Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. (Luk 14:25-26).
Yesus memperingati orang-orang yang dengan antusias menerima Dia, yang kemudian mengikuti Dia. Ada sementara orang yang mengikuti Yesus dengan motivasi-motivasi untuk kepentingan pribadi, misalnya “menumpang” mencari ketenaran. Yesus memberikan syarat-syarat untuk orang yang ingin menjadi murid-Nya, supaya melepaskan segala ambisi-ambisi pribadinya, melepaskan segala sesuatu yang mengikat dirinya, bahkan dirinya sendiri, dalam membaktikan dirinya bagi pewartaan injil. Yesus membutuhkan murid-murid yang memberikan komitmen penuh, sekali untuk selama-lamanya terhadap tugas-tugas yang akan dipercayakan kepadanya.
Yesus meminta kepada orang untuk meninggalkan orang-orang yang dikasihinya dan masalah-masalah keluarganya. Yesus mau menunjukkan, bahwa kita tidak akan pernah bebas menjawab panggilan Allah, jika kita tidak bersedia meninjau kembali kekhawatiran tentang hubungan keluarga, penggunaan waktu dan semua yang dikurbankan demi suatu kehidupan yang layak menurut pemikiran kita. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. (Mat 10:37). Dalam hal ini Lukas menambahkan “istrimu”.
Mengapa dilakukan perbandingan dengan raja yang hendak pergi berperang ? karena orang yang membebaskan dirinya demi pelayanan injil, sesungguhnya seperti seorang raja yang akan memperoleh ganjaran Allah yang lebih besar dari pada ganjaran yang diberikan oleh siapapun juga (Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. - Mrk 10:29-30). Ia juga harus mengetahui bahwa pertempuran yang dilakukan adalah melawan “pemilik dunia” ini, yaitu iblis, yang berusaha menghentikan dia dengan seribu satu macam cara dan perangkap yang tak tersangka-sangka untuk menjatuhkannya, dan pertempuran yang paling sulit adalah menaklukkan “keinginan diri” terhadap godaan yang “ditawarkan” dari luar. Andaikan dia tidak menyerah secara total, maka seorang murid akan gagal, dan lebih jelek lagi keadaannya jika dia tidak pernah memulainya. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. (Luk 14:33). Mengikuti Yesus berarti mengikuti penderitaanNya, memikul salib ke Golgota.
Artikel terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar