8/02/2011

ORANG-ORANG KECIL

Lalu Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku." (Mat 18 : 3-5)
Dengan ayat 5 ini pembicaraan Yesus beralih dari anak-anak kepada orang-orang kecil, yaitu orang-orang yang sederhana, yang jujur, rendah hati, berserah kepada kehendak Allah dan penuh kasih. Mereka kecil, karena mereka tidak banyak diperhitungkan dalam masyarakat.
Lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup tanpa satu kaki atau satu tangan
Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. (Mat 18 : 8-9)
Lalu Yesus berkata tentang kerugian yang disebabkan oleh tekanan sosial. Banyak kali orang-orang kecil berusaha untuk meningkatkan taraf hidup mereka menjadi lebih berdikari, lebih berpendidikan dan mampu mencari penghasilan yang lebih banyak dengan cara yang jujur dan benar. Namun sering terjadi, masyarakat menghalang-halangi orang yang tidak mau ikut bermain kotor dan yang menolak untuk mencontoh gaya hidup orang-orang yang cinta diri berlebihan, yang kemudian menyingkirkan mereka. (Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama. - 2 Tim 3 : 2) Oleh karena itu, orang-orang kecil tidak boleh menyerah, meskipun harus menerima kegagalan, harus kehilangan tangan, kaki ataupun sebuah mata, sebelum kehilangan hal yang sangat penting, yaitu hidup di hadirat Allah.
Yesus menegaskan nilai dari kehidupan kekal yang tak ada tandingannya, kadang-kadang, untuk memperoleh Kerajaan Allah kita perlu pengorbanan, bahkan mengorbankan pekerjaan kita, jaminan hidup kita dan kehidupan kita.
Celakalah dunia yang menyesatkannya
"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut”. (Mat 18 : 6)
Rupanya kita perlu mengingat arti benar dari istilah “skandal”. “Scandalon” dalam bahasa Yunani adalah batu kecil yang kalau tidak diperhatikan akan membuat orang terjatuh, suatu skandal adalah sesuatu yang membuat bunyi atau menyebabkan sesuatu yang menghebohkan masyarakat dan menyesatkan hati nurani banyak orang dan menyebabkan orang jatuh, yang pada mulanya jujur. Kadang-kadang seseorang menyebabkan orang lain berdosa, kadang-kadang juga masyarakatlah yang menyebabkan individu berdosa karena korupsinya, kekerasan, dan struktur sosialnya yang tidak adil. Orang yang menyebabkan orang lain berdosa, maka dosanya lebih berat, apalagi seseorang karena perbuatan dan kehendaknya menyebabkan begitu banyak orang jatuh dalam dosa, maka dosanya jauh lebih berat, kata Yesus lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.  Yesus mengundang kita untuk menyadari dosa, pribadi dan sosial, bagaimanapun struktur-struktur buruk akan dibinasakan dengan tangisan dan darah. (Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! - Luk 23 : 28)
Penyesatan-penyesatan ini harus ada
Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. (Mat 18 : 7)
Yesus hidup dalam dunia penuh kekerasan, tetapi tampaknya Ia tidak mengeluh tentang situasi itu, Ia tidak mendorong kita untuk bermimpi tentang suatu firdaus di bumi ini. Sementara komunitas-komunitas Kristiani berusaha untuk menjadi domba gembalaan yang dengan lemah lembut mengelilingi gembalanya. Yesus memiliki suatu visi tentang kehidupan Kristiani yang berbeda. Dunia yang sebenarnya, dunia yang sedang diselamatkan Allah, tidak diciptakan untuk menjadi wadah kebahagiaan, melainkan menjadi suatu tempat di mana orang-orang bebas berkembang karena perjuangan-perjuangan mereka. Skandal-skandal adalah bagian dari dunia ini, tetapi kuasa jahat tidak mengurangi sedikitpun kemuliaan yang diberikan kepada Allah pada akhir jaman. Dengan lapar dan haus akan keadilan, Allah membangkitkan cinta dan membantunya berkembang.
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)
-       Kasih Yesus
-       Mr. Smith

Tidak ada komentar: