1/22/2010

KELUARGA YESUS YANG SEJATI


 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." (Mrk 3:35). Yesus kehilangan sanak keluarga-Nya, tetapi Ia mendapat saudara dan saudari-Nya yang sejati.
Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" (Mrk 3:33). Apabila kita menyerahkan diri kepada karya Allah, kita menemukan saudara dan saudari yang baru dan juga ibu yang baru, yaitu Maria, yang disebut dalam Injil. “Berbahagialah engkau karena telah percaya bahwa janji-janji Allah akan terpenuhi.” (Luk 1:45).  Yesus tidak mengatakan “dia adalah ayah-Ku”, karena Bapa-Nya hanya satu, yaitu Bapa di surga.
Gereja tidak pernah meragukan keperawanan Maria sebelum dan sesudah melahirkan Yesus, dan bahwa Yesus adalah satu-satunya putranya, karena Ia adalah Putra Tunggal Bapa. Kalau demikian, mengapa Gereja berbicara tentang saudara dan saudari Yesus ?
Dalam bahasa Ibrani, kerabat siapa saja disebut “saudara” atau “saudari”. Dalam Kitab Suci kita temukan lebih dari lima ratus contoh di mana kata “saudara” berarti relasi keluarga dekat.
Untuk menghindari kekacauan pikiran, orang-orang Yahudi menggunakan beberapa bentuk kata atau kalimat yang lebih jelas. Jika yang dimaksudkan oleh Injil ketika menyebut mereka secara bersamaan dengan Maria sebagai saudara-saudara kandung Yesus putra-putra Maria, maka Injil seharusnya mengatakan, “Ibu-Mu dan Putra-putra ibu-Mu berada di sini.” Itu sesuai kaidah bahasa pada waktu itu.
Ada orang yang mengatakan, bahwa kata “saudara” sering berarti saudara sepupu yang sudah agak jauh, kata itu juga bisa berarti saudara kandung. Mari kita lihat lebih dekat siapakah mereka yang disebut “saudara-saudara” Yesus. Mereka disebut pada waktu Yesus mengunjungi Nazareth (Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" (Mrk 6:3).


Di antara perempuan-perempuan di kaki salib, Markus menyebut  “ibu Yakobus muda dan Yoses” (Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome – Mrk 15:40). Jika perempuan itu adalah Maria, ibu Yesus, maka akan terasa sangat ganjil, bahwa pada saat itu ia disebut ibu Yakobus dan Yoses dari pada sebagai ibu dari orang yang disalibkan. Juga kedengaran ganjil urutannya, karena ia (Maria) disebut sesudah Maria dari Magdala (Maria Magdalena). Yohanes mengatakan bahwa Maria, istri Kleopas, adalah “saudari”, yang mungkin sekali berarti kerabat dekat Maria (Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. - Yoh 19:25).
Kita harus mengakui bahwa Yokobus dan Yoses adalah putra-putra “Maria yang lain” itu (Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. - Mat 28:1), yang adalah salah satu dari kelompok perempuan yang datang dari Galilea bersama Yesus (Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan. - Luk 23:55). Mereka itu, kalau ada hubungan dekat dengan Yesus, hanyalah saudara sepupu lapis pertama, sementara Simon dan Yudas adalah saudara sepupu yang agak jauh. Yakobus danYoses tidak akan disinggung sebelum Simon dan Yudas jika mereka adalah kerabat Yesus yang lebih jauh.
Juga, dalam komunitas Kristen perdana, ketika Injil-injil ditulis, ada sekelompok orang yang terdiri atas kerabat Yesus dan teman sekampung dari Nazareth. Mereka ini disebut “saudara-saudara Tuhan” dan salah satu dari mereka adalah Yakobus, yang menjadi uskup komunitas beriman di Yerusalem (Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya. Tetapi aku tidak melihat seorang pun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus – Gal 1:18-19). Hanya sedikit saja yang tertulis tentang kelompok ini, mereka terlambat percaya kepada Yesus, sekalipun Ia sudah tinggal bersama mereka selama bertahun-tahun (Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. - Mrk 3:21  ;  Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya. - Yoh 7:5). Dengan mengacu kepada mereka, Injil memberi mereka nama atau sebutan, yang diberikan oleh komunitas Kristen kepada mereka, yaitu “saudara-saudara Tuhan” atau “si anu, saudara Yesus”.
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)
-       - Keluarga kudus Nazareth
-       - Kembali
-        

Tidak ada komentar: