3/26/2014

PEREMPUAN YANG BERZINAH

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yoh 8:7).

Dalam upaya menjebak-Nya, para ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berzinah. Mereka mencobainya supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya (Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" – Yoh 8:4-5).
Kalau seseorang kedapatan berbuat zinah, maka Hukum Musa jelas, ia akan dibawa ke tembok Yerusalem dan dirajam sampai mati, itupun sebelumnya harus menanggung malu yang luar biasa dihakimi di depan umum.
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah (Yoh 8:6), banyak penafsir percaya bahwa Ia menuliskan dosa-dosa orang-orang yang menuduhnya, tetapi orang-orang itu bertahan dan terus mendesak-Nya dengan bertanya. Kemudian Yesus berdiri dan berkata, barangsiapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu (Yoh 8:7). Lalu Yesus membungkuk dan menulis lagi.
Bisa dibayangkan, kalau kita membaca tulisan di tanah, dan tulisan itu berisi dosa-dosa kita yang lebih parah, maka kita akan menyadari betapa kita lebih berdosa dari orang lain yang kita tuduh, karena di mata Yesus tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya.
Lalu pergilah mereka satu persatu, mulai dari yang tertua (kata orang makin tua makin banyak dosanya), dan tinggallah Yesus sendiri dan perempuan itu. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" (Yoh 8:10).
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yoh 8:11). Jika Yesus menunjukkan hormat besar terhadap orang berdosa dan menolak untuk menghukum perempuan itu, sebagaimana lazim dilakukan oleh manusia, apakah itu karena Yesus menganggap perbuatan perempuan itu bukan dosa yang berat ? tidak, Yesus mengampuninya, karena Allah menggunakan cara-cara yang berbeda dengan cara manusia untuk mempertobatkan orang-orang berdosa dan untuk memurnikan mereka lewat penderitaan. Dapat dibayangkan betapa menyesalnya perempuan itu atas perbuatannya, karena dia diselamatkan dari hukuman rajam, dan malahan dosanya diampuni karena belas kasih Yesus, tentunya perempuan itu merasa lega luar biasa. Yesus memberikan apa yang sangat dibutuhkan perempuan itu, yaitu cinta kasih sejati, dengan pengampunan atas dosa-dosanya. Yesus menyembuhkan perempuan itu dari kebencian terhadap dirinya, dan menyembuhkan rasa malunya.
Ada perbedaan besar antara mengatakan kepada orang, bahwa gagasannya atau perbuatannya salah atau dosa, dan menghukumnya. Biasanya kita menghukum orangnya, dan kita tidak memberi ruang kepada yang berdosa untuk perubahan dan belas kasihan. Dalam perikop injil ini Yesus adalah orang yang menuntut dan sekaligus yang berbelas-kasihan terhadap perempuan itu.
Perikop Yoh 8:1-11 tidak ditemukan dalam kebanyakan naskah kuno dari injil Yohanes. Banyak orang mengira bahwa perikop ini berasal dari sumber lain. Mungkin dahulu merupakan bagian dari injil Lukas, bandingkan Yoh 8:2 (Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka) dan Luk 21:38 (Dan pagi-pagi semua orang banyak datang kepada-Nya di dalam Bait Allah untuk mendengarkan Dia), tetapi kemudian disisipkan ke dalam teks Yohanes.
Tampaknya beberapa halaman dari injil Yohanes telah tertukar tempat, bahwa  wejangan dalam Yoh 8:12-19 (Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." – Yoh 8:12), tampaknya adalah sambungan dari kisah mukjizat yang diceritakan dalam Yohanes bab 9 tentang orang yang buta sejak lahir (Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu." – Yoh 9:41). Sesudah menyembuhkan orang buta dan membuktikan bahwa oran-orang Farisi itu buta, Yesus menyatakan : Akulah terang dunia.
Juga perikop Yoh 7:19-24 (Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?" – Yoh 7:19) adalah sesungguhnya lanjutan dari Yohanes bab 5 tentang penyembuhan di kolam Betesda, (Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?" – Yoh 5:46-47).
Pernyataan Yesus, maka Aku telah mengatakan kepadamu bahwa kamu akan mati dalam dosa-dosamu (Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." – Yoh 8:24), mengingatkan kita akan ucapan pada Yoh 9:41 (Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu.").
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)
-       Para pemungut cukai

Tidak ada komentar: