Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. (Luk 12:32).
Tak pernah dijumpai di dalam Injil, bahwa Yesus membawa kita untuk percaya, bahwa semakin lama semakin banyak orang yang dipertobatkan.
Kita tahu bahwa dunia “bukan Kristen” dari segi jumlah lebih penting dari pada dunia “Kristen” dan ia bertumbuh dengan cepat. Ketika begitu banyak orang dalam dunia “Kristen” tidak lagi menjalankan agamanya, maka kita mengerti bahwa itu merupakan suatu tanda dan bahwa Gereja merupakan suatu kawanan yang kecil.
Yesus meminta setiap kita untuk melepaskan diri dari perkara-perkara duniawi, dan Ia juga meminta hal yang sama dari kawanan. Yang penting bagi Gereja bukanlah mendirikan institusi-institusi yang kuat atau memegang posisi kunci di dalam masyarakat “demi kemuliaan yang semakin besar bagi Allah”.
Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (Luk 12:33-34). Apakah orang-orang biasa yakin bahwa Gereja telah melakukan ini ? orang-orang Kristen akan bergembira apabila Uskup dan imam mereka mengutuk ketidak-adilan dan mengingatkan mereka akan hak-hak kaum buruh dan kelompok yang terpinggirkan. Tidak cukup kalau kita hanya berkhotbah kepada orang lain.
Yesus mengembangkan perumpamaan tentang hamba yang menantikan tuannya kembali. Hamba ini dikontraskan dengan orang kaya dalam paragraf sebelumnya yang hanya berpikir tentang usia yang panjang dan penuh kenikmatan. ("Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. – Luk 12:16-17), hamba ini bekerja bagi Allah.
Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." (Luk 12:40). Kita tidak boleh berpikir bahwa ini mengacu hanya kepada hari kematian, dan tentu kita tidak perlu takut akan pengadilan Allah jika kita hidup dalam rahmat-Nya. Yesus berkata kepada kita tentang tuan yang kembali dari pesta nikah, yang begitu berbahagia sehingga Ia menjungkir-balikkan kebiasaan yang lazim dan mulai melayani hamba-hambanya. Jika kita telah melayani Allah selama bertahun-tahun, tentunya kita bisa sampai kepada tahap kehidupan rohani yang lebih tinggi, yang didalamnya Allah tampaknya hanya berpikir tentang melayani kita dan berpesta bersama kita (Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.(Luk 12:37). Berjaga-jaga di sini juga berarti sadar akan kebenaran, artinya kita tidak mengatakan ‘baik’ untuk yang jahat, dan ‘jahat’ untuk yang baik.
Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? (Luk 12:41-42). Paragraf ini ditujukan kepada mereka yang memegang jabatan penting di dalam Gereja.
Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. (Luk 12:45-46). Mereka yang memegang jabatan penting bisa saja mengkhianati misinya. Lebih sering lagi, mereka melakukan kekeliruan dengan hanya melihat berfungsinya lembaga secara efisien dan efektif, lalu lupa akan kedatangan Kristus (Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan – Luk 12:47).
Allah datang sepanjang waktu melalui peristiwa yang secara tak tersangka-sangka meruntuhkan rencana-rencana kita. Karena itu gereja tidak boleh terlalu bersandar pada perencanaan kegiatan-kegiatannya, siapakah yang mengetahui apa yang sudah disiapkan Allah untuk kita besok ? Gereja seharusnya lebih memperhatikan doa dan kesiapannya, di dalamnya termasuk kita semua, adalah penting melakukan yang baik menurut apa yang dikehendaki Tuhan dari pada tidak melakukan sesuatu yang baik, sehingga Tuhan akan membiarkan kita berada dalam situasi aman, ketika Ia mengguncang alam semesta. (Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." – Luk 12:48).
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar