Ketika hari raya Paskah orang Yahudi
sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya
pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang
duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait
Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar
dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. (Yoh 2:13-15).
Yesus pergi ke Bait Allah di Yerusalem yang adalah pusat kehidupan bangsa
Yahudi dan lambang agama mereka. Ketika itu Yesus melihat di sekitar Bait Allah
penuh dengan pedagang atau penjual binatang kurban dan penukar uang. Lalu Yesus
mengusir mereka dari sekitar Bait Allah. (Lalu
tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait
Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait
Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang
melintasi halaman Bait Allah - Mrk 11:15-16).
Bagaimana di sekitar Bait Allah bisa seperti itu, karena di Bait Allah
orang-orang Yahudi perlu menggunakan pelayanan para imam untuk mempersembahkan
kurban-kurban mereka. Otoritas dan kuasa para imam berasal dari Bait Allah.
(mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus
dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada
korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan
di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. - Yes 56:7).
Bait Allah adalah tempat orang-orang Yahudi datang membawa persembahan dan
derma, yang diterima oleh para imam kepala. Bait Allah tidaklah bebas dari
korupsi dan nafsu akan kuasa. Orang-orang Yahudi maupun bangsa
lain yang juga penganut agama Yahudi harus mempersembahkan
kurban sembelihan mereka, dan mereka atau peziarah yang datang dari jauh,
satu-satunya jalan adalah membeli hewan kurban di Yerusalem, yang saat
menjelang paskah itu banyak yang menjual hewan kurban di sekitar Bait Allah,
yang juga dipenuhi oleh penukar-penukar uang (money changer), karena yang
berlaku untuk persembahan maupun derma di Bait Allah adalah uang syikal. Konon pada
jaman sebelumnya para pedagang hewan kurban itu berjualan di Lembah Kidron di
lereng Bukit Zaitun, mungkin para imam kepala atau penguasa Bait Allah melihat
potensi keuntungan dari penjualan hewan kurban, maka mereka mengijinkan para
penjual hewan kurban menjualnya di sekitar Bait Allah, dan kalau demikian tentu
bagi peziarah lebih mudah karena lebih dekat ke Bait Allah, sehingga tidak terlalu repot membawa hewan kurban dari
tempat yang agak jauh, dan tentu saja para penjual harus membayar sewa tempat, dan mungkin juga sanak saudara
dari para imam yang berkuasa yang berjualan di sekitar situ untuk
mengeruk keuntungan.
Satu hal lain adalah karena permintaan yang banyak
akan hewan kurban maka tentu harga hewan kurban ditetapkan oleh penjual dengan
harga tinggi, dan juga kurs penukaran uang pasti jauh lebih dari nilai normal,
mengingat banyak orang-orang Yahudi adalah para perantau tentu mereka datang
dengan membawa uang dari tempat asal mereka, dan mereka harus menukar dengan
uang yang diakui atau sah untuk persembahan di Bait Allah. Di sinilah terjadi
penyimpangan dan penyalah-gunaan dari tujuan yang dimaksudkan untuk rumah doa
bagi peziarah, menjadi sapi perah bagi pedagang maupun para penguasa Bait Allah.
("Bukankah
ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu
ini telah menjadikannya sarang penyamun!" - Mrk 11:17 ).
Para peziarah selain orang-orang Yahudi yang
datang dari daerah Israel sendiri, mereka datang juga dari perantauan di
negara-negara lain jajahan Romawi, juga ada bangsa-bangsa lain yang menganut
agama Yahudi dan mereka juga wajib datang ke Bait Allah untuk beribadah dan mempersembahkan
kurban bagi Allah. Mereka yang bukan bangsa Yahudi datang ke Bait Allah tidak
diperkenankan beribadah di dalam Bait suci itu, mereka hanya diperbolehkan beribadah di pelataran
luar saja., mereka tidak diijinkan masuk ke tempat-tempat tertentu dari Bait
Allah. (Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir,
orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah,
lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia, sambil berteriak: "Hai
orang-orang Israel, tolong! Inilah orang yang di mana-mana mengajar semua orang
untuk menentang bangsa kita dan menentang hukum Taurat dan tempat ini! Dan
sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan
tempat suci ini!" Sebab mereka telah melihat Trofimus dari Efesus
sebelumnya bersama-sama dengan Paulus di kota, dan mereka menyangka, bahwa
Paulus telah membawa dia ke dalam Bait Allah. Maka gemparlah seluruh kota, dan
rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus dan menyeretnya keluar dari
Bait Allah dan seketika itu juga semua pintu gerbang Bait Allah itu ditutup. - Kis 21:27-30). Di pelataran luar itulah
orang-orang non Yahudi boleh beribadah, dan di situlah para penjual hewan dan
penukar uang berada, jadi bisa dibayangkan bagaimana riuhnya suasana pasar bagi
peziarah yang beribadah di situ.
“Cinta akan rumah-Mu menghanguskan Aku bagai api dan kata-kata yang mencela
Engkau telah menimpa Aku”. Kutipan ini dari Mazmur (sebab
cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah
menimpa aku. - Mzm 69:10). Sesungguhnya selain tindakan Yesus mengusir para
pedagang dan penukar uang di Bait Allah, juga kata-kata Yesus semakin membuat kebencian
para imam kepala terhadap Yesus yang kemudian akan mendatangkan kematian Yesus.
(Orang-orang Yahudi menantang Yesus,
katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau
berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait
Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." – Yoh 2:18-19).
Kata-kata Yesus inilah yang dipakai mereka untuk menuduh Yesus pada saat Yesus
diadili di hadapan Imam Besar (Lalu
beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini: "Kami
sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan
manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan
tangan manusia." – Mrk 14:57-58).
Para rasul tidak bisa mengerti perkataan tersebut, karena pada waktu itu
tidak ada yang lebih suci bagi mereka selain dari pada Bait Allah dan Kitab
Suci. Nanti, kemudian hari mereka baru akan mengerti, bahwa Sabda Yesus yang
paling sederhana berbobot sama dengan seluruh Kitab Suci (Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya
sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat
oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun
percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus – Yoh 2:21-22). Mereka juga akan
memahami, bahwa Yesus adalah Bait Allah sejati. Sampai saat itu, orang-orang
Yahudi membangun kuil-kuil dan mencari tempat-tempat di mana mereka bisa
berjumpa dengan Allah dan memperoleh kerahiman-Nya. Sesungguhnya sekarang Allah
telah membuat Diri-Nya hadir dalam Diri Yesus, Dialah yang mendatangkan
kekayaan Allah kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar