Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. (Luk 2:1) Kaisar menerbitkan dekrit. Orang-orang Yahudi membentuk suatu bangsa kecil di bawah pemerintahan Kekaisaran Roma, yang meliputi bermacam-macam suku bangsa.
Kecermatan data yang diberikan oleh Lukas menimbulkan suatu kesulitan karena Quirinus dilantik menjadi gubernur Siria dalam tahun 6 Masehi dan Yesus berusia 12 tahun pada waktu itu. Beberapa penjelasan telah dikemukakan, tetapi sangat mungkin Lukas mempergunakan catatan peristiwa yang keliru, Lukas khilaf sebagai sejarahwan tetapi tidak sebagai saksi keselamatan.
Karena sensus ini, Yusuf dan Maria harus meninggalkan kampung Nazareth ketika bayi mereka mau dilahirkan. Dan Yusuf, seorang keturunan Daud, pasti mempunyai sanak keluarga di Bethlehem, kota Daud dan kota keluarganya. Yesus mungkin saja telah dilahirkan di rumah salah seorang sanak keluarganya.
Bukit kapur di atas di mana kota Bethlehem dibangun, mempunyai banyak sekali gua-gua alam yang dipergunakan sebagai tempat tinggal oleh orang-orang yang kurang mampu. Gua di mana Yesus dilahirkan terdiri atas dua ruang yang dipisahkan oleh formasi karang. Ruangan yang paling dalam mungkin dipergunakan sebagai kandang. Karena tidak ada cukup kamar dan privasi dalam ruang keluarga, Yusuf dan Maria tinggal di ruang yang diperuntukkan bagi binatang. Dengan demikian sebagaimana dinubuatkan, Yesus akan dididik dalam suatu rumah sejati, di mana pekerjaan dan roti tidak akan pernah habis. Di saat kelahiran-Nya, sebagaimana juga di saat wafat-Nya, Yesus mewakili kelompok yang paling ditinggalkan.
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. (Luk 2:6-7). Istilah ini dipakai untuk menunjuk anak tunggal, untuk menekankan bahwa anak sulung ini dipersembahkan kepada Allah ("Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka. - Kel 13:2) lihat juga Rm 8:29 (Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara).
Dalam Liturgi Natal terdengar nyanyian : “Berbahagialah Bunda Allah ! Hari ini engkau melahirkan Juruselamat sepanjang zaman, dan sekalipun melahirkan, engkau tetap perawan.” Sesungguhnya Allah tidak terlalu besar bagi Maria : “Dari tempat tinggi Ia melihat orang yang sombong, tetapi Ia menjadi lemah bersama orang yang rendah hati.”
Setelah manusia melewati semua tahapan pembentukan religius yang penting, Allah mengutus Putra-Nya ke atas dunia untuk memperkenalkan agama yang benar. Sekarang malaikat memaklumkan damai dan kemurahan bagi umat manusia (Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya : "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." – Luk 2:13-14). Lihat betapa Allah mengasihi kita ! Biarkanlah diri kita ditangkap dalam kasih-Nya ! Mengapa terus merasa takut ? Apakah kita telah mengerti bahwa Allah telah menjadi seorang anak dan bahwa mulai sekarang dan seterusnya Ia akan tinggal di antara kita sebagai anak yang tanpa suara dan tak berdaya ? Hendaklah ini menjadi tanda bagimu (Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. Luk 2:12). Mereka akan mengenal Allah yang menjadi miskin bagi kita, agar Ia dapat mengkomunikasikan kekayaan-Nya kepada kita.
Ketika dunia berada dalam kegelapan, beberapa orang gembala melihat Allah. Mengapa mereka dipanggil ke palungan ? Mereka datang untuk melihat, memberi kesaksian tentang kabar sukacita yang mereka terima, dan kemudian percaya (Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.- Luk 2:17-18) Allah suka menyatakan Diri-Nya kepada orang-orang miskin, Maria dan Yusuf merasa senang dapat membagikan bersama mereka, kecuali rahasia yang mereka pegang (Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya – Luk 2:19).
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. (Luk 2:20). Dengan kelahiran Yesus, mulailah zaman baru, yaitu zaman terakhir seperti yang dikatakan oleh para rasul. Dalam zaman ini, di satu pihak, umat manusia berharap akan keselamatan dunia, tetapi di lain pihak mereka telah menikmati keselamatan itu. Para gembala adalah model bagi mereka yang mengkhususkan dirinya bagi kontemplasi. Dengan mengikuti mereka, Gereja tak akan pernah terlibat secara total dalam karya-karya karikatif atau pembangunan yang paling murni, yang akan terus memandang Kristus yang tinggal di tengah umat-Nya, sambil mengucap syukur dan bersukacita di dalam Allah.
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar