8/18/2009

PEKERJA-PEKERJA DI KEBUN ANGGUR


Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. (Mat 20:10-12)

Banyak orang heran atas perumpamaan ini. Mereka merasa tidak adil memberi imbalan yang sama kepada setiap orang, tanpa memperhitungkan kerja dan pengorbanan orang lain.

Tentu Yesus ingin mengejutkan kita dan merobohkan gagasan yang kita pertahankan, bahwa kita punya jasa yang harus diakui oleh Allah (Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? – Mat 7:22). Tetapi kita harus meneliti lebih baik mengenai cerita ini : Yesus membuat suatu perbandingan, bukan antara pekerja-pekerja perorangan, melainkan antara berbagai kelompok pekerja. Setiap kelompok mewakili suatu bangsa atau kelompok sosial, ada yang sudah lama menerima sabda Allah, yang lain baru saja menjadi orang beriman.

Sepanjang sejarah, Allah telah memanggil berbagai manusia untuk bekerja dalam kebun anggur-Nya. Ia memanggil Abraham lebih dulu dan menjadikan keturunannya sebagai penanggung jawab pekerjaan-Nya di dunia. Kemudian, pada zaman Musa, banyak orang lain lagi bergabung dengan kelompok ini, ketika mereka meninggalkan Mesir dan hal itu berlanjut terus sepanjang sejarah. Para penatua tidak pernah berhenti menuntut hak mereka untuk menerima perlakuan yang lebih baik dari pada orang lain. Sesungguhnya kebun anggur tidak pernah diberikan kepada mereka secara eksklusif (Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. – Mat 7:21).

Lalu, dengan kedatangan Kristus, Injil dibawa kepada bangsa-bangsa lain yang masih kafir sampai saat itu. Mereka masuk ke dalam Gereja dan membentuk iman Kristiani. Mereka juga mengakui diri sebagai pemilik Kerajaan Allah dan Gereja (Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. – Mat 21:43).

Sampai sekarang ada juga kelompok-kelompok sosial yang heran, ketika Gereja mengkritik tuntutan mereka untuk privilese-privilese dan tidak memberi mereka tempat-tempat utama di Bait Allah, karena mereka selalu percaya bahwa Gereja adalah milik mereka.

Dalam perumpamaan ini, semua orang diperlakukan sama dan masing-masing menerima satu keping perak. Biarlah mereka bergembira, karena telah diundang untuk bekerja, di mana sebelumnya mereka tidak punya pekerjaan.

(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)

Tidak ada komentar: