10/07/2009

PAULUS HAMBA YESUS KRISTUS



Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. (Rm 1:1). Paulus dipilih untuk mewartakan Kabar Baik, tiga kali Paulus berbicara tentang Injil di dalam pasal ini.
Pada masa itu, kata Injil yang berarti Kabar Baik, menampilkan makna ‘kemenangan’. Paulus menghadirkan dirinya sebagai orang yang mengumumkan pesan pembebasan untuk seluruh umat manusia.
Apakah isi dari Injil Paulus ? Secara singkat : Putra Allah telah datang ke dalam dunia dan setelah menghayati keseharian kita sebagai manusia, Ia oleh kebangkitan-Nya telah memperoleh kemuliaan yang diperuntukkan bagi-Nya. (Dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. (Rm 1:4). ‘Diakui sebagai Putra Allah’, bisa diterjemahkan juga : diundangkan atau ditetapkan sebagai Putra Allah. Ini tidak berarti bahwa Yesus bukan Putra Allah sebelum kebangkitan-Nya, tetapi karena Ia telah menjadi manusia sama seperti kita, sehingga keadaan-Nya sebagai Putra Allah tidak kelihatan. Pada hari kebangkitan-Nya, Roh Allah ‘memasuki kodrat manusiawi-Nya’, sejak saat itu Ia berada dan aktif di dalam sejarah kita sebagai Putra Allah.
Biasanya, Paulus menggunakan kata ‘Allah’ untuk Allah Bapa, yaitu sumber ADA ILAHI yang dari pada-Nya berasal semua prakarsa demi keselamatan. Allah Bapa menyampaikan hidup-Nya kepada Putra, dan Putra pada gilirannya mencerminkan kembali hidup ini kepada Bapa, sehingga keduanya menghasilkan Roh Kudus. Seluruh panggilan Kristiani berakar dalam hidup Allah ini, dan inilah alasan mengapa Paulus selalu berbicara tentang Ketiga Pribadi Ilahi ini.
‘Karena Dia aku telah dipilih oleh rahmat sebagai rasul’ (Rm 1:1). Kedua belas rasul itu dipilih oleh Yesus dan dikuatkan dalam misinya oleh Roh Kudus pada hari Pentakosta. Di sini Paulus mengingatkan kita, bahwa ia sendiri dijadikan rasul oleh Yesus sendiri yang bertemu dengan dia di jalan Damaskus (Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. – Kis 9:3).
Sebab aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu, yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku. (Rm 1:11-12). ‘Kita akan menguatkan satu sama lain dengan membagi dalam iman yang sama’. Seorang rasul, sebagaimana seorang beriman, perlu membagi kekhawatirannya, harapannya dan imannya. Gereja adalah suatu persekutuan dan untuk mengembangkan kehidupan Kristiani, kita harus memperbanyak pertemuan-pertemuan di mana kita dapat menjalin persatuan antara satu sama lain.
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)

Tidak ada komentar: