1/06/2009

YESUS, GEMBALA DAN NABI


Rasul-rasul sudah lelah, pada akhir suatu perjalanan mereka butuh istirahat dan membuat mereka refleksi atas pengalaman-pengalaman mereka. Yesus mengajar mereka dan menolong mereka untuk membuat refleksi atas apa yang telah mereka lihat dan lakukan (Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" – Mrk 6:30-31a).

Sesudah para murid pulang dari kampung-kampung di Galilea, banyak orang yang ingin mengetahui siapa yang mengutus mereka, dan sejumlah besar orang mendekati Yesus (Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. – Mrk 6:31b)

Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. (Mrk 6:34). Perjanjian Lama telah menunjukkan belas kasihan Allah sebagai seorang Bapa, tetapi sekarang Yesus menyatakan belas kasihan ini secara lain. Tak seorangpun dapat memahami belas kasihan Allah sampai Putra datang untuk berbagi rasa mengenai segala sesuatu dengan kita, dengan membuat diri-Nya miskin di antara orang-orang miskin, seorang manusia yang bisa turut merasakan, dari pada hanya memberi mereka sabda dan karya belas kasihan dari atas. Belas kasihan Yesus ini membantu kita memahami, bahwa keterlibatan kristiani pada orang-orang miskin tidaklah lengkap selama Gereja sendiri tidak berakar pada golongan masyarakat yang lebih rendah.

("Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala." Bil 27:16-17 ; Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? - Yeh 34:2). Mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala, teks ini mengacu kepada suatu umat yang belum menemukan komunitas sejati dan Yesus berbelas-kasihan pada mereka. Nabi Yehezkiel mengecam para pemimpin Israel, karena mereka tidak bertindak sebagai gembala yang baik. Tetapi dewasa ini Yesus juga mungkin akan mengecam kita, karena kita juga tidak bertindak sebagai gembala dan nabi di tengah-tengah dunia kita. Mengapa kita selalu menunggu imam, rohaniawan atau beberapa orang awam terpilih untuk mengambil prakarsa dalam mengumpulkan komunitas-komunitas baru ? Mengapa kita terlalu takut untuk menawarkan kepada “mereka yang tinggal di luar” tentang terang iman yang telah kita terima dengan cuma-cuma, dan membiarkan mereka menemukan kekayaan ini dalam kelompok atau komunitas ?

Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka (Mrk 6:34). Apa yang diajarkan Yesus kepada mereka ? Segala hal itu ditulis dalam Injil. Dengan memandang mereka dengan tatapan seorang nabi, Yesus menembus hati nurani setiap orang dan menunjukkan kepada mereka di mana letak masalah yang sebenarnya. Berbicara seperti nabi lain, Yesus tidak mengurung atau mengisolasikan rakyat dalam masalah-masalah pribadi mereka, perkembangan personal mereka haruslah dicapai bersamaan dengan pembaharuan lingkungan mereka.

Yesus melihat bahwa mereka dibebani dengan kesulitan-kesulitan, tetapi Ia akan mengangkat mereka dengan memberi mereka “tanda-tanda harapan”. Dalam setiap situasi, ada sesuatu yang dapat segera kita lakukan untuk mengangkat diri kita, dan bahkan sebelum ada usaha dari kita, Allah sudah memberikan kita tanda-tanda, bahwa Ia tidak meninggalkan kita, dan bahwa kita harus percaya sepenuhnya kepada Dia.

(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)

Tidak ada komentar: