8/28/2008

UANG TERSEDIA SECARA MISTERIUS

Uang yang muncul secara misterius, atau perbanyakannya dalam kasus-kasus ketika orang putus asa, dicatat dalam kehidupan beberapa Orang Kudus (Gerard Majelda, Johanes Vianney), tetapi ini muncul sebagai hal yang tidak lazim. Dalam kasus-kasus yang besar, perbanyakan terjadi pada masa hidupnya Orang Kudus itu, tetapi ada beberapa contoh mukjizat terjadi setelah kematiannya. Ada kasus yang tak banyak diketahui orang, yaitu yang menyangkut St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus.

Hal ini tertulis dalam buku dengan judul “Soeur Theresa of Lisieux, The Little Flower of Jesus” yang diterbitkan tahun 1912. Ini adalah sebuah autobiografi yang diedit oleh kakak Theresia, yaitu Mother Agnes of Jesus (sebelum masuk biara namanya Pauline). Di dalamnya berisi banyak bab, dan sebuah bab mengenai Hujan Bunga Mawar, yang merupakan suatu pertolongan yang diberikan melalui perantaraan St. Theresia dari Lisieux.

Peristiwa penyediaan uang yang yang ajaib ini disaksikan dan didokumentasikan oleh para suster atau biarawati di Biara Karmelit di kota Gallipoli, Italia, juga dideklarasikan oleh Uskup dari Keuskupan setempat.

Dikisahkan bahwa biara di Gallipoli telah menderita selama 3 tahun, karena kekurangan persediaan uang untuk membayar hutang-hutang mereka. Persediaan makanan juga serba kekurangan, sehingga sedemikian kurangnya sampai pada suatu ketika, acara makan malam mereka digantikan dengan berdoa di kapel.

Beberapa bulan sebelum terjadi mukjizat, cerita tentang kehidupan Suster Theresia telah dibaca dalam komunitas, dan saat itu kepala biara memutuskan untuk membuat permohonan khusus selama 3 hari kepada Tri Tunggal Maha Kudus melalui perantaraan Suster Bunga Kecil itu.

Triduum berakhir pada tanggal 16 Januari 1910. Pada hari itu Suster Theresia menepati janjinya untuk berbuat baik di dunia ini. Kejadian yang mengherankan dari mukjizat itu ditulis dalam bentuk surat yang ditulis oleh Kepala Biara, yaitu Mother Mary Camela kepada Mother Agnes (kakak dari Theresia), yang saat itu menjadi kepala Biara Karmel di Lisieux, Perancis.

Surat pertama, 25 Februari 1910, ditulis sebagai berikut :

Ibu yang terhormat, aku mengirim surat ini kepada anda untuk menceritakan pengalaman kami tentang mukjizat yang terjadi di tempat kami dan juga untuk kepentingan kami. Tetapi sebuah dokumen panjang tentang mukjizat ini, yang telah ditanda-tangani oleh seluruh anggota komunitas, juga oleh komisi para imam dan Uskup telah dikirimkan ke Roma.

Pada malam tanggal 16 Januari 1910, aku sedang sangat menderita, dan juga cemas tentang kesulitan yang sangat berat. Jam berbunyi 3 kali, aku bangkit dari tempat tidur supaya dapat bernapas dengan lebih baik. Lalu aku jatuh tertidur lagi, dan dalam mimpiku, sepertinya aku merasakan sebuah tangan menyentuh aku, menarik baju tidurku menutupi wajahku dan membungkusku dengan lembut. Aku pikir salah seorang suster telah datang untuk melakukan hal yang baik itu kepadaku.

Tanpa membuka mata, aku dengan lembut menolak bahwa aliran udara mungkin membahayakan karena aku saat itu sedang bermandi keringat, tetapi suara manis yang belum pernah aku dengar sebelumnya menjawab : “Tidak, ini adalah tindakan yang baik yang kulakukan, dengar, Allah yang baik memakai penduduk surga seperti mereka yang di dunia untuk membantu hamba-hamba-Nya. Di sini ada 500 Franc dan dengan uang itu kamu akan membayar hutang komunitasmu.” Lalu aku menjawab, bahwa hutangnya hanya 300 Franc. “Baiklah” jawabnya, “sisanya akan menjadi lebih, tetapi karena kamu tidak boleh menyimpan uang ini di sel mu, maka ikutilah aku.”

Karena malam sangatlah dingin dan aku mandi keringat, aku berpikir bagaimana aku dapat mengikuti penampakan itu. Penampakan surgawi, bagaimanapun juga itu memenuhi pikiranku, ‘Dwilokasi akan membantu kami’, tiba-tiba aku mendapati diriku berdiri sendiri berada di luar sel ku, ditemani seorang biarawati Karmelit muda, yang cadar dan jubahnya bercahaya dengan cahaya surgawi menerangi jalan kami. Ia membimbingku ke bawah, ke ruangan dan menyuruhku membuka sebuah kotak kayu, di mana di dalamnya terdapat bon yang harus dibayar. Di sana tersimpan uang sebesar 500 Franc. Aku melihat padanya dengan penuh kasih dan menjatuhkan diriku ke atas kakinya sambil berseru :”Oh Bunda Suci” Tetapi ia mengangkatku dan menciumku dengan penuh kasih : “Bukan, aku adalah hamba Tuhan, Suster Theresia dari Lisieux. Hari ini di surga dan di bumi, kita memelihara Pesta Nama Yesus Yang Kudus.”

Lalu suster yang terlihat seperti malaikat itu, menaruh tangannya pada kerudungku seperti mau membereskannya, memelukku seperti saudara dan pelan-pelan mudur. “Tunggu”, aku memanggilnya, “engkau mungkin salah jalan.” “Tidak, tidak” ia menjawab dengan senyuman surgawi. “Jalanku pasti, dan aku tak salah dalam mengikutinya.”

Keesokan harinya, ketika aku pergi ke Misa Kudus, kedua petugas sakristi memperhatikan kondisi tubuhku yang makin lemah dan memaksa untuk memanggil dokter. Untuk mencegah hal ini, lalu aku menceritakan kepada mereka tentang “mimpi” pada malam itu.

Keduanya lalu memaksa aku untuk memeriksa kotak itu, akhirnya karena mereka memaksa, aku pergi ke ruangan bawah, lalu membuka kotak dan di sana aku menemukan uang 500 Franc yang ajaib itu. Sisanya, ibu yang baik, aku menyerahkan pada imajinasi anda sendiri. Dipenuhi dengan kebaikan yang sedemikian itu, lalu kami semua bersatu dalam doa, memohon supaya pelindung kami yang hebat, Suster Theresia yang kecil dinyatakan sebagai Orang Kudus.

Tertanda :

Sr. Mary Carmela dari Hati Yesus.

Itu bukan akhir dari semuanya, tujuh bulan kemudian, Mother Mary Carmela terpaksa menulis lagi ke biara di Lisieux dengan lebih detil dari mukjizat lainnya mengenai uang yang mereka butuhkan.

Pada malam sebelum pengangkatan atau penggalian jenazah Suster Theresa, tanggal 5 September, aku melihatnya sekali lagi. Setelah bercakap-cakap dengan aku, seperti yang selalu ia lakukan, tentang keadaan komunitas, ia mengumumkan bahwa mereka hanya akan mendapatkan tulang-tulangnya saja dimakamnya. Lalu ia membuatku mengerti tentang keajaiban yang akan ia selesaikan dalam waktu mendatang. Percayalah, Ibu yang baik, bahwa tulang-tulangnya akan mengerjakan mukjizat-mukjizat besar dan akan menjadi senjata ampuh melawan setan.

Suster Theresia menampakkan diri padaku biasanya pada waktu subuh dan kalau aku sedang berdoa, wajahnya berseri-seri dan sangat cantik. Pakaiannya berkulauan dengan cahaya perak yang jernih, suaranya mengandung keharmonisan melodi surgawi. Ia mengungkapkannya padaku mengenai salib berat yang ia tanggung dengan heroik di dunia ini yang tersembunyi. Theresia kecil benar-benar menderita dengan sangat mendalam, apa lagi yang harus kukatakan ? ini sudah cukup, Ibu yang baik, bahwa anda tahu kami di sini merasa dekat dengan semangat dari anakmu yang seperti malaikat itu. Semua suster menguatkannya dengan cinta yang lembut, di samping pertolongan-pertolongan sementara yang dianugerahkannya kepada komunitas, bahwa setiap orang juga telah menjadi pernerima rahmat yang besar dan pribadi.

Tertanda :

Mother Mary Carmela.

Pembaca tentu akan ingat kata-kata Santa Theresia dari Lisieux itu kepada para novis semasa hidupnya : “Percayalah akan semua yang kuceritakan padamu mengenai keyakinan iman yang harus kita miliki akan Tuhan, percayalah pada jalanku yang kuajarkan padamu untuk pergi kepada Dia, yaitu melalui penyerahan diri dan cinta.”

Tidak ada komentar: