Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." (Mrk 3:22). Pengusiran roh-roh jahat, lebih dari pada penyembuhan lain, sangat mengganggu hati kaum Farisi dan para ahli Taurat. Mereka sebagai pemimpin keagamaan, datang dari Yerusalem untuk melihat sendiri siapa Yesus.
Orang-orang Yahudi pada zaman Yesus mempunyai kepercayaan kuat, bahwa penyakit adalah suatu bentuk kerasukan setan. Yesus tidak membedakan antara penyakit dan kerasukan. Sesungguhnya, iblis ada di belakang segala kesusahan manusia. Beelzebul, nama suatu berhala kuno , merupakan suatu istilah Yahudi untuk iblis.
Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. (Mrk 3:27). Orang yang kuat itu adalah iblis dan rumahnya adalah orang yang kerasukan. “Merampas harta bendanya” berarti mengambil kuasa iblis atas orang yang kerasukan.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. (Mrk 3:28). Semua dosa dan hujat anak-anak manusia, ya semuat hujat yang mereka ucapkan akan diampuni dan Matius menambahkan, “Ababila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni” (Mat 12:32).
Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (Mrk 3:29). Kalau dalam Perjanjian Lama kata-kata hujat diberi hukuman mati untuk membela kehormatan Allah dan untuk menghindarkan amarah-Nya terhadap bangsa Israel, Allah yang dikenal oleh Yesus menyadari kebodohan manusia dan Ia tidak tersinggung oleh kata-kata bodoh dan hujat yang biasa diucapkan rakyat. Allah tidak perlu membela kehormatan-Nya seperti yang dilakukan oleh orang-orang besar di dunia.
Yesus membiarkan diri-Nya dikritik oleh mereka yang tidak mengerti Dia. Banyak orang Farisi yang beriman tidak mengerti Yesus dan bahkan melihat sandungan dalam tingkah laku-Nya. Hal ini bisa diampuni, tetapi lain halnya kalau menyebut jahat apa yang jelas-jelas baik.
Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. (Mrk 3:30). Memfitnah atau menghujat Roh Kudus adalah sama dengan mengaitkan dengan roh jahat atas suatu karya yang jelas-jelas baik. Mata mereka selalu melihat maksud jahat dalam perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh orang lain, oleh Gereja, oleh kelompok-kelompok, karena itu mereka berdosa terhadap Roh Kudus. Orang yang mengakui kebenaran, tetapi tidak mengakui Allah bernasib lebih baik dari pada orang yang mengatakan bahwa ia percaya kepada Allah tetapi tidak mengakui kebenaran.
Tentang pengusiran roh jahat, Yesus menarik kesimpulan, bahwa “Kerajaan Allah telah datang” (Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu – Mat 12:28). Sesungguhnya kemenangan atas setan diperkuat setiap hari, melalui doa-doa kita, doa khusuk dalam komunitas Kristen, kesaksian hidup dan tindakan yang berani dari orang-orang Kristiani, sangat berdaya guna dalam menghalau kehadiran roh jahat dari uang, penghisapan atas orang lain, obat-obat terlarang atau juga nafsu seks yang tidak terkendali.
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar