kejatuhan dalam godaan ataupun sesudah terbebas dari godaan, berlarilah kepada Bapa yang kekal dan mohon ampun serta perlindungan untuk tidak jatuh lagi dalam pencobaan-pencobaan.
·         Orang yang mendoakan “Bapa kami” dengan cara seperti yang sudah diterangkan itu, biasanya tidak akan jatuh dalam godaan setan dengan cara yang mengejutkan. Artinya, orang biasanya akan berdoa dan waspada, sehingga tidak akan jatuh dalam bahaya-bahaya atau dosa-dosa yang besar.
(Sumber : Doa Bapa Kami menurut St.Teresa Avila, oleh Sr. Marietta P.Karm, Vacare Deo IV/XIII/2011)

Tidak ada komentar: