12/24/2014

DIBERKATILAH KANDANG..........

Oleh : Morton T.Kelsey
Gereja dalam kebijaksanaannya yang dalam, menyisihkan masa yang panjang bagi kita untuk merenungkan misteri Natal. Maka marilah kita berpaling ke belakang 2000 tahun yang lalu. Apa yang sesungguhnya terjadi, ketika Yesus Kristus dilahirkan ? Apa yang terjadi adalah, bahwa Tuhan menerobos masuk ke dalam sejarah.

Tuhan memecah waktu dengan keabadian-Nya dan tampil ke depan sebagai bintang yang baru dilahirkan. Tuhan merenggut tabir yang membuat Diri-Nya jauh dan masuk dalam waktu kini dan sekarang, Tuhan mengungkapkan Diri-Nya.
Kadang-kadang kita merasa bahwa peristiwa kelahiran Yesus di Bethlehem tidak akan menjadi sangat penting, bila Tuhan hanya menampakkan Diri-Nya pada saat itu saja, hidup dalam masa yang singkat sebagai manusia dan kemudian pergi. Jika penampilan ini hanya terjadi sekali dalam catatan sejarah, maka hal ini memang akan menarik perhatian, tetapi tidak mempunyai arti yang besar.
ARTI NATAL
Tetapi Tuhan muncul di Bethleham bukan hanya untuk menunjukkan, bahwa Ia dapat melakukannya, melainkan karena Dia mempunyai sebuah pesan untuk disampaikan, sebuah kisah untuk diceritakan, sebuah karunia untuk dihadiahkan. Tuhan menginginkan kita memiliki sesuatu yang begitu penting, begitu berarti, begitu berharga, sehingga tidak ada jalan lain bagi-Nya kecuali pergi ! Tuhan menggunakan sejarah sebagai perumpamaan untuk menceritakan kebenaran yang maha besar, bahwa Dia ingin dilahirkan dalam setiap kehidupan, bahwa Dia ingin Bayi Kristus Putra-Nya lahir dalam kehidupan anda dan kehidupan saya. Inilah sebabnya, hari Natal adalah penting. Natal mengingatkan kita akan pesan Tuhan yang paling penting dan karunia-Nya yang paling berharga. Ia berkata pada hari Natal : “Bukalah hatimu dan biarkan Kristus lahir di dalam dirimu, sekarang, karena Aku mendambakan agar Putra-Ku di lahirkan di dalam dirimu.”
“Sama sekali tidak masuk akal” anda mungkin berkata demikian. “Apakah ada gagasan yang lebih mustahil dari pada hal ini ? Tuhan ingin dilahirkan di dalam kehidupan manusia, seperti saya ?”
Tentu saja hal ini sungguh tidak masuk akal, sangat mustahil. Saya setuju, tetapi inilah agama Kristen. Pesan Natal adalah ajaib, tetapi saya percaya bahwa itu benar. Tentu saja sangat sukar bagi kita untuk memahaminya, sebab jika kita adalah Allah, maka amat berbedalah jalan yang akan kita tempuh, tetapi kita bukan Tuhan, jadi kita sama sekali tidak dapat mengerti.
Tetapi anda memprotes : “Bagaimana Dia dapat dilahirkan di dalam kehidupanku yang malang ini ?” Oh, Tuhan itu pandangan-Nya jauh ke depan benar-benar tak terhingga dan kebijaksanaan-Nya sungguh luar biasa. Dia tahu bahwa pertanyaan ini akan timbul dalam banyak hati dan banyak pikiran. Maka Ia menjawabnya sebelum kita menanyakannya. Ia tahu bahwa jauh di dalam lubuk hati kita yang terdalam, kita merasa sangat tidak berharga. Dengan apa yang terjadi pada hari Natal, Allah menuliskan jawaban-Nya yang lengkap di dalam sejarah.
DI MANAKAH KRISTUS DILAHIRKAN ?
Di manakah bayi Yesus dilahirkan ? Di mana, saya bertanya kepada anda ? Di dalam istana dikelilingi kemewahan dengan para pelayan dan suasana yang nyaman dan enak ? apakah Dia disambut di atas bantal sutera dan dicintai oleh seluruh isi rumah yang gemerlapan ? Tidak, Dia tidak dilahirkan di istana dan saya girang karenanya, sebab apabila Ia dilahirkan di sana, saya tidak berharap bahwa Ia dapat dilahirkan di dalam kehidupan saya, di dalam jiwa saya, sebab jiwa saya bukanlah istana.
Apakah Yesus dilahirkan di penginapan, dalam sebuah kamar yang pantas, penuh hiasan dengan pembantu untuk menolong si ibu yang melahirkan ? Tidak, seluruh dunia tahu, bahwa tidak ada satu kamarpun di penginapan. Dan saya berterima kasih bahwa Ia tidak dilahirkan dalam kamar yang nyaman, sebab jiwaku, hatiku, tidaklah bersih, juga tidak nyaman dan sama sekali tidak beres. Jika Bayi Kristus membutuhkan hotel yang terawat baik di mana Ia akan dilahirkan, maka Dia tidak dapat lahir dalam diriku.
Apakah Bayi Kristus lahir di sebuah rumah yang sederhana tetapi bersih, milik orang-orang desa yang ramah ? apakah Sang Perawan dilayani oleh para ibu petani dalam rumahnya yang hangat dan penuh keramahan ? Tidak juga, dan saya bersyukur, karena jiwa saya bahkan tidak sebaik sebuah gubuk petani yang miskin.
Tidak, Bayi Kristus dilahirkan di kandang yang buruk, bersahaja, kotor, bau busuk gaya Timur. Beberapa rumah orang Timur hampir membuat kami orang-orang Barat yang steril, ingin muntah. Yang paling penting adalah untuk tidak berkhayal akan sebuah kandang gaya Timur, kurang lebih kandang adalah tempat yang paling sederhana yang dapat diterima oleh pikiran manusia. Kandang Bethlehem yang istimewa ini dibuat untuk lembu dan keledai, untuk binatang-binatang, orang-orang yang tidak benar, dan tidak enak untuk ditinggali.
Ada sebuah legenda, bahwa sekali waktu ada seorang asing muncul dari kegelapan yang dingin, menuju ke perlindungan yang suram ini untuk beristirahat dan kemudian melanjutkan perjalanannya. Ada juga seorang gembala yang melarikan diri dan berhenti di sana pada suatu malam, karena Ia telah membunuh dan merampok tuannya, ia bersembunyi di dalam kandang itu dan ia tidak diusir dari sana. Pada malam yang lain ada seorang serdadu yang mabuk memuaskan tidurnya di sana. Juga seorang pelacur datang pada malam berikutnya, letih karena pekerjaannya dan bermacam-macam perbuatannya yang tidak wajar dan telah beristirahat dengan tenang di atas jerami.
DI MANAKAH KANDANG ITU ?
Di situlah Kristus dilahirkan, dan merupakan hiburan yang besar bagi saya dan bagi setiap orang yang jujur, karena jiwaku lebih mirip kandang ini, dengan naluri kebinatangannya dan penghuni-penghuninya yang aneh, dari pada seperti sebuah istana atau penginapan. Ya, apabila Kristus dapat dilahirkan di kandang yang dihuni oleh binatang-binatang dan orang-orang semacam itu, maka Dia dapat dilahirkan dalam jiwaku. Tidak seorangpun dapat berkata bahwa Kristus tidak layak lahir dalam dirinya, sebab Kristus dilahirkan dalam sebuah kandang, di mana binatang-binatang tinggal dan di sana para pelacur dan pembunuh serta pemabuk mencari perlindungan. Tak seorangpun dapat menuntut, “Saya tidak layak” sebab Kristus pertama kali datang ke sebuah kandang.
Hal yang aneh adalah, bahwa rupanya Kristus tidak sering lahir dalam istana dan hotel-hotel atau rumah yang bagus-bagus, di mana segala sesuatunya nyaman, memuaskan, di mana segalanya rapi dan teratur. Nampaknya Kristus menghindari tempat di mana orang-orang memandang kehidupan mereka sebagai serba kecukupan, mapan dan memuaskan. Tidak, Kristus biasanya lahir di kandang-kandang, di mana ada orang yang tidak puas dengan kehidupannya dan tampaknya tidak dapat mengolahnya sesuai dengan selera mereka, di mana ada rasa ketidak-berdayaan dan ketidak-mampuan untuk membuat hidup mereka seperti apa yang seharusnya mereka impikan. Di dalam kandang seperti inilah, dalam kehidupan yang tidak enak dan tidak memuaskan, di situlah Kristus paling sering lahir !
SIKAP YANG BARU
Malam Natal membicarakan suatu sikap hidup yang baru, diberkatilah kandang ! karena di sanalah Kristus dilahirkan. Terberkatilah mereka yang hidupnya bagaikan kandang dan menginginkan perubahan, karena di dalam diri merekalah Kristus dapat lahir.
Diberkatilah kalian yang menerima Natal dengan sungguh hati, kalian yang mempunyai keinginan yang tidak terpuaskan, yang merasa tidak berdaya dan tidak mampu, yang dibebani dengan rasa bersalah dan perilaku naluri kebinatangan yang mengalihkan hatimu ke arah yang tidak diinginkan, naluri-naluri yang tidak selalu dapat dikontrol. Diberkatilah kalian yang berbeban berat dan dalam kesusahan, penderitaan, kebuntuan, kesakitan atau kemalangan lainnya. Bersuka-citalah dan bergembiralah dengan sungguh-sungguh, karena di dalam diri andalah Bayi Kristus dapat lahir pada hari Natal ini, jika anda mau  membiarkan hal ini terjadi.
Bukalah lebar-lebar pintu kandang jiwamu dan biarkan Bayi Krsitus masuk, bukalah lebar-lebar pintu gerbang anda, anda pantas menerimanya. Hal ini pernah Dia nyatakan kepada semua umat manusia, ketika Dia datang sebagai manusia di kandang Bethlehem.
Nah, Ia berada di luar dan mengetuk pintu kandang jiwa kita, dapatkah kita mendengarkan ketukan yang lembut, terus menerus ini ? Dengarkanlah !!! (Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. – Wahyu 3:20).

-          Keluarga Kudus Nazareth
-          Lambang-lambang Hari Natal

Tidak ada komentar: