2/04/2009

BUNDA MARIA DI TRE FONTANE


Berita tentang kejadian yang luar biasa terjadi di Tre Fontane menyebar dengan sangat cepat, dan groto (gua) menjadi tempat bagi banyak peziarah, termasuk para imam dan para religius dan masih tetap sama hingga saat ini.

Gereja belum memberi pernyataan resmi atas hal ini, tetapi para Fransiskan ditunjuk sebagai pelindung atau penjaga tempat ziarah ini. Bagi Bruno Cornacchiola, ini adalah tempat kenangan yang indah, sebuah tempat yang merubah seluruh jalan hidupnya.

Kira-kira dua tahun sesudah penampakan, Bruno mendapat kesempatan untuk mendekat kepada Paus Pius XII, di mana ia telah bersumpah untuk membunuhnya. Kesempatannya adalah pada saat audiensi dengan Paus yang diperuntukkan bagi para pekerja trem di Roma, Bruno adalah salah seorang dari antara mereka. Ia membawa sebilah pisau dan sebuah Injil, yang mana telah ia gunakan untuk bersumpah untuk membunuh Paus. Sebelum pertobatannya Bruno mempunyai kebencian yang sangat besar kepada Paus, dan dengan membunuh Paus, ia bermaksud untuk membebaskan dunia dari binatang dalam kitab Wahyu.

Pada akhir audiensi, Paus mengumumkan : “Di antara yang hadir di sini ada yang ingin bicara denganku.” Bruno lalu menjatuhkan diri berlutut dan berseru ; “Yang Mulia, akulah orang yang anda maksudkan.” Paus lalu mendekati dia dan menolongnya untuk berdiri, dan kemudian Bruno berkata : “Aku mohon pengampunanmu, Bapa Suci, karena aku telah bersumpah untuk membunuhmu. Aku adalah orang gila.” Sambil tersenyum, Paus berkata kepadanya : “Kau bermaksud membunuhku ? apa yang akan kau lakukan adalah akan menambah seorang martir lagi bagi Gereja.” Sekali lagi Bruno memohon : “Ampuni aku, Bapa Suci.”

Sebagai hasil dari pertobatannya, Bruno sejak itu mempersembahkan dirinya secara penuh untuk pekerjaan kerasulan. Pada tahun 1950, ia mendirikan sebuah asosiasi dari para awam yang disebut organisasi S.A.C.R.I. yang kantor pusatnya berada di Roma. Para anggotanya merenungkan Kitab Suci, mempelajari katekismus dan dokumen dari Vatican-II. Bantuan yang sangat berguna terutama untuk ilmu yang sejati tentang iman, yang didasarkan atas doa yang kuat, terutama doa Rosario, dan kesetiaan kepada Paus dan Gereja.

Ia diberitahu untuk menerima undangan-undangan dari negeri-negeri lain dan dia dihimbau untuk tidak menolak undangan itu. Di berbagai tempat Ia memberikan kesaksian “pengakuan dosa umum” atas kedosaannya, dan pengampunan yang luar biasa yang ia terima, dan cinta dari Bunda-Nya yang kudus yang mengubah hidupnya.

Ia telah memberi kesaksian kepada para imam dan para religius dan para awam, kepada semua orang yang bersedia mendengarkannya, ia menunjukkan bahwa cinta Bunda Maria yang telah dicurahkan padanya adalah cinta yang Bunda inginkan supaya disampaikan pada semua orang.

Pada tahun 1975 Bruno menerima undangan dari Australia, dan dalam bulan November tahun itu juga ia datang ke Perth, Australia Barat. Rencananya ia akan kembali pada akhir tahun 1985, tetapi itu dirubah menjadi tahun 1986.

Bunda Maria berjanji di Tre Fontane, bahwa ia telah memberi air di Lourdes dengan kekuatan penyembuhan yang ajaib, demikian juga ia akan memberi “tanah Tre Fontane” kekuatan yang sama.

Sebuah buku dengan judul “The Grotto of Tre Fontane” (gua dari Tre Fontane”) ditulis oleh Dr. Albert Alliney membuktikan pemenuhan janji itu. Penulis ini menyatakan dalam bukunya bahwa setelah 4 tahun pemeriksaan yang kaku dan sangat intens, ia dapat mengukuhkan bahwa penyembuhan-penyembuhan ajaib telah terjadi. Penyembuhan-penyembuhan ini semua tidak dapat dijelaskan oleh para dokter maupun oleh para ilmuwan.

Dalam bulan April 1947, orang-orang mengklaim bahwa mereka secara ajaib telah disembuhkan di groto (gua). Ini membangkitkan minat dari kelompok dokter yang menyiapkan suatu sistem penyelidikan yang agaknya serupa dengan penyelidikan di Lourdes. Dokter-dokter ini bertemu setiap dua minggu dan menyelidiki setiap kasus dengan penyelidikan yang teliti. Ini langsung menjadi nyata bahwa penyembuhan-penyembuhan itu ajaib.

Buku Dr. Albert Alliney mengemukakan serangkaian penyakit-penyakit yang telah disembuhkan, salah satunya adalah yang dialami seorang prajurit Neopolitan yang terbaring hampir mati di sebuah rumah sakit di Celio, dengan tumor otak yang tak dapat dioperasi dan para dokter telah menyatakan tidak ada harapan.

Dalam keputus-asaan itu, seorang suster kepala biara pergi kepada Perawan Wahyu (Tre Fontane). Malam itu juga, suster itu mengunjungi prajurit itu dan menghiburnya. Lalu ia menaburkan sedikit tanah yang diambil dari grotto Tre Fontane ke atas kepala prajurit itu, lalu suster itu pergi. Prajurit itu lalu tertidur dan bermimpi, bahwa ia melihat Perawan Wahyu dalam mantel hijaunya, dan Perawan itu mengatakan padanya, bahwa ia telah disembuhkan. Lalu ia terbangun dan berteriak : “Aku telah disembuhkan !” Akan tetapi ilmu kedokteran tidak dapat menjelaskannya bagaimana ia bisa disembuhkan.

Prajurit yang sangat bersyukur itu lalu dengan teman-temannya seresimen memberikan sebuah patung Perawan Wahyu, kemudian mengatur sebuah prosesi syukuran ke grotto dan menempatkan patung itu di situ. Patung ini sampai sekarang dihormati di groto itu, tidak diganti dengan patung lainnya.

Tidak ada komentar: