3/09/2012

YESUS MEMBERSIHKAN BAIT ALLAH (KENISAH)


Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. (Yoh 2:13-15).
Yesus pergi ke Bait Allah di Yerusalem yang adalah pusat kehidupan bangsa Yahudi dan lambang agama mereka. Ketika itu Yesus melihat di sekitar Bait Allah penuh dengan pedagang atau penjual binatang kurban dan penukar uang. Lalu Yesus mengusir mereka dari sekitar Bait Allah. (Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah - Mrk 11:15-16).
Bagaimana di sekitar Bait Allah bisa seperti itu, karena di Bait Allah orang-orang Yahudi perlu menggunakan pelayanan para imam untuk mempersembahkan kurban-kurban mereka. Otoritas dan kuasa para imam berasal dari Bait Allah. (mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. - Yes 56:7).
Bait Allah adalah tempat orang-orang Yahudi datang membawa persembahan dan derma, yang diterima oleh para imam kepala. Bait Allah tidaklah bebas dari korupsi dan nafsu akan kuasa. Orang-orang Yahudi maupun bangsa lain yang juga penganut agama Yahudi harus mempersembahkan kurban sembelihan mereka, dan mereka atau peziarah yang datang dari jauh, satu-satunya jalan adalah membeli hewan kurban di Yerusalem, yang saat menjelang paskah itu banyak yang menjual hewan kurban di sekitar Bait Allah, yang juga dipenuhi oleh penukar-penukar uang (money changer), karena yang berlaku untuk persembahan maupun derma di Bait Allah adalah uang syikal. Konon pada jaman sebelumnya para pedagang hewan kurban itu berjualan di Lembah Kidron di lereng Bukit Zaitun, mungkin para imam kepala atau penguasa Bait Allah melihat potensi keuntungan dari penjualan hewan kurban, maka mereka mengijinkan para penjual hewan kurban menjualnya di sekitar Bait Allah, dan kalau demikian tentu bagi peziarah lebih mudah karena lebih dekat ke Bait Allah, sehingga tidak terlalu repot membawa hewan kurban dari tempat yang agak jauh, dan tentu saja para penjual harus membayar sewa tempat, dan mungkin juga sanak saudara dari para imam yang berkuasa yang berjualan di sekitar situ untuk mengeruk keuntungan.
Satu hal lain adalah karena permintaan yang banyak akan hewan kurban maka tentu harga hewan kurban ditetapkan oleh penjual dengan harga tinggi, dan juga kurs penukaran uang pasti jauh lebih dari nilai normal, mengingat banyak orang-orang Yahudi adalah para perantau tentu mereka datang dengan membawa uang dari tempat asal mereka, dan mereka harus menukar dengan uang yang diakui atau sah untuk persembahan di Bait Allah. Di sinilah terjadi penyimpangan dan penyalah-gunaan dari tujuan yang dimaksudkan untuk rumah doa bagi peziarah, menjadi sapi perah bagi pedagang maupun para penguasa Bait Allah. ("Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" - Mrk 11:17 ).
Para peziarah selain orang-orang Yahudi yang datang dari daerah Israel sendiri, mereka datang juga dari perantauan di negara-negara lain jajahan Romawi, juga ada bangsa-bangsa lain yang menganut agama Yahudi dan mereka juga wajib datang ke Bait Allah untuk beribadah dan mempersembahkan kurban bagi Allah. Mereka yang bukan bangsa Yahudi datang ke Bait Allah tidak diperkenankan beribadah di dalam Bait suci itu, mereka hanya diperbolehkan beribadah di pelataran luar saja., mereka tidak diijinkan masuk ke tempat-tempat tertentu dari Bait Allah. (Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia, sambil berteriak: "Hai orang-orang Israel, tolong! Inilah orang yang di mana-mana mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan menentang hukum Taurat dan tempat ini! Dan sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat suci ini!" Sebab mereka telah melihat Trofimus dari Efesus sebelumnya bersama-sama dengan Paulus di kota, dan mereka menyangka, bahwa Paulus telah membawa dia ke dalam Bait Allah. Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus dan menyeretnya keluar dari Bait Allah dan seketika itu juga semua pintu gerbang Bait Allah itu ditutup. - Kis 21:27-30). Di pelataran luar itulah orang-orang non Yahudi boleh beribadah, dan di situlah para penjual hewan dan penukar uang berada, jadi bisa dibayangkan bagaimana riuhnya suasana pasar bagi peziarah yang beribadah di situ.
Cinta akan rumah-Mu menghanguskan Aku bagai api dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa Aku. Kutipan ini dari Mazmur (sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku. - Mzm 69:10). Sesungguhnya selain tindakan Yesus mengusir para pedagang dan penukar uang di Bait Allah, juga kata-kata Yesus semakin membuat kebencian para imam kepala terhadap Yesus yang kemudian akan mendatangkan kematian Yesus. (Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." – Yoh 2:18-19). Kata-kata Yesus inilah yang dipakai mereka untuk menuduh Yesus pada saat Yesus diadili di hadapan Imam Besar (Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini: "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia." – Mrk 14:57-58).
Para rasul tidak bisa mengerti perkataan tersebut, karena pada waktu itu tidak ada yang lebih suci bagi mereka selain dari pada Bait Allah dan Kitab Suci. Nanti, kemudian hari mereka baru akan mengerti, bahwa Sabda Yesus yang paling sederhana berbobot sama dengan seluruh Kitab Suci (Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus – Yoh 2:21-22). Mereka juga akan memahami, bahwa Yesus adalah Bait Allah sejati. Sampai saat itu, orang-orang Yahudi membangun kuil-kuil dan mencari tempat-tempat di mana mereka bisa berjumpa dengan Allah dan memperoleh kerahiman-Nya. Sesungguhnya sekarang Allah telah membuat Diri-Nya hadir dalam Diri Yesus, Dialah yang mendatangkan kekayaan Allah kepada kita.
-       Dengan kuasa manakah
-       Anak domba paskah

Tidak ada komentar: