Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. (Mat 1:16). Ayat ini bertujuan mengingatkan kita, bahwa Yesus adalah anak Maria, sekaligus putra Daud yang sah lewat Yusuf dan putra Allah yang dikandung oleh Roh Kudus dalam rahim Bunda Perawan (Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri – Mat 1:18).
Kalimat-kalimat pendek dan agak malu-malu ini tidak berani menyingkapkan misteri Maria, sang perawan yang karena perantaraannya hidup di bumi ini bersentuhan dengan Allah dan memberikan dirinya sebagai persembahan sempurna kepada Allah.
Maria telah bertunangan, pertunangan memberikan kepada orang-orang Yahudi hampir semua hak perkawinan, khususnya hak hidup sebagai suami istri. Perbedaannya ialah, bahwa perempuan tetap tinggal di rumah orang tuanya dan tetap berada di bawah pengawasan mereka. Orang-orang Yahudi memang masyarakat yang mementingkan laki-laki. Seorang perempuan adalah milik dari seorang laki-laki, entah ayahnya atau suaminya atau anak laki-lakinya. Maria telah menjadi istri Yusuf, tetapi ia tidak bisa berada di bawah kewibawaannya sampai Yusuf membawa dia ke rumahnya (Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus. - Mat 1:24-25).
Keperawanan Maria tidak sesuai dengan kebudayaan Yahudi yang selalu mengutamakan kesuburan. Tetapi tidaklah luar biasa, bahwa Yusuf siap menerima situasi seperti itu. Pada masa itu ada banyak orang Yahudi yang tergabung dalam kelompok Eseni yang menjalani hidup selibater sama seperti para rahib. (Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti. – Mat 19:12).
Yusuf bermaksud menceraikan isterinya dengan diam-diam. Injil tidak memberikan alasan jelas untuk keputusan Yusuf ini. Campur tangan malaikat Allah dalam Injil bukanlah untuk menenteramkan hati Yusuf, melainkan untuk menyampaikan kepadanya apa peranannya dalam rencana Allah. (Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." – Mat 1:20-21). Yusuf akan menamakan Dia Yesus, dan akan menerima Dia sebagai putranya. Yusuf adalah ‘keturunan Daud’ dan Yesus yang diangkat oleh Yusuf menjadi keturunan Daud yang sah. Sangat mungkin Maria bukan anggota suku Yehuda, yaitu suku asal Daud, tetapi seperti saudara sepupunya Elisabeth, Maria adalah putri keluarga imam-imam dari suku Lewi.
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar