11/18/2008

ZAKHEUS

Yerikho adalah suatu kota di mana terletak di sebelah Timur dari Yerusalem, dan dekat dengan sungai Yordan. Ditempat inilah tempat tembok yang terkenal, yaitu tembok Yerikho yang dirubuhkan oleh Yosua, atas bantuan Tuhan. Ketika itu para iman berjalan mengelilingi tembok dan pada hari ketujuh mereka mengeliliungi tembok Yerikho dan bersorak sorai, dan tembok itu runtuh (Yos 6:13-16).

Di tempat ini juga diceritakan tentang belas kasih, ketika seorang Samaria menolong seorang yahudi, setelah dia dirampok (Luk 10:30-37). Juga ada seorang buta, yang disembuhkan Yesus (Lukas 18:35-43). Dan ditempat inilah terjadi suatu drama kehidupan, yang memberikan pengharapan kepada semua pendosa, termasuk kita semua, yaitu drama kasih yang membawa pertobatan yang sejati, kisah Zakheus.

Setiap orang di Yerikho menuding Zakheus; bagaimana mungkin orang ini yang terlibat dalam persekongkolan kotor, dapat dipertobatkan ? (Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya – Luk 19:2) Hukuman apa yang akan diberikan Allah kepadanya ? Dari pada menghukum dia, Allah datang ke rumahnya.

Yesus menunjukkan bahwa Ia dibimbing oleh Roh ketika Ia “memergoki” Zakheus berada di atas pohon ara di antara banyak orang, dan ketika Ia mengerti pada saat itu juga, bahwa pada hari itu Ia telah datang ke Yerikho untuk menyelamatkan seorang kaya. (Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." – Luk 19:5)

Zakheus tahu bahwa ia menjadi obyek kecemburuan dan kebencian, ia tidak seluruhnya jahat, meskipun tangannya “kotor”, ia belum kehilangan pengertian tentang apa yang baik dan ia mengagumi ‘nabi’ Yesus secara diam-diam. Allah dapat menyelamatkan dia karena ada niat baiknya. Kebaikan yang dilakukan Yesus terhadapnya mendorong dia untuk memperlihatkan kualitas-kualitas yang baik dan manusiawi yang tersembunyi dalam dirinya. (Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." – Luk 19:8)

Dikatakan bahwa ia menerima Yesus dengan sukacita, suatu kegembiraan yang memperlihatkan suatu transformasi yang telah terjadi dalam dirinya. Sesudah itu, ia tidak mengalami kesulitan untuk meluruskan tindakan-tindakanyna yang bejat. Ia lalu membagikan kekayaannya dan menegakkan kembali keadilan.

Orang-orang pada marah, dan dalam hal itu mereka meniru orang-orang Farisi, mereka percaya bahwa nabi Yesus harus mengambil bagian dalam prasangka mereka, bahkan juga dalam kecemburuan sosial mereka. Yesus bukanlah seorang demagog (penghasut), tidak adanya pengertian dari masa pendengar tidak menjadi soal bagi Yesus, yang menjadi soal adalah ketegaran hati orang-orang Farisi. Sekali lagi Yesus menunjukkan kuasa-Nya. Ia menghancurkan kejahatan dengan menyelamatkan si pendosa.

(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoran Katolik)

Tidak ada komentar: