9/03/2009

IMAN DAN PERBUATAN


Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. (Yak 2:1). Memang perlu ada iman agar kita bisa diselamatkan (Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat - Ibr 11:1).

Tetapi mengikuti Kristus tidak bisa bersifat teroritis, ia harus diwujudkan dalam tindakan, dalam perbuatan (Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati - Yak 2:26).
Rupanya Paulus dan Yakobus menarik ajaran yang berlawanan dari contoh yang sama mengenai iman dan perbuatan. Ketika berbicara tentang tindakan nyata, Paulus sebetulnya berpikir tentang ritus-ritus keagamaan dan pelaksanaan tata cara Yahudi yang tidak berguna bagi keselamatan, dan ia mengatakan bahwa iman merupakan alat seluruh kehidupan Kristiani (Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." – Gal 3:11). Tetapi Yakobus ketika berbicara tentang tindakan nyata, Yakobus berpikir tentang perbuatan-perbuatan yang diilhami oleh kasih. (Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik – Yak 2:8)
Paulus mengatakan, bahwa Abraham dibenarkan karena iman, dan bukan karena mengikuti Hukum, bukankah pada zaman Abraham belum ada Hukum Taurat ? (Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." – Rm 4:3). Paulus mengkritik tentang pekerjaan (perbuatan) melakukan Hukum Taurat dan bertikai dengan orang Yahudi. (Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat – Gal 2:16).
Sebaliknya surat Yakobus mengkritik mengenai perbuatan pada umumnya dan mengecam orang-orang Kristen yang agaknya menyalah-gunakan ajaran Paulus tentang iman dengan hanya melaksanakan Hukum-hukum saja, bukan karena iman (Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? – Yak 2:20-21).
Jadi sebenarnya pandangan Paulus dan Yakobus ada kesamaan dalam hal iman dan perbuatan, bahwa Abraham dibenarkan karena iman, (Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat – Rm 3:28).
Paulus sebenarnya juga menyetujui pandangan Yakobus dalam hal ini, yaitu melaksanakan Iman melalui kasih (Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih - Gal 5: 6), bandingkan dengan Yak 2:8 (Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik).
Surat Yakobus ditulis agak lama sesudah tulisan Paulus yang mula-mula mengecam ‘orang Yahudi  di mana kemudian ajaran Paulus sudah tersebar luas dan ditangkap secara salah oleh ‘orang-orang Kristen’ waktu itu (Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia. Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan – Gal 5:4-5), maka surat Yakobus juga mengecam orang-orang Kristen atas pikiran Paulus yang disalah-artikan tersebut. Yakobus mengatakan bahwa mereka diselamatkan karena mengejawantahkan imannya dalam tindakan nyata. (Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna – Yak 2:22).

Tidak ada komentar: