Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya. dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. (Mrk 13:24-25).
Sesudah memaklumkan akhir dari dunia Yahudi, Yesus berbicara tentang suatu peristiwa yang lebih penting , yaitu akhir dari dunia, atau lebih bagus dikatakan transformasi dunia. Gambaran-gambaran ini diambil dari nabi Yesaya 13:10 (Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya) dan Yes 34:4 (Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti daun yang gugur dari pohon anggur, dan seperti gugurnya daun pohon ara), yang mengungkapkan kebingungan, keheranan dan disintegrasi manusia dan alam semesta di hadapan kedaulatan Hakim Tertinggi.
Dan pada waktu itu pun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit (Mrk 13:27). Ini juga adalah suatu gambaran yang biasa dalam kitab-kitab Yahudi yang berbicara tentang penghakiman Allah. Demikian pula, sangkakala yang disebut Mat 24:31 (Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain) dan 1 Tes 4:16 tidak boleh dimengerti secara harafiah.
Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja. (Mrk 13:32). Dalam alinea ini kita kembali kepada akhiran dunia. Hari yang disebut adalah hari penghakiman yang disebut juga “Hari Yahweh” dalam kitab-kitab para nabi (Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang! - Amos 5:18 ; Hari kegemasan hari itu, hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman, hari berawan dan kelam - Zef 1:15). Malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja. Ada orang yang menjadi bingung karena hal ini. Tidakkah hal ini berarti bahwa Yesus bukan Allah seperti Bapa ? kita harus ingat, bahwa ketika Yesus berbicara tentang Bapa dan Putra, Ia berbicara tentang Diri-Nya dengan kesadaran manusiawi-Nya dalam hubungan-Nya dengan Bapa. Pengetahuan Allah yang tidak terbatas tidak bisa tertampung dalam pikiran manusiawi Yesus.
Allah Bapa dapat mengkomunikasikan kepada Yesus nubuat-nubuat tertentu, tetapi Ia tidak bisa mengatakan kepada-Nya, umpamanya, “Akhir dunia akan terjadi pada tanggal...” karena tanggal belum ditetapkan, hal ini tergantung pada bagaimana kita membuat Kerajaan Allah menjadi dewasa lewat usaha-usaha dan doa-doa kita (Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. - 2 Ptr 3:14).
Ilmu pengetahuan modern menunjukkan, bahwa waktu tidak berlalu dengan kecepatan yang sama untuk dua orang, jika yang satu bergerak dan yang lain tinggal tenang di tempat, lebih tidak sama lagi kecepatan waktu antara Allah dan kita manusia. Allah mengetahui waktu sejak keabadian, tetapi tidak berarti bahwa hal itu sesuai dengan tanggal tertentu dalam kalender kita.
(Kitab Suci Komunitas Kristiani – Edisi Pastoral Katolik)
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar