12/24/2014

PARA GEMBALA

Walaupun Yesus memasuki kehidupan jasmani-Nya dengan tenang dalam keadaan yang sederhana, walaupun warga kota Bethlehem tidak mengimpikan apa yang telah terjadi di tengah-tengah mereka, walaupun Kaisar di Roma tidak mengetahui bahwa surat keputusannya telah mempengaruhi kelahiran seorang Raja yang kelak akan memerintah, bukan saja di kawasan Romawi, tetapi juga dalam banyak negeri yang belum pernah dijajah kekuasaan Romawi, walaupun sejarah manusia berjalan seperti biasa pada keesokannya dan tidak menyadari peristiwa yang telah terjadi itu, namun ada juga yang memperhatikannya.

Seperti bayi yang melonjak dalam kandungan Elisabeth yang telah lanjut usia, ketika ibu Tuhannya menghampirinya (Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan - Luk 1:41-44). Di sana-sini jiwa-jiwa yang peka dan penuh penantian merasakan getaran hati yang samar-samar yang menarik mereka datang mengelilingi tempat Sang Bayi. Lihatlah orang-orang yang berkumpul untuk memandang Dia, pemandangan ini menggambarkan dalam ukuran kecil seluruh sejarah masa depan-Nya.
Pertama-tama datanglah para gembala dari padang sekitarnya. Hal yang luput dari perhatian raja-raja dan golongan elit di dunia ini, merupakan hal yang begitu menggembirakan para malaikat, sehingga mereka tiba-tiba menampakkan diri untuk menyatakan “suka cita” mereka dan menjelaskan arti peristiwa besar itu (Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." – Luk 2:9-12). Ketika mereka mencari orang-orang yang paling layak untuk dikabari, mereka menemukan gembala-gembala yang sederhana ini, yang biasa berdosa dan bermeditasi di padang-padang tempat Yakub dahulu menggembalakan kawanan dombanya, di mana  Boaz dan Ruth dinikahkan dan Daud, tokoh Perjanjian Lama, melewati masa mudanya. Di sanalah dengan menyelidiki rahasia-rahasia dan kebutuhan-kebutuhan hati mereka sendiri, mereka jauh lebih dapat mengenal sifat hakiki Juru Selamat yang sudah ditentukan kedatangan-Nya dari pada orang-orang Farisi di tengah-tengah kemegahan upacara agama Bait Allah atau para ahli Taurat yang menyelidiki nubuat-nubuat Perjanjian Lama, tetapi tidak memahaminya. Malaikat menunjukkan kepada mereka tempat Juru Selamat itu, dan mereka cepat-cepat pergi ke kota itu untuk menjumpai-Nya, mereka mencerminkan golongan sederhana yang ‘berbaik hati dan jujur’, yang kemudian merupakan bagian terbesar, murid-murid-Nya. (Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. (Luk 2:15-16).
(Sumber : Majalah Ave Maria)

-       Diberkatilah kandang
-       Kelahiran Yesus

Tidak ada komentar: